Kretinisme

Revisi sejak 26 Oktober 2016 20.52 oleh AABot (bicara | kontrib) (Robot: Perubahan kosmetika)

Kretinisme adalah penyakit hipotiroidisme bawaan yang dapat menyebabkan keterbelakangan mental dan kelainan pertumbuhan pada anak. Kata kretinisme berasal dari bahasa Perancis bon chrétien dan ditemukan pada teks pertama kali pada tahun 1754. Penyakit ini pertama kali diamati oleh Paracelsus (1493–1531) yang menemukan hubungan antara gondok dengan kretinisme. Penemuan ini diteruskan oleh ilmuwan H. de Saussure dari Jenewa yang mengamati kretinisme di pegunungan Alpen. Baik di Eropa maupun Asia, penyakit ini lebih sering ditemukan di daerah pegunungan. Contohnya di dataran tinggi Asia Tengah dan Alpen.[1].

Penderita kretinisme sebelum (kiri) dan sesudah pengobatan (kanan).

Gejala

Gejala awal dari kretinisme adalah konstipasi (sembelit), anoreksia, gagal pertumbuhan, kuning pada kulit (jaundice), myxoedema, bodong (hernia umbilikalis), kelelahan, kesulitan bernapas, dan terkadang diikuti dengan pembengkakan kelenjar tiroid. Lebih lanjut, penderita kretinisme akan menunjukkan gejala kekerdian, keriput di dahi, lidah membengkak, kulit menebal kasar, dan kolesterol tinggi di dalam darah[2].

Referensi

  1. ^ Endemic Cretinism. John Dennison, Charles Oxnard, Peter Obendorf. 2011. ISBN: 978-1-4614-0280-0 (Print). Springer
  2. ^ CRETINISM. (1964). Brian H. Kirman. Developmental Medicine & Child Neurology, 6(3), 306-307. doi: 10.1111/j.1469-8749.1964.tb10797.x