Polusi asap Asia Tenggara 2015

Revisi sejak 15 September 2015 05.40 oleh HaEr48 (bicara | kontrib) (Malaysia)

Polusi asap Indonesia 2015 adalah pencemaran udara oleh kabut dan asap yang terjadi akibat kebakaran hutan di provinsi Riau, Jambi dan Sumatra Selatan di Pulau Sumatra[1] dan juga Pulau Kalimantan, Indonesia dari Agustus 2015 hingga saat ini.[2] Pada 14 September 2015, keadaan darurat ditetapkan di provinsi Riau dikarenakan tingkat pencemaran yang melebihi batas berbahaya.[2] Dilaporkan ribuan warga terpaksa keluar dari ibukota Pekanbaru, terutama anak-anak dan ibu hamil.[1][3]

Berkas:Haze in Mosque, Pekanbaru.jpg
Kabut asap di depan Masjid Agung An-Nur, Pekanbaru

Selain di Pulau Sumatra, kabut asap juga dirasakan di Kalimantan[4], Singapura dan Malaysia.[1]

Penyebab

Kombinasi kebakaran hutan dan musim kemarau menyebabkan polusi asap terjadi hampir setiap tahun di Indonesia, terutama di provinsi-provinsi dimana pembakaran lahan terjadi secara ilegal untuk melakukan peladangan.

Dampak

Riau

Sekolah-sekolah di Kota Pekanbaru, Riau terpaksa meliburkan siswa untuk menghindari bahaya kesehatan untuk siswa[5][6] Dilaporkan ribuan warga terpaksa keluar dari ibukota Pekanbaru, terutama anak-anak dan ibu hamil.[1][3] Pada 14 September 2015, keadaan darurat ditetapkan di provinsi Riau dikarenakan tingkat pencemaran yang melebihi batas berbahaya.[2]

Kalimantan

Polusi asap menyebabkan penundaan dan pembatalan penerbangan "setiap hari" di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan, Kalimantan Timur.[4]

Malaysia

Pada 15 September 2015, pemerintah di Malaysia memerintahkan penutupan sekolah-sekolah di Kuala Lumpur, Selangor, Melaka dan Negeri Sembilan. Indeks polusi udara di Kuala Selangor telah mencapai level "berbahaya".[1]

Singapura

Pada 14 September 2015, tingkat polusi di Singapura mencapai rentang "sangat tidak sehat" menurut National Environment Agency negara tersebut. Polusi asap ini menyebabkan dibatalkannya kegiatan luar ruangan. Panitia GP Formula 1 Singapura, yang dijadwalkan pada 20-22 September, juga memantau perkembangan ini dengan ketat.[7]

Referensi