Ahmad Syathibi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jhon Thorne (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Jhon Thorne (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 56:
* Syekh Muhammad Syafi'i (Mama Cijerah), [[Bandung Kulon, Bandung|Bandung Kulon]], [[Kota Bandung]]
* Syekh Fakhruddin (Mama Sungapan), [[Cibeureum, Sukabumi|Cibeureum]], [[Kota Sukabumi]]
== BiografiRiyadoh ==
Kabar dari KH.Syekh EmedAhmad cimasukEumed garutCimasuk [[Garut]] bin KH.Syekh Muhammad Rusdi Haurkuning,
"Waktu saya ziarah ke '''Mama Gentur''', beliau mengisahkan, "Dulu '''Mama''' ketika sangat
Ajengan Muhammad Rusdi Haurkuning,
mengiginginkan punya ilmu yang besar tapi '''Mama''' merasa bingung memilih guru untuk
"Waktu saya ziarah ke Mama gentur, beliau
ngaji kepadanya? Akhirnya '''Mama''' berangkat ziarah kubur ke [[Wali]] Luar Batang [[Jakarta]].
mengisahkan, "Dulu mama ketika sangat
Disitu '''Mama''' membaca [[Shalawat Nariyah]] 4444 kali dan tamat sebanyak 44 kali dalam
mengiginginkan punya ilmu yang besar tapi
waktu delapan bulan. Kemudian, setelah itu '''Mama''' mimpi bertemu dengan '''Wali Luar
mama merasa bingung memilih guru untuk
Batang (Habib Husain bin Abu Bakar Alaydrus)'''. Wali tersebut berkata : "Kalau kamu benar-benar mau punya ilmu yang besar, segeralah pergi ke daerah [[Garut]]".
ngaji kepadanya? Akhirnya mama berangkat
== Pendidikan ==
ziarah kubur ke wali luar batang Jakarta.
=== Pesantren Keresek ===
Disitu mama membaca shalawat Nariyah
Maka kemudian '''Mama''' mulai berangkat ke [[Pesantren Keresek]]. Kata Mama Keresek :
4444 kali dan tamat sebanyak 44 kali dalam
"Kalau Ananda mau punya ilmu yang besar besok mama antar ke paman mama yaitu '''Pangersa Mama Ajengan Muhammad Adzro'i''' di Bojong sebab dalam waktu sekarang ini para sepuh yang punya ilmu yang besar di
waktu delapan bulan. Kemudian, setelah itu
tiap kabupaten juga kebanyakan adalah yang nyantri ke paman mama tersebut, yaitu [[Syekh Muhammad Adzro'i]] Bojong [[Garut]].
mama mimpi bertemu dengan wali Luar
'''Mama Gentur''' menginap semalam di Keresek, besoknya kemudian diantarkan ke [[Pesantren Bojong]].
Batang. Wali tersebut berkata : "Kallau kamu
=== Pesantren Bojong ===
benar-benar mau punya ilmu yang besar,
Diceritakan waktu pertama masuk ke pesantren, oleh guru di pesantren disumpah jikalau tidak mempunyai ilmu sihir.
segeralah pergi ke daerah Garut". Maka
Kemudian beliau melaksanakan sumpahnya tanda tidak memiliki ilmu sihir. Kemudian barulah beliau diterima sebagai murid di
kemudian mama mulai berangkat ke
pesantren Keresek. Kata Mama Keresek :
"Kalau Ananda mau punya ilmu yang besar
besok mama antar ke paman mama yaitu
pangersa ajengan Muhammad Adzro'i di
Bojong sebab dalam waktu sekarang ini
para sepuh yang punya ilmu yang besar di
tiap kabupaten juga kebanyakan adalah
yang nyantri ke paman mama tersebut, yaitu
Syeikh Muhammad Adzro'i Bojong Garut.
Mama Gentur menginap semalam di Keresek,
besoknya kemudian diantarkan ke
pasantren Bojong.
Diceritakan waktu pertama masuk ke
pasantren, oleh guru di pesantren disumpah
jikalau tidak mempunyai ilmu sihir.
Kemudian beliau melaksanakan sumpahnya
tanda tidak memiliki ilmu sihir. Kemudian
barulah beliau diterima sebagai murid di
pesantren.
Makanan yang biasa beliau makan selama di pesantren cukup dengan talas yang dicuilkan kedalam sambel roay , tidak
pernah makan yang enak dengan rupa-rupa makanan.
pesantren cukup dengan talas yang
Ketika mendapati masalah kitab yang susah difaham, beliau langsung menghadiahi
dicuilkan kedalam sambel roay , tidak
mualifnya dengan makanan dan aurod [[shalawat]].<ref>Manaqib Mama Ahmad Syathibi Gentur edisi pertama, tahun 1950 halaman.01-42</ref>
pernah makan yang enak dengan rupa-rupa
makanan.
Ketika mendapati masalah kitab yang susah
difaham, beliau langsung menghadiahi
mualifnya dengan makanan dan aurod
shalawat.<ref>Manaqib Mama Ahmad Syathibi Gentur edisi pertama, tahun 1950 halaman.01-42</ref>
 
== Referensi ==