Keluarga Silat Nasional Indonesia Perisai Diri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 166:
==== Teknik Minangkabau ====
[[Berkas:Pdminangkabau.jpg|thumb|right|170px|]]Gerakan teknik [[Minangkabau]] mirip dengan tarian tradisional dari [[Minangkabau]], [[Sumatera Barat]]. Salah satu tujuan dari mempelajari teknik ini adalah untuk memperkuat otot-otot paha dan otot belakang. Teknik ini juga memberikan pengalaman tentang bagaimana rasanya bila kita berada pada posisi yang merendah ke tanah. Rangkaian teknik Minangkabau diajarkan kepada pesilat yang menduduki tingkat Calon Keluarga.
Untuk menyerang lawan, teknik [[Minang]] seringkali mendahului dengan membuka bagian lemah dari badannya dengan gerakan yang lambat. Ini adalah pancingan yang disengaja agar lawan menyerang terlebih dahulu. Ketika lawan datang dengan serangan, saat itulah teknik Minang akan bergerak sangat cepat dan keras menghancurkan serangan lawan tersebut dengan sikunya dan dilanjutkan dengan serangan berikutnya.
==== Teknik Burung Meliwis ====
Burung [[Meliwis]] memiliki ciri khas tersendiri dalam bergerak, yaitu bergerak dengan ringan dan cepat. Tujuan dari mempelajari teknik ini adalah untuk melatih kecepatan, keringanan tubuh dan membiasakan diri menapak dengan ujung kaki. Dengan mempelajari teknik ini, maka pesilat dengan sendirinya akan melatih otot-otot kaki, betis dan pinggul. Rangkaian teknik Meliwis diajarkan kepada pesilat yang menduduki tingkat Putih.
[[Berkas:Pdmeliwis.jpg|thumb|left|170px|]][[Meliwis]] menggunakan ujung-ujung jari untuk menyerang lawan. Oleh karena itu, ia hanya akan menyerang bagian-bagian yang sangat lemah seperti mata dan leher. Saat menyerang, [[Meliwis]] melontarkan tangannya dengan cepat ke arah lawan dan akan kembali dengan kecepatan yang sama, sehingga mempersulit lawan untuk menolak.
Selain ujung-ujung jari, [[Meliwis]] juga menggunakan pergelangan tangannya untuk menyerang bagian-bagian seperti leher dan dagu. Teknik ini juga menggunakan pergelangan tangan bagian dalam untuk menolak dengan cara mengalihkan arah serangan lawan.
==== Teknik Burung Kuntul ====
[[Berkas:Pdkuntul.jpg|thumb|right|170px|]]Setelah mempelajari teknik [[Meliwis]], pesilat tingkat Putih Hijau akan menerima pelajaran teknik berikutnya, Burung [[Kuntul]]. Bila saat berlatih [[Meliwis]], pesilat diajarkan untuk bergerak ringan, kini pesilat diajarkan untuk melibatkan tenaga saat bergerak ringan.
Dibandingkan dengan [[Meliwis]], [[Kuntul]] tidak hanya menyerang bagian lemah, tetapi juga bagian lain seperti lutut. Teknik ini memiliki satu tendangan yang digunakan untuk merusak lutut lawan.
Baris 191 ⟶ 187:
Untuk menyerang depan, maka [[Kuntul]] akan memposisikan dirinya sedemikian rupa, sehingga lawan menjadi berada di samping saat serangan mencapai target.
==== Teknik Burung Garuda ====
[[Garuda]] adalah simbol burung terkuat di antara jenis burung lainnya. Oleh karena itu, dibandingkan dengan teknik burung sebelumnya, [[Garuda]] memiliki kemampuan bertarung yang paling tinggi. Rangkaian teknik Garuda diajarkan kepada pesilat yang menduduki tingkat Hijau.
[[Berkas:Pdgaruda.jpg|thumb|left|170px|]]Saat berlatih teknik [[Garuda]], pesilat akan dikenalkan bagaimana cara menggunakan perubahan badan sebagai tenaga tambahan saat menyerang atau menolak. Karena kemampuannya dalam menggunakan badan inilah, tenaga yang dimiliki oleh teknik [[Garuda]] menjadi lebih besar dibandingkan dengan Meliwis dan [[Kuntul]].
