Titiek Sandhora
Titiek Sandhora kelahiran Bentar, Bumiayu, Jawa Tengah, 20 Januari 1954, dengan nama Oemijati. "Saya sejak kecil, dari sebelum taman kanak-kanak, menyanyi diiringi Ayah.
Titik sering berpindah kota tempat tinggal seturut penugasan sang ayah yang militer itu. Keluarga Titik pernah menetap di Purwokerto, Semarang, Salatiga, dan Solo. Katika populer sebagai penyanyi, keluarga Titik bermukim di Solo. Itulah mengapa Solo sering disebut sebagai kota asal Titik Sandhora. Setelah menjadi penyanyi dia menetap di Jakarta hingga kini.
"Saya pertama kali menyanyi diiringi band, itu di Kopeng, Salatiga. Waktu itu saya kelas tiga SD.
Sewaktu tinggal di Purwokerto, Jawa Tengah, Titik dibimbing bernyanyi oleh Bambang Umoyo, karyawan RRI. Dialah yang pertama kali membawa Titik ke Jakarta pada tahun 1966. Titik sempat diajak tampil bersama Darapuspita, band berpersonel perempuan.
Ketika berpindah ke Solo pada akhir 1968, Titik sempat bernyanyi diiringi band Terencem. Di Solo dia diajak kawan yang mendapat kesempatan tes suara di perusahaan rekaman Remaco, Jakarta. Penyanyi yang ditemani Titik itu belum mendapat kesempatan rekaman, akan tapi justru Titik yang terpilih untuk rekaman.
Titik dengan cepat menangkap dan menghapal lagu dari orang-orang studio seperti Januar, A Riyanto, Yessy Wenas, Yasir Syam. Saat itu juga dia ditawari rekaman, namun tidak berani. Saya diterima dan disuruh rekaman pada 20 Januari 1969, pas hari ulang tahun saya," kata Titik yang kemudian mengajak sang ibu ke Jakarta.
Rekaman pertama Titik yang menghasilkan lagu Si Boncel itu dilakukan dalam dua hari. Lagu-lagu Titik hampir setiap hari diputar di radio, termasuk radio swasta yang baru bertumbuhan di banyak kota pada akhir tahun 1960-an. Seiring dengan itu nama Titik juga populer.
Setelah rekaman album ketiga, oleh orang-orang di blantika musik rekaman seperti A Riyanto, Januar Hasanudin, Yessy Wenas, dan Yasyir Syam, Sandhora dan Muchsin dipasangkan sebagai duet. Muchsin Alatas sebagai penyanyi tunggal telah lebih dulu dikenal sebelum Titik Sandhora, antara lain dengan lagu Merana.
DUET Sandhora-Muchsin terkenal antara lain lewat lagu Halo Sayang, Dunia Belum Kiamat, Pertemuan Adam dan Hawa atau juga Jangan Marah. Di era ketika popularitas lagu hanya ditopang lewat medium radio, lagu-lagu Titik Sandhora-Muchsin benar-benar merakyat di awal 1970 an.
Pasangan Sandhora-Muchsin terbukti paling populer. Mereka juga berpasangan dalam sekitar 20 film. Mereka menikah pada 1972 dan mempunyai tiga anak yaitu Bobby, Beby, dan Bella, plus tiga cucu. Sandhora-Muchsin telah 34 tahun berduet. Ini sebuah perjalanan panjang dan boleh jadi juga indah seperti lirik lagu yang mereka bawakan di akhir 1970-an: percaya, harapan, dan cinta." (XAR)
Lagu
- Boneka dari India
- Mawar berduri
- Dunia Milik Berdua
- Percaya harapan & Cinta
- Hatimu hatiku
- Adam dan Hawa
- Ke binaria
- Mustika
- Mencari
- Keagungan Tuhan
- Perasaan yang ditinggal
- Termenung
Album
- Golden Hits Titiek Sandora
- Tembang Kenangan 2
Film
- BUNDAKU SAYANG 1973
- LAGU UNTUKMU 1973
- SI JANDA KEMBANG 1973
- PERMATA BUNDA 1974
- YATIM 1973
- ALI TOPAN ANAK JALANAN 1977
- KASIH SAYANG 1974
- SERULING SENJA 1974
- DUNIA BELUM KIAMAT 1971
- AWAN DJINGGA 1970
- PENASARAN 1977
- SURAT UNDANGAN 1975