Ben Anderson
Artikel ini membahas seorang tokoh yang baru saja meninggal. Beberapa informasi, terutama seputar sebab kematian dan pemakamannya, dapat berubah sewaktu-waktu. |
Benedict Richard O'Gorman Anderson (26 Agustus 1936 – 12 Desember 2015) adalah profesor emeritus dalam bidang Studi Internasional di Universitas Cornell. Ia paling terkenal karena bukunya Imagined Communities. Di situ secara sistematis ia menggambarkan, dengan menggunakan pendekatan materialis historis atau Marxis, faktor-faktor utama yang menyebabkan munculnya nasionalisme di dunia selama tiga abad terakhir. Ia juga diakui secara luas sebagai pakar sejarah dan politik Indonesia pada abad ke-20.
Benedict Anderson | |
---|---|
Lahir | Benedict Richard O'Gorman Anderson 26 Agustus 1936 Kunming, Republik Cina |
Meninggal | 13 Desember 2015 Kota Batu, Jawa Timur, Indonesia | (umur 79)
Kewarganegaraan | Irlandia |
Almamater | B.A., Universitas Cambridge Ph.D., Universitas Cornell |
Karier ilmiah | |
Bidang | Ilmu politik, ilmu sejarah |
Institusi | Universitas Cornell (Professor Emeritus) |
Pembimbing doktoral | George McTurnan Kahin |
Mahasiswa doktoral | John Sidel |
Anderson berpendapat bahwa sebab-sebab utama munculnya nasionalisme dan terbentuknya suatu komunitas khayal adalah berkurangnya akses istimewa terhadap bahasa-bahasa tulis tertentu (mis. bahasa Latin), gerakan untuk menghapuskan gagasan pemerintahan ilahi dan monarki, serta munculnya mesin cetak di bawah suatu sistem kapitalisme (atau, seperti yang disebut Anderson, 'kapitalisme cetak'). Pendekatan materialis historis Anderson dapat dibandingkan dengan pendekatan individualis metodologis Liah Greenfeld atau Max Weber dalam "Nationalism: Five Roads to Modernity" (Nasionalisme: Lima Jalan menuju Kemodernan").
Latar belakang
Anderson dilahirkan di Kunming, Tiongkok, dalam sebuah keluarga Anglo-Irlandia. Ia dibesarkan sebagian besar di California, dan belajar di Universitas Cambridge. Saudaranya, Perry Anderson, adalah seorang intelektual Marxis.
Analisis dan pandangan-pandangannya yang kritis menyebabkan selama bertahun-tahun Anderson dilarang masuk ke Indonesia oleh pemerintahan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto. Baru setelah Soeharto jatuh dari panggung kekuasaannya, Anderson dapat kembali lagi berkunjung ke Indonesia.
Ia juga memenangkan Hadiah Budaya Asia Fukuoka XI 2000.
Kematian
Anderson meninggal dunia tanggal 12 Desember 2015 di Batu, Malang, Jawa Timur pada pukul 23.30 WIB.[1]
Karya
- Java in a Time of Revolution ISBN 0-8014-0687-0
- Debating World Literature ISBN 1-85984-458-8
- Language and Power: Exploring Political Cultures in Indonesia ISBN 0-8014-9758-2
- Imagined Communities ISBN 0-86091-329-5 (edisi pertama 1983)
- The Spectre of Comparisons
- Under Three Flags: Anarchism and the Anti-Colonial Imagination ISBN 1-84467-037-6
- "ベネディクト・アンダーソン グローバリゼーションを語る" ("Benedict Anderson: Gurobariseshon wo kataru"-"Benedict Anderson on Globalization") 梅森直之 Umemori Naoyuki (suntingan) Tokyo: Minerva, 2007
- "ヤシガラ椀の外へ" ("Yashigara-wan no Soto he" - "Out from Under the Coconut Halfshell") Tokyo: NTT Publishing. 2009. "ISBN 978-4-7571-4213-8"
Referensi
- ^ Kusumadewi, Anggi (13 Desember 2015). "Indonesianis Benedict Anderson Wafat di Malang". CNN Indonesia. Diakses tanggal 13 Desember 2015.
Pranala luar
- Biografi singkat
- "The Nation as Imagined Community" Cuplikan dari Imagined Communities
- "Western Nationalism and Eastern Nationalism: Is there a difference that matters?" , oleh Anderson dalam New Left Review.
- "When the Virtual Becomes the Real": Percakapan dengan Benedict Anderson, (Musim semi 1996).
- "Democratic Fatalism in South East Asia Today" oleh Anderson, (11 Mei 2001).
- Tinjauan Imagined Communities oleh Fadia Rafeedie.
- "The Current Crisis in Indonesia" Wawancara dengan Benedict Anderson oleh William Seaman.
- "Sam's Club" Anderson on Anti-Americanisms, tinjauan buku dalam BOOKFORUM, (Desember/Januari 2005).
- Archive of articles ditulis oleh Anderson dalam New Left Review, (perlu berlangganan).
- Interview with Anderson: "I like nationalism's utopian elements" (Universitas Oslo)
- Tinjauan tentang Under Three Flags oleh Meredith L. Weiss.