Baris 207 ⟶ 201:
Untuk melindungi diri dari serangan lawan, [[Garuda]] memanfaatkan kaki untuk menolak bagian bawah dan tangan untuk bagian tengah dan atas.
==== Teknik Harimau ====
Dibandingkan dengan [[Garuda]], teknik [[Harimau]] memiliki kemampuan yang lebih besar, baik itu tenaga, kecepatan, keuletan, keganasan dan fleksibilitas gerakan. Rangkaian teknik Harimau diajarkan kepada pesilat yang menduduki tingkat Hijau Biru.
[[Berkas:Pdharimau.jpg|thumb|right|170px|]]Teknik ini diadaptasi dari karakter hewan aslinya yang disesuaikan dengan anatomi tubuh manusia. Kemampuan [[Harimau]] lebih baik dibanding [[Garuda]] karena teknik ini sudah menggunakan perputaran badan untuk meningkatkan kecepatan dan tenaga.
Baris 219 ⟶ 211:
Saat menyerang, [[Harimau]] menggunakan perlengkapan seperti cakar, telapak tangan, lutut, tumit dan telapak kaki. Saat menolak, teknik ini akan menggunakan perlengkapannya seperti kaki, tangan dan juga cakarnya. Target sasaran yang menjadi sasaran serangan antara lain mata, muka, telinga, leher, dada, pergelangan badan, kemaluan, lutut dan kulit.
==== Teknik Naga ====
Baris 238 ⟶ 228:
==== Teknik Pendeta ====
[[Berkas:Pdpendeta.jpg|thumb|right|170px|]]Dalam Bahasa Jawa, pandito artinya adalah orang yang selalu memberikan falsafah jalan kebaikan pada orang lain. Karakter ini pun terbawa ke dalam teknik itu sendiri. Teknik ini tidak menunjukan kebrutalan dan juga tidak banyak merusak ataupun menghancurkan persendian lawan. Walaupun kemampuan seorang pesilat yang mempelajari Pendeta tetap memiliki kemampuan seluruh teknik di bawahnya, namun teknik ini sendiri tidak akan merusak bila tidak diperlukan. Rangkaian teknik Pendeta diajarkan kepada pesilat yang menduduki tingkat Merah.
Pola gerak yang dilakukan teknik ini pun jauh lebih sederhana. Serangannya hanya berpola lurus, dengan jarak yang dekat. Serangan yang dilakukan sepenuhnya menggunakan putaran badan. Perlengkapan yang digunakan saat menyerang adalah kepalan tangan, sisi samping badan, kepala dan tumit. Bentuk tangan dari teknik ini selalu mengepal. Sasaran serangan umumnya adalah ulu hati, kepala, rusuk dan beberapa bagian persendian.
==== Teknik Putri ====
[[Berkas:Pdputri.jpg|thumb|right|170px|]]Teknik [[Putri]] adalah teknik tertinggi di silat Perisai Diri. Rangkaian teknik Putri diajarkan kepada pesilat mulai tingkat Merah Kuning. Karakter dari teknik ini bisa berubah-ubah. Terkadang lembut, namun tiba-tiba berubah menjadi sangat cepat dan keras, kemudian lembut kembali. [[Putri]] menggabungkan seluruh kemampuan yang ada pada teknik-teknik sebelumnya, ditambah dengan kemampuan fleksibilitas gerak yang tidak baku seperti teknik lain. Tenaga yang digunakan bersifat kosong isi. Istilah ini berarti bahwa [[Putri]] akan selalu kosong tidak bertenaga, namun di dalam kekosongannya, keluar tenaga yang sangat besar saat terjadi sentuhan dengan lawan.
[[Putri]] seringkali melakukan dua macam tindakan dalam satu gerakan. Baik itu menyerang sambil menghindar ataupun menyerang sambil menolak. Teknik inipun sering memanfaatkan tenaga lawan untuk menyerang, sehingga tenaga yang ia keluarkan semakin sedikit. Perputaran badan selalu diaplikasikan dalam tekniknya ditambah dengan pernafasan tahap 3 yang selalu mengiringi geraknya. Serangannya bersifat gelap, yang artinya sulit untuk dilihat lawan. [[Putri]] biasanya hanya bereaksi terhadap serangan lawan. Ia tidak berinisiatif melakukan serangan terlebih dahulu.
|