Bandung Kogyo Daigaku: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
setelah 1942 Hindia Belanda bubar
Baris 41:
* '''Laboratorium Bangunan Jalan''' digunakan peneliti Belanda untuk uji coba stabilisasi tanah, serta pelaksanaan perbaikan darurat terhadap jalan aspal dengan bahan tar dari pabrik gas. Sebuah proyek disiapkan untuk produksi aspal di Kadipaten.<ref name="Nat460701"/>
* '''Laboratorium Pengairan''' yang dipimpin Ir. Soenarjo yang berada di bawah '''''Kotubu Bunsitsu''''' (Departemen PU masa pendudukan Jepang).<ref>[http://www1.pu.go.id/m/content/show/34 PU Dari Masa Ke Masa.]</ref> Pada periode [[TH Bandung]] laboratorium ini bernama ''Waterloopkundig Laboratorium'' milik ''Departement van Verkeer en Waterstaat'' (Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum) di bawah ''Dients van Havenwezen'' (Dinas Pelabuhan). Laboratorium tersebut terdiri dari laboratorium kecil (5 Juni 1936) terutama untuk penelitian dasar dan berafiliasi dengan [[THS]] dan laboratorium besar terutama untuk penelitian terpakai (1940).<ref>[http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=10849 Sejarah Pusair.]</ref>
* '''Laboratorium Technische Hygiene en Assaineering''' atau ''Laboratorium voor Technisch Hygine en Drinkwater Voorziening'' digunakan para peneliti Belanda untuk uji coba pembuatan roti dengan bahan tepung buatan dalam negeri (waktu itu tepung gandum masih didatangkan dari luar negeri) dan penggunaan gas metana dari pengolahan air limbah sebagai bahan bakar untuk mesin otomotif. Penelitian di bidang air minum menurun drastis, beralih ke penelitian makanan seperti produk susu, minuman, kosmetik, dan lain-lain untuk kepentingan pasar dalam negeri yang sangat dibutuhkan. Produk farmasi dan kimia yang dibuat di antaranya [[eter]] untuk [[anestesi]], gips untuk tujuan pembedahan dan rawat gigi, [[insulin]], [[adrenalin]], pengolahan keju dari susu, [[kasein]], [[asam klorida]], [[amonia]], dan [[Monosodium glutamat]].<ref name="Nat460701"/> Selanjutnya laboratorium ini ditempatkan di bawah kementerian pengajaran yang dalam pelaksanaan tugasnya bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Teknik (STT) - BKD. Pada saat masa pendudukan Jepang berakhir dan Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, laboratorium tersebut berganti nama menjadi '''Laboratorium Kesehatan Teknik''' (LKT). Selanjutnya pada tahun 1964, Lembaga Ilmu Kesehatan Teknik di Bandung diserahkan [[Kementerian Kesehatan Indonesia]] kepada [[Institut Teknologi Bandung]].<ref>[http://wwwbbtklppjakarta.bbtklppmpppl.ordepkes.go.id/?mod=53&cPath=59&WVI_ID=mquzlkoxindex.php/sejarah.ppm Sejarah BBTKL PPM Jakarta.]</ref>
* '''''Laboratorium Materiaal-onderzoek''''' (Laboratorium Penelitian Bahan) yang berubah nama menjadi '''Laboratorium Zeiro Sikendya''' dan kemudian menjadi '''Laboratorium Kogio Sikendya'''.<ref>[http://www.b4t.go.id/lang/id/profil-balai/sejarah Sejarah Balai Besar Bahan dan Barang Teknik.]</ref>