Darwis Jeunieb: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k +rapikan
RajarFtfrf (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 31:
 
Perintah datang dari Malik Mahmud. Terang saja Darwis langsung berlayar menuju Aceh. Itu pada 1989. Mulanya Darwis berada di [[Kota Langsa]]. Dia merangkul sejumlah orang untuk ikut ke dalam GAM. Di antaranya ada seorang polisi, Rahmad Azami berpangkat kapten, juga ada Ahmad Saidi seorang intel polisi. “Ada juga Koramil Suman dan seorang pejabat di Dinas Pekerjaan Umum di [[Kota Langsa]],” kata Darwis.
Setahun berselang, kabar kegiatan Darwis di [[Kota Langsa]] sampai juga ke Panglima GAM Wilayah Batee Iliek, Hamzah. “Sepucuk surat dari Panglima Hamzah meminta saya pulang ke JeunibJeunieb,” katanya. Tiba di Jeunib, Darwis diberi jabatan Komandan Operasi Wilayah Batee Iliek. Akhir 1990, setelah Hamzah wafat, “Saya dipanggil Panglima GAM [[Abdullah Syafi'i (GAM)|Abdullah Syafi'i]], lalu mengangkat saya jadi Panglima Wilayah Batee Iliek,” kata Darwis.
 
Selama naik turun gunung, Darwis mengalami banyak peristiwa, termasuk soal hatinya yang tertambat pada Wardani yang kemudian dinikahinya. Satu peristiwa yang sangat membekas dalam ingatan Darwis adalah tentang anaknya yang meninggal saat konflik berlangsung. “Waktu itu anak saya yang lahir di Pasi Lhok masih berumur 25 hari. Situasi memanas dan saya naik ke gunung di Tiro. Anak saya dilarikan ke tempat kerabat saya dan meninggal,” katanya.
Baris 50:
Pada Pemerintah Aceh dan DPR Aceh, Darwis berharap bisa memajukan Aceh. “Pertama sekali pemerintah bersih, tidak ada korupsi, dan memikirkan kehidupan rakyat, menghidupkan ekonomi rakyat,” katanya. “Rakyat menyampaikan yang pertama sekali adalah UUPA harus diterapkan secara cepat, dan qanun wali nanggroe. Bukankah kita konflik dulu dengan pemerintah pusat disebabkan menuntut keadilan bagi rakyat Aceh?”.
 
Tentu saja, Darwis ingin para mantan kombatan juga diperhatikan. “Bagaimana mereka bisa hidup dengan ekonomi yang baik. Kan ada mantan-mantan yang bekerja di nelayan kita bantu secara nelayan, ada yang di tengah kota bagaimana cara kita bantu untuk berdagang, begitu juga yang berkebun dan bertani,” kata Darwis Jeunieb.<ref>http://bangpren.blogspot.com/2012/10/darwis-djeunib-mantan-panglima-gam-yang.html</ref>
 
== Riwayat Organisasi ==