Takhta apostolik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Tahta apostolik''' ({{lang-en|apostolic see}}) dalam [[Kekristenan]] adalah semua [[tahta keuskupan]] yang pendiriannya dikaitkan dengan satu atau lebih [[keduabelas rasul|rasul]] [[Yesus]]. Sementara istilah "Singgasana Apostolik" (''Apostolic Throne'') merujuk pada suatu [[patriarkat]] dalam sejarah yang dikaitkan dengan seorang rasul tertentu. Misalnya [[Santo]] [[Yakobus, saudara Yesus|Yakobus]] merujuk pada Singgasana Apostolik dari Yerusalem,<ref>{{en}} [http://www.armenianpatriarchateofjerusalem.com/news/enthronement-in-st-james.html Enthronement In St. James | Armenian Apostolic Patriarchate Of Jerusalem, Holy See Of St. James<!-- Bot generated title -->]</ref> [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] [[Katolik Roma]] dan [[Patriark Antiokhia]] memandang diri mereka menempati Singgasana Apostolik [[Santo Petrus]].<ref>{{en}} [http://sor.cua.edu/Ecumenism/rc.html Ecumenical Relations: With Roman Catholic Church<!-- Bot generated title -->]</ref>
Kanon keempat dari [[Konsili Nicea I]] tahun [[325]] merujuk [[uskup]] di ibukota (metropolis) dari setiap [[Provinsi (Romawi)|provinsi Romawi]] ([[uskup metropolitan]]) suatu posisi otoritas di antara semua uskup pada provinsi tersebut, tanpa mengacu pada figur pendiri dari tahta keuskupan tersebut.<ref name=Nicaea>{{en}} [http://www.ewtn.com/library/COUNCILS/NICAEA1.HTM#3 Canons of the First Council of Nicaea]</ref> Kanon keenam memberi pengakuan atas wewenang yang lebih luas, melampaui satu provinsi tunggal, yang secara tradisi dipegang oleh [[Pusat_awal_Kekristenan#Roma|Roma]] dan [[Pusat_awal_Kekristenan#Aleksandria|Aleksandria]], serta merupakan hak istimewa (prerogatif) semua [[Gereja]] di [[Pusat_awal_Kekristenan#Antiokhia|Antiokhia]] dan provinsi lainnya.<ref name=Nicaea/> Dari [[Aelia Capitolina|Aelia]], kota Romawi yang dibangun di lokasi kota [[Pusat_awal_Kekristenan#Yerusalem|Yerusalem]] yang telah hancur, kanon ketujuh dari konsili tersebut berbunyi: "Sebab adat dan tradisi kuno telah memberlakukan bahwa Uskup Aelia haruslah dihormati, biarlah ia karenanya menyelamatkan martabatnya di Metropolis tersebut dengan memiliki tempat kehormatan berikutnya."<ref name=Nicaea/> Metropolis yang dimaksud pada umumnya merujuk pada [[Caesarea Maritima]] ([[Kaisarea]]),<ref>{{en}} [http://books.google.com/books?id=X3AZOhObuRcC&pg=PA207&dq=Ferguson+%22canon+7+of++Nicaea%22&hl=en&sa=X&ei=xFVNVNeuG4bB7AaU7ICACw&redir_esc=y#v=onepage&q=Ferguson%20%22canon%207%20of%20%20Nicaea%22&f=false Brian E. Daley, "Position and Patronage in the Early Church" in Everett Ferguson, ''Norms of Faith and Life'' (Taylor & Francis 1999 ISBN 978-0-81533070-7), p. 207]</ref><ref>{{en}} [http://books.google.com/books?id=8cH32WaloiQC&pg=PA78&dq=%22civil+power+of+Caesarea%22&hl=en&sa=X&ei=c1pNVO2bH6XG7AaVx4CABA&redir_esc=y#v=onepage&q=%22civil%20power%20of%20Caesarea%22&f=false Jonathan Z. Smith, ''To Take Place'' ((University of Chicago Press 1992 ISBN 978-0-22676361-3), p. 78]</ref><ref>{{en}} [http://books.google.com/books?id=UGpr2KsbS94C&pg=PA28&dq=Aelia+Nicaea+canon+7&hl=en&sa=X&ei=nFJNVJiPGJLg7Qb334HIDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=Aelia%20Nicaea%20canon%207&f=false Ian Gilman, Hans-Joachim Klimkeit, ''Christians in Asia before 1500'' (Routledge 2013 ISBN 978-1-13610978-2), p. 28]</ref><ref>{{en}} [http://books.google.com/books?id=Hv-YcxbmHEEC&pg=PA354&dq=Aelia+Nicaea+canon+7&hl=en&sa=X&ei=nFJNVJiPGJLg7Qb334HIDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=Aelia%20Nicaea%20canon%207&f=false Lucy Grig, Gavin Kelly, ''Two Romes'' (Oxford University Press 2012 ISBN 978-0-19973940-0), p. 354]</ref> meski pada akhir abad ke-19 [[Philip Schaff]] juga menyebutkan pandangan lainnya.<ref>{{en}} [http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf214.vii.vi.x.html Schaff's ''Seven Ecumenical Councils'': First Nicaea: Canon VII]: "It is very hard to determine just what was the 'precedence' granted to the Bishop of Ælia, nor is it clear which is the metropolis referred to in the last clause. Most writers, including Hefele, Balsamon, Aristenus and Beveridge consider it to be Cæsarea; while Zonaras thinks Jerusalem to be intended, a view recently adopted and defended by Fuchs; others again suppose it is Antioch that is referred to."</ref>
