Irsyad Syafar

politikus Indonesia dan pendiri Perguruan Islam Ar-Risalah, Padang
Revisi sejak 6 Februari 2016 06.26 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (minor cosmetic change)

H. Irsyad Syafar, MEd (lahir 18 November 1970) adalah seorang mubalig, pengajar, dan akademisi pendidikan Indonesia. Ia dikenal sebagai pengasuh dan pimpinan Perguruan Islam Ar-Risalah, Padang.[1] Saat ini, ia masih aktif sebagai Ketua Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) Sumatera Barat dan Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren se-Sumatera Barat. Selain itu, ia terlibat dalam kepengurusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat sejak tahun 2005.

Irsyad Syafar
Anggota DPRD Sumatera Barat 2014–2019
Masa jabatan
28 Agustus 2014 – 28 Agustus 2019
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
GubernurIrwan Prayitno
Informasi pribadi
Lahir18 November 1970 (umur 54)
Indonesia Kota Bukittinggi, Sumatera Barat
Orang tuaSyafar Buan (ayah)
Darnis Abdullah (ibu)
AlmamaterUniversitas Kairo
Universitas Kuwait
Dikenal karenaUlama
X: irsyad2005 Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Bergiat di sejumlah organisasi selama di Mesir, ia bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak partai ini masih bernama Partai Keadilan. Saat ini, ia berkursi sebagai anggota legislatif DPRD Sumatera Barat dari daerah pemilihan Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota.[2] Sebelumnya, ia diamanahi sebagai Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW) PKS Sumatera Barat sejak 2005 sampai digantikan Muhammad Yasin pada 2013.

Biografi

Irsyad kecil dibesarkan di Nagari Koto Nan IV, Kota Payakumbuh. Melewati jenjang SD dan MTs dengan meraih juara kelas dan juara umum setiap tahunnya, Irsyad mendapat beasiswa di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) di Koto Baru, Padang Panjang.[a] Tamat dari MAPK, ia mendaftarkan diri masuk ke sekolah Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di Jakarta. Sambil kuliah, ia mengikuti sejumlah tes yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk mendapatkan beasiswa perkuliahan di Timur Tengah. Namun, pemberangkatannya tertunda karena konflik antara Iraq dengan Kuwait dan Perang Teluk.[3]

Tamat dari LIPIA pada 1993, ia dikirim ke di Universitas Kuwait setelah dua kali penundaan. Ia memperoleh predikat kelulusan summa cum laude ketika menyelesaikan kuliahnya pada 1997 dan menjadi "Mahasiswa Terbaik". Beasiswanya berlanjut dan ia mengambil program S-2 di Univeritas Kairo sampai lulus pada tahun 2003.[3]

Selama di Kuwait, ia menggerakkan sejumlah organisasi pelajar Indonesia. Ia sempat menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Kuwait. Sepulang dari Mesir, ia bersama teman-temannya mendirikan Yayasan Wakaf Ar-Risalah di Padang yang kini menaungi Perguruan Islam Ar-Risalah.

Referensi

  1. ^ "Belasan Ribu Jemaah Laksanakan Salat Id". Harian Haluan. 12 Agustus 2013. Diakses pada 25 Maret 2014.
  2. ^ "67 Bacaleg Incar 6 Kursi di DPRD Sumbar" Padang Ekspres. 8 Maret 2013. Diakses pada 25 Maret 2014.
  3. ^ a b "Irsyad Syafar, Anak Minang Lulusan Terbaik Universitas Kuwait Dengan IPK 3,82". Kasurau.com. Diakses pada 25 Maret 2014.
Keterangan
  1. ^ MAPK Padang Panjang berada satu kompleks dengan MAN Koto Baru. MAPK hanya ada lima di Indonesia, yang programnya dimulai pada era Menteri Agama Munawir Sjadzali.

Pranala luar