Matahari (surat kabar): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Borgx (bicara | kontrib)
k +kat
Baris 2:
 
Awalnya, Kwee Hing Tjiat ingin memberi nama surat kabar ini ''Merdika'' dan mengecat merah kantornya. Sayangnya, niatan tersebut urung diwujudkan karena dilarang oleh Pemerintah [[Belanda]] kala itu. Nama surat kabar ini pun diganti menjadi ''Matahari'', sedangkan kantornya tetap dicat merah namun diselingi oleh cat kuning. Matahari berhenti terbit pada masa-masa awal pendudukan [[Jepang]] di [[Indonesia]] saat dipimpin oleh Siauw Giok Tjan. Setelah [[Indonesia]] merdeka, Siauw pernah menjabat sebagai menteri dalam Kabinet [[Amir Syarifudin]] dan terakhir mendirikan Baperki.
 
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
[[Kategori:Surat kabar yang didirikan tahun 1934]]
[[Kategori:Surat kabar yang sudah tidak eksis]]