==Pentarki==
Baris 16:
Tahta lainnya yang mengklaim didirikan oleh seorang rasul dan karenanya dapat mengklaim sebagai ''tahta apostolik'':
* [[Gereja Siprus]], berpusat di New Justiniana
* [[Daftar Uskup Agung Athena|Athena]], Yunani (Santo Paulus)
* [[Efesus]], sekarang Turki ([[Santo Yohanes Rasul]])
Baris 31:
* [[Gereja Tewahedo Ortodoks Ethiopia]] mengklaim didirikan oleh [[Filipus (diaken)|Santo Filipus Diakon]]<ref>{{en}} {{cite web|url=http://www.ethiopianorthodox.org/english/ethiopian/prechristian.html |title=Ethiopian Orthodox Official website |publisher=Ethiopianorthodox.org |date= |accessdate=26 July 2011| archiveurl= http://web.archive.org/web/20110611103832/http://ethiopianorthodox.org/english/ethiopian/prechristian.html| archivedate= 11 June 2011 <!--DASHBot-->| deadurl= no}}</ref>
* [[Gereja Ortodoks Georgia]] mengklaim Santo Andreas dan [[Santo Simon Rasul]] sebagai para pendirinya
* [[
==Dalam Gereja Katolik Roma==
{{utama|Supremasi kepausan}}
Dalam penggunaan di [[Gereja Katolik Roma]],<ref>{{en}} "In the east there were many Churches whose foundation went back to the Apostles; there was a strong sense of the equality of all bishops, of the collegial and conciliar nature of the Church. The east acknowledged the Pope as the first bishop in the Church, but saw him as the first among equals. In the west, on the other hand, there was only one great see claiming Apostolic foundation — Rome — so that Rome came to be regarded as ''the'' Apostolic see" ([http://www.intratext.com/IXT/ENG0804/_P9.HTM Bishop Kallistos Ware, Orthodox Church).]</ref> "'''Tahta Apostolik'''" digunakan dalam bentuk tunggal dan dikapitalisasi untuk merujuk secara khusus pada [[Tahta Suci|Tahta Roma]], dengan mengacu pada status [[Paus (Katolik Roma)|Paus]] sebagai penerus Rasul Petrus.<ref>{{en}} "An Apostolic see is any see founded by an Apostle and having the authority of its founder; ''the'' Apostolic See is the seat of authority in the Roman Church, continuing the Apostolic functions of Peter, the chief of the Apostles. Heresy and barbarian violence swept away all the particular Churches which could lay claim to an Apostolic see, until Rome alone remained; to Rome, therefore, the term applies as a proper name" ([http://www.newadvent.org/cathen/01640c.htm Catholic Encyclopedia, article ''The Apostolic See'']).</ref> Penggunaan ini telah ada pada masa [[konsili ekumenis]] ketiga ([[Konsili Efesus]] tahun [[431]]), di mana digunakan frase "paus kita yang terberkati dan tersuci [[Paus Selestinus I|Cœlestine]], uskup dari Takhta Apostolik".<ref>{{en}} [http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf214.x.xii.html Extract from the Acts of the Council of Ephesus]</ref>
Dalam [[Hukum kanon (Gereja Katolik)|hukum kanon Katolik]], istilah tersebut juga diterapkan pada berbagai departemen dari [[Kuria Roma]]. Kitab Hukum Kanonik (''Code of Canon Law'') dan Kitab Hukum Kanonik Gereja Timur (''Code of Canons of the Eastern Churches'' atau ''Code of Canons of the Oriental Churches'') menyatakan: "Dengan nama Takhta Apostolik atau Takhta Suci dalam Kitab Hukum ini dimaksudkan bukan hanya Paus, melainkan juga Sekretariat Negara, Dewan Urusan Umum Gereja, Lembaga-lembaga lain Kuria Roma, kecuali dari hakikat perkara atau konteks pembicaraannya ternyata lain."<ref>{{en}} [http://www.intratext.com/IXT/ENG0017/_P19.HTM Code of Canon Law, canon 361]; [http://www.intratext.com/IXT/ENG1199/_P1C.HTM Code of Canons of the Eastern Churches, canon 48]</ref> Semua badan yang dimaksud dianggap berbicara atas nama atau mewakili Takhta Roma.
==Lihat pula==
* [[Pusat awal Kekristenan]]
* [[Suksesi apostolik]]
==Referensi==
|