Kesehatan dan keselamatan kerja
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.[1] K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja di Indonesia sudah mulai ditetapkan secara formal dengan diterbitkannya UU 1970. Dalam peraturan ini sudah dijelaskan bahwa pengusaha dan pekerja bertanggung jawab untuk menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja. Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
harus ditutup oleh </ref>
</nowiki> Praktek K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja.
Bahaya di tempat kerja
Bahaya fisik dan mekanik
Bahaya fisik adalah sumber utama dari kecelakaan di banyak industri.<ref name="ILO Hazardous Work">{{cite web |title=Hazardous Work|url=http://www.ilo.org/safework/areasofwork/hazardous-work/lang--en/index.htm|publisher=International Labour Organization|accessdate=December 26, 2012}}</ref> Bahaya tersebut mungkin tidak bisa dihindari dalam banyak industri seperti konstruksi dan pertambangan, namun seiring berjalannya waktu, manusia mengembangkan metode dan prosedur keamanan untuk mengatur risiko tersebut. Buruh anak menghadapi masalah yang lebih spesifik dibandingkan pekerja dewasa.<ref name=ILOChild>{{cite book |title=Children in hazardous work What we know What we need to do|year=2011|publisher=International Labour Organization|isbn=978-92-2-124918-4|url=http://www.ilo.org/wcmsp5/groups/public/@dgreports/@dcomm/@publ/documents/publication/wcms_155428.pdf|author=International Programme on the Elimination of Child Labour (IPEC)|accessdate=December 26, 2012}}</ref> Jatuh adalah kecelakaan kerja dan penyebab kematian di tempat kerja yang paling utama, terutama di konstruksi, ekstraksi, transportasi, dan perawatan bangunan.<ref name=fall_topic>{{cite web |url=http://www.cdc.gov/niosh/topics/falls/ |title=Fall Injuries Prevention in the Workplace |work=NIOSH Workplace Safety and Health Topic |publisher=National Institute for Occupational Safety and Health |accessdate=July 12, 2012}}</ref>
Permesinan adalah komponen utama di berbagai industri seperti manufaktur, pertambangan, konstruksi, dan pertanian,<ref>{{cite web |title=International Hazard Datasheets on Occupations (HDO)|url=http://www.ilo.org/safework/info/publications/WCMS_113135/lang--en/index.htm|publisher=International Labour Organization|accessdate=December 26, 2012|quote=The International Hazard Datasheets on Occupations is a multipurpose information resource containing information on the hazards, risks and notions of prevention related to a specific occupation. The datasheets are intended for those professionally concerned with health and safety at work.}}</ref> dan bisa membahayakan pekerja. Banyak permesinan yang melibatkan pemindahan komponen dengan kecepatan tinggi, memiliki ujung yang tajam, permukaan yang panas, dan bahaya lainnya yang berpotensi meremukkan, membakar, memotong, menusuk, dan memberikan benturan dan melukai pekerja jika tidak digunakan dengan aman.<ref name=topic-machine>{{cite web |title=Machine Safety|url=http://www.cdc.gov/niosh/topics/machine/|work=NIOSH Workplace Safety and Health Topics|publisher=National Institute of Occupational Safety and Health|accessdate=11 July 2012}}</ref> Tempat kerja yang sempit yang memiliki ventilasi dan pintu masuk/keluar terbatas, seperti tank militer, saluran air, dan sebagainya juga membahayakan.<ref name=topic-confined>{{cite web |title=Confined Spaces|url=http://www.cdc.gov/niosh/topics/confinedspace/|work=Workplace Safety & Health Topics|publisher=National Institute of Occupational Safety and Health|accessdate=3 August 2012}}</ref><ref name="KOMPAS 5 Agustus">Bertaruh Nyawa di Instalasi Air. KOMPAS. Senin 5 Agustus 2013. Hal 25.</ref> Kebisingan juga memberikan bahaya tersendiri yang mampu mengakibatkan hilangnya pendengaran.