Gregorius Budi Subanar
=== Pastor Gregorius Budi Subanar, SJ (lahir 2 Maret 1963) adalah rohaniawan sekaligus budayawan Indonesia. === Latar Belakang
Pastor Gregorius Budi Subanar | |
---|---|
Gereja | Gereja Katolik Roma |
Provinsi gerejawi | DI Yogyakarta |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Budi Subanar |
Lahir | Yogyakarta | 2 Maret 1963
Kewarganegaraan | Indonesia |
Denominasi | Katolik Roma |
Kediaman | Kolese Bellarminus Mrican Yogyakarta |
Profesi | Dosen Progran Paskasarjana Ilmu Religi dan Budaya (IRB) Universitas Sanata Dharma Yogykarta. |
Gregorius Budi Subanar, lahir di Yogyakarta, 2 Maret 1963. Pendidikan terakhir ditempuh di Universitas Gregoriana Roma. Ketua Program Magister Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma. Pernah mengajar di Universitas Gadjah Mada, Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, dan Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta. Karya-karyanya dalam bentuk buku, antara lain Kilasan Kisah Soegijapranata (2012); SOEGIJA Catatan Harian Seorang Pejuang Kemanusiaan (2012); “Merapi di Mata (Pena) Rama Mangun” dalam Buku Tapak Romo Kir Semangat Budaya Punya Harga Diri (2012); “Rokok: Dunia Ajaib yang Tidak Musnah” dalam Buku Kretek Jawa Gaya Hidup Lintas Budaya (2011). Juga menulis novel Hilangnya Halaman Rumahku (2012). Ia juga terlibat di Jogjakarta Asian Film Festival dan di Yayasan Masyarakat Karawitan Jawa[1].