Pemilihan umum Wali Kota Depok 2015: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dennis Vicarth (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dennis Vicarth (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 81:
 
==Konflik==
Konflik internal terjadi di dalam partai PDIP yang membawa nama Dimas Oky Nugroho dan Babai Suhaimi. Sekretaris PDIP cabang Depok menyatakan bahwa dirinya tidak pernah merestui nama Dimas Oky Nugroho, sehingga kemungkinan tanda tangannya yang ada pada berkas pendaftaran adalah palsu. Masyarakat dan simpatisan PDIP mendemo KPUD. Mereka menginginkan ketua KPUD diadili karena meloloskan berkas palsu tersebut dan dinilai tidak melaksanakan tugasnya dengan benar,<ref>http://www.merdeka.com/politik/tanda-tangan-sekretaris-dpc-pdip-depok-dipalsukan-massa-demo-kpu.html</ref><ref>http://wartakota.tribunnews.com/2015/07/31/ketua-pdip-depok-jangan-dengarkan-isu-dokumen-palsu</ref> serta meminta pilkada ditunda.<ref>http://wartakota.tribunnews.com/2015/07/30/massa-demo-kpu-minta-pilkada-depok-ditunda</ref> dan menganulir pasangan Dimas-Babai.<ref>http://tv.liputan6.com/read/2291640/demo-massa-lempar-telur-busuk-ke-kantor-kpu-kota-depok</ref> KPU kemudian mengklarifikasi ke DPC PDIP Depok dan ditemukan bahwa tanda tangan pada berkas tersebut adalah asli.<ref>http://wartakota.tribunnews.com/2015/08/07/terkait-tanda-tangan-palsu-kpu-depok-telah-periksa-sekertaris-pdip</ref> dan menyatakan pasangan Dimas-Babai sah.<ref>http://wartakota.tribunnews.com/2015/08/13/hasil-pleno-kpu-depok-nyatakan-pendaftaran-dimas-babai-sah</ref>
 
Bakal calon [[Rudi Samin]] mengaku ditipu oleh PDIP cabang Depok. Ia diminta uang sebesar 300 juta rupiah oleh PDIP cabang Depok yang disebutnya digunakan untuk memperbesar hasil survei untuknya dan mempermulus jalannya menjadi calon walikota.<ref>http://nasional.tempo.co/read/news/2015/08/04/078688945/kesal-rudi-samin-depok-diminta-rp-300-juta-untuk-survei</ref><ref>http://nasional.tempo.co/read/news/2015/08/05/078689295/kisah-unik-pilkada-pasangan-calon-hilang-dan-mahar-selangit</ref>