<ref name=topic-noise>{{cite web |title=Noise and Hearing Loss Prevention|url=http://www.cdc.gov/niosh/topics/noise/|work=Workplace Safety & Health Topics|publisher=National Institute for Occupational Safety and Health|accessdate=3 August 2012}}</ref><ref name=prevent-deaf>{{cite web |title=Preventing Occupational Hearing Loss: A Practical Guide|url=http://www.cdc.gov/niosh/docs/96-110/pdfs/96-110.pdf|publisher=National Institute for Occupational Safety and Health|accessdate=3 August 2012|coauthors=John R. Franks, Mark R. Stephenson, Carol J. Merry|month=June|year=1996}}</ref> Temperatur ekstrim panas mampu memberikan stress panas, kelelahan, kram, ruam, mengabutkan kacamata keselamatan, dehidrasi, menyebabkan tangan berkeringat, pusing, dan lainnya yang dapat membahayakan keselamatan kerja.<ref name=heat-topic>{{cite web |title=Heat Stress|url=http://www.cdc.gov/niosh/topics/heatstress/|work=NIOSH Workplace Safety and Health Topics|publisher=National Institute of Occupational Safety and Health|accessdate=8 August 2012}}</ref> Pada temperatur ekstrim dingin, risiko yang dihadapi adalah hipotermia, frostbite, dan sebagainya.<ref name=topic-cold>{{cite web |title=Cold Stress|url=http://www.cdc.gov/niosh/topics/coldstress/|work=NIOSH Workplace Safety and Health Topics|publisher=National Institute of Occupational Safety and Health|accessdate=9 August 2012}}</ref> Kejutan listrik memberikan risiko bahaya seperti tersengat listrik, luka bakar, dan jatuh dari fasilitas instalasi listrik.<ref name=niosh-electic>{{cite web |title=Electrical Safety|url=http://www.cdc.gov/niosh/topics/electrical/|work=NIOSH Workplace Safety and Health Topics|publisher=National Institute of Occupational Safety and Health|accessdate=7 August 2012}}</ref>
Bahaya kimiawi dan biologis
Bahaya biologis
Bahaya kimiawi
- Asam
- Basa
- Logam berat
- Pelarut
- Partikulat
- Asap
- Bahan kimia reaktif
- Api, bahan yang mudah terbakar
Masalah psikologis dan sosial
- Stres akibat jam kerja terlalu tinggi atau tidak sesuai waktunya
- Kekerasan di dalam organisasi
- Penindasan
- Pelecehan seksual
- Keberadaan bahan candu yang tidak menyenangkan dalam lingkungan kerja, seperti rokok dan alkohol
K3 berdasarkan industri
K3 yang spesifik dapat bervariasi pada sector dan industri tertentu. Pekerja kontruksi akan membutuhkan pencegahan bahaya jatuh, sedangkan nelayan menghadapi risik tenggelam. Biro Statistik Buruh Amerika Serikat menyebutkan bahwa perikanan, penerbangan, industri kayu, pertanian, pertambangan, pengerjaan logam, dan transportasi adalah sektor industri yang paling berbahaya.<ref name=bls-iif>{{cite web |title=Injuries, Illnesses, and Fatalities 2010|url=http://www.bls.gov/iif/|work=Injuries, Illnesses, and Fatalities|publisher=Bureau of Labor Statistics|accessdate=9 August 2012}}</ref>
Konstruksi
Konstruksi adalah salah satu pekerjaan yang paling berbahaya di dunia, menghasilkan tingkat kematian yang paling banyak di antara sektor lainnya.<ref name=niosh-topic>{{cite web |title=Construction Safety and Health|url=http://www.cdc.gov/niosh/topics/construction/|work=Workplace Safety & Health Topics|publisher=National Institute of Occupational Safety and Health|accessdate=3 August 2012}}</ref><ref name=eurostat>{{cite web |title=Health and safety at work statistics|url=http://epp.eurostat.ec.europa.eu/statistics_explained/index.php/Health_and_safety_at_work_statistics|work=eurostat|publisher=European Commission|accessdate=3 August 2012}}</ref> Risiko jatuh adalah penyebab kecelakaan tertinggi.<ref name=niosh-topic/> Penggunaan peralatan keselamatan yang memadai seperti guardrail dan helm, serta pelaksaan prosedur pengamanan seperti pemeriksaan tangga non-permanen dan scaffolding mampu mengurangi risiko kecelakaan.<ref name=osha-campaign>{{cite web |title=OSHA's Fall Prevention Campaign|url=http://www.osha.gov/stopfalls/|publisher=Occupational Safety and Health Administration|accessdate=6 August 2012}}</ref> Tahun 2010, National Health Interview Survey mengidentifikasi faktor organisasi kerja dan psikososial dan paparan kimiawi/fisik pekerjaan yang mampu meningkatkan beberapa risiko dalam K3. Di antara semua pekerja kontruksi di Amerika Serikat, 44% tidak memiliki standar pengaturan kerja, sementara pekerja di sektor lainnya hanya 19%. Selain itu 55% pekerja konstruksi memiliki pengalaman ketidak-amanan dalam bekerja, dibandingkan 32% pekerja di sektor lainnya. 24% pekerja konstruksi terpapar asap yang bukan pekerjaannya, dibandingkan 10% pekerja di sektor lainnya.<ref name=nhis_construction>{{cite web | title = CDC – NHIS – Construction Sector Profile Page – NIOSH Workplace Safety and Health Topic | publisher = National Institute for Occupational Safety and Health, Centers for Disease Control and Prevention | date = June 28, 2013|url=http://www.cdc.gov/niosh/topics/nhis/construction.html | accessdate=July 16, 2013}}</ref>
Pertanian
Pekerja pertanian memiliki risiko luka, penyakit paru-paru akibat paparan asap mesin, kebisingan, sakit kulit, dan kanker akibat bahan kimia seperti pestisida. Pada pertanian industri, kecelakaan melibatkan penggunaan alat dan mesin pertanian. Kecelakaan yang paling umum adalah traktor yang terguling.<ref name="aginjury">{{cite web |url=http://www.cdc.gov/niosh/topics/aginjury/ |title=NIOSH Workplace Safety & Health Topic: Agricultural Injuries |publisher=Cdc.gov |date=2012-07-13 |accessdate=2013-02-15}}</ref> Pestisida dan bahan kimia lainnya yang digunakan dalam pertanian juga berbahaya bagi kesehatan pekerja, mampu mengakibatkan gangguan kesehatan organ seks dan kelainan kelahiran bayi.<ref name=NIOSH_pest>{{cite web |url=http://www.cdc.gov/niosh/docs/2012-108/ |title=NIOSH Pesticide Poisoning Monitoring Program Protects Farmworkers |publisher=Cdc.gov |date=2009-07-31 |accessdate=2013-02-15}}</ref> Jumlah jam kerja para pekerja di bidang pertanian di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa 37% pekerja memiliki jam kerja 48 jam seminggu, dan 24% bekerja lebih dari 60 jam seminggu. Dipercaya tingginya jam kerja tersebut mengakibatkan tingginya risiko kecelakaan. Dari semua pekerja, 85% bekerja di luar ruangan lebih sering dibandingkan sektor lainnya yang hanya 25%.<ref name=nhis_agriculture>"CDC – NHIS – Agriculture, Forestry and Fishing Sector Profile Page – NIOSH Workplace Safety and Health Topic". National Institute for Occupational Safety and Health, Centers for Disease Control and Prevention. June 28, 2013. Diakses tanggal July 16, 2013.</ref>
Sektor jasa
Sejumlah pekerjaan di sektor jasa terkait dengan industri manufaktur dan industri primer lainnya, namun tidak terpapar risiko yang sama. Masalah kesehatan utama dari pekerjaan di sektor jasa adalah obesitas dan stres psikologis serta kelebihan jam kerja.
Pertambangan dan perminyakan
Pekerja di sektor perminyakan dan pertambangan memiliki risiko terpapar bahan kimia dan asap yang membahayakan kesehatan. Risiko kulit terpapar bahan kimia berbahaya, menghirup asap, hingga risiko lain seperti homesick karena lokasi kerja yang jauh dari rumah, bahkan hingga ke area lepas pantai.
Lihat pula'
Referensi
Bahan bacaan terkait
- Health and Safety Executive (2009): A Guide to Safety and Health Regulation in Great Britain. 4th edition. ISBN 978-0-7176-6319-4
- Koester, Frank (1912). "Our Stupendous Yearly Waste: The Death Toll of Industry". The World's Work: A History of Our Time. XXIII: 713–715. Diakses tanggal 2009-07-10.
- OSAH Safety 1
- Ladou, Joseph (2006). Current Occupational & Environmental Medicine (edisi ke-4th). McGraw-Hill Professional. ISBN 0-07-144313-4.
- Roughton, James (2002). Developing an Effective Safety Culture: A Leadership Approach (edisi ke-1st). Butterworth-Heinemann. ISBN 0-7506-7411-3.
- Viscusi, W. Kip (2008). "Job Safety". Dalam David R. Henderson (ed.). Concise Encyclopedia of Economics (edisi ke-2nd). Indianapolis: Library of Economics and Liberty. ISBN 978-0865976658. OCLC 237794267.
- OHSAS 18000 series: (derived from a British Standard, OHSAS is intended to be compatible with ISO 9000 and 14000 series standards, but is not itself an ISO standard)