Kereta api Sancaka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Baris 37:
 
==Rangkaian==
Tersedia dua jenis rangkaian Sancaka, yang dimiliki oleh [[dipo lokomotif]] Sidotopo dan dipo lokomotif Yogyakarta. Kedua-duanya terdiri atas sebuah lokomotif, sebuah kereta pembangkit (P), lima kereta eksekutif (K1), tiga kereta bisnis AC (K2), dan sebuah gerbong bagasi (B). Khusus untuk rangkaian milik Sidotopo menggunakan kereta makan (M1) dengan motif batik, sedangkan rangkaian milik Jogja menggunakan kereta makan dan pembangkit (MP2 atau KMP2). Lokomotif yang diandalkannya adalah [[CC201]], [[CC203]], [[CC204]], dan [[CC206]].
Untuk Membedahkan 2 Rangkaian Kereta api Sancaka yaitu:
 
* Rangkaian Sidotopo (Kereta api Sancaka):
** Lokomotif (CC 206/CC 201) Milik Dipo Induk Sidotopo
** 1 Kereta Pembangkit (P)
** 5 Kereta Eksekutif (K1)
** 1 Kereta Makan (M1/KM1)
** 3 Kereta Bisnis AC (K2)
** 1 Kereta Barang (B)
 
* Rangkaian Yogyakarta (Kereta api Sancaka):
** Lokomotif (CC 206/CC 201) Milik Dipo Induk Yogyakarta
** 1 Kereta Pembangkit (P)
** 5 Kereta Eksekutif (K1)
** 1 Kereta Makan dan Pembangkit (KMP2)
** 3 Kereta Bisnis AC (K2)
** 1 Kereta Barang (B)
 
Dengan harga tiket untuk bisnis seharga Rp 115.000-160.000,00 dan eksekutif seharga Rp165.000-220.000,00, perjalanan dengan Sancaka terutama melewati kawasan percandian di [[Prambanan, Sleman]] dan membelah [[Kota Solo]] dan [[Kota Madiun]].