Iding Soemita: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Merapihkan. |
||
Baris 24:
|religion =
}}
'''Iding Soemita''' ({{lahirmati|[[Cikatomas, Tasikmalaya]], [[Jawa Barat]]|3|4|1908|[[Suriname]]|18|11|2001}}) merupakan pimpinan [[partai politik]] [[Kaum Tani Persatuan Indonesia]] (KTPI) dari [[Suriname]].
Soemita dilahirkan di wilayah [[Preanger]],
Soemita beremigrasi pada usia 17 tahun ke Suriname, dan tiba pada tanggal [[25 Oktober]] [[1925]]. Pada bulan [[April]] [[1949]], ia mendirikan KTPI dan menjadi anggotanya. Sebulan kemudian, dengan [[pemilu]] dengan hak pilih terbuka, partai tersebut mendapatkan 2 kursi di [[Parlemen Suriname|parlemen]]. Soemita mendapat satu di antaranya. Sebagai perwakilan [[Jawa Suriname|suku Jawa di Suriname]], ia sering terlibat diskusi dengan [[Belanda]] demi [[otonomi]] untuk Suriname.
Iding Soemita disebut-sebut sebagai pimpinan politik pertama bagi [[suku Jawa]] di Suriname, meskipun ia sendiri adalah [[suku Sunda|orang Sunda]]. Ia melakukan penggunaan strategis atas posisi penengah di mana partainya masuk setiap pemerintahan koalisi. Pada tahun [[1960]], ia mengundurkan diri dari [[politik di Suriname|politik]]. Kepemimpinan partai dialihkan kepada puteranya Willy.▼
▲Iding Soemita disebut-sebut sebagai pimpinan politik pertama bagi [[suku Jawa]] di Suriname, meskipun ia sendiri adalah [[suku Sunda|orang Sunda]]. Ia melakukan penggunaan strategis atas posisi penengah di mana partainya masuk setiap pemerintahan koalisi.
== Karier dan kehidupan Politik ==
Iding Soemita dipandang sebagai pemimpin politik pertama yang benar mewakili [[suku Jawa]] di Suriname, meskipun ia sendiri adalah [[suku Sunda|orang Sunda]]. Dia tiba di Mariënburg sebagai buruh kontrak pada tahun 1925. Dia naik menjadi perawat laki-laki dan setelah itu membuka toko di Paramaribo. Pada tahun 1946 dia menjadi salah satu pendiri ''Persatuan [[Indonesia]]''. Bagi orang-orang yang sudah melepaskan haknya atas perjalanan pulang gerakan itu menghendaki agar pemerintah bayar perjalanan pulang ke Jawa itu juga. Pesan itu sangat populer.
Pada tahun 1949, ''Persatuan Indonesia'' beralih menjadi KTPI (Kaum Tani Persatuan Indonesia. Suatu perebutan kekuasaan yang sengit pecah antara KTPI dan partai Jawa yang lain, PBIS. Persatuan Indonesia atau KTPI memperingatkan nilai-nilai tradisional leluhur dan kerinduan akan kampung halaman sedangkan PBIS yang lebih modern itu menuntut sumbangan aktif bagi perbaikan kedudukan [[Jawa]] di Suriname. Kebanyakan pengikut KTPI terdiri dari pendoa-pendoa yang mendoa ke arah barat dan yang sebagai muslimin juga tetap menghormati tata cara yang bukan-islam sebagai sajen dan slametan.
Dia mempergunakan kedudukan tengah yang diduduki partainya dalam setiap koalisi pemerintah secara strategis. Dalam tahun enam puluhan Soemita mundur dari politik. Pimpinan partai pindah ke anak laki-laki dia
Iding Soemita meninggal dunia pada 18 November 2001.
|