Air Terjun Gua

air terjun di Indonesia
Revisi sejak 29 Januari 2016 01.04 oleh Dj Ran (bicara | kontrib)

Air Terjun Gua adalah obyek wisata yang terdapat di Desa Piji Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus yaitu di daerah Gunung Muria.

Air Terjun Gua
Air Terjun Gua di Indonesia
Air Terjun Gua
Lokasi di Indonesia
Informasi
Lokasi Dukuh Bakaran, Desa Piji Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus
Negara  Indonesia
Koordinat 6°44′17″S 110°54′36″E / 6.738°S 110.91°E / -6.738; 110.91
Pemilik
Jenis objek wisata Air terjun

Lokasi

Lokasi Air Terjun Gua, masih terdapat di kawasan Pegunungan Muria. Namun memang, destinasi wisata ini masih belum dikenal orang. Lokasi wisata air terjun yang masih asri dan agak tersembunyi, terdapat di Dukuh Bakaran Rt 4 RW 8 Desa Piji Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Di sana terdapat sebuah air terjun yang sangat apik dan menjadi buruan pecinta wisata alam.

Keunikan

Banyaknya pengunjung yang ramai untuk datang ke lokasi. Khususnya pada saat akhir pekan, lokasi itu sangat ramai di kunjungi masyarakat. Tidak hanya dari Kudus saja melainkan juga luar Kudus. Banyak juga kalangan pelajar, biasanya mereka datang secara berkelompok. Keunikan air terjun setinggi 20 meter[1] itu adalah pada air yang mengguyur dari atas. Bukan hanya satu aliran air, melainkan langsung terdapat dua sumber air sekaligus secara berjajar. Selain itu, kelebihan dari air terjun itu adalah dengan air yang tidak pernah habis, meski musim kemarau. Berbeda dengan Air Terjun Monthel yang saat kemarau kering.

Sekitar 100-an meter dari air terjun, itu ada gua yang strukturnya bebatuan, sehingga sangat kokoh. Gua tersebut sangat luas dan panjang. Bahkan, konon ceritanya dapat tembus hingga Jepara. Sayangnya, hingga kini masih belum ada yang membuktikan kebenaran cerita itu. Dalam gua juga terdapat banyak ular berbisa, sehingga akan berbahaya jika memasukinya tanpa persiapan lebih dulu. Terlebih masyarakat awam.

Cerita

Keberadaan Air Terjun Gua[2] yang terdapat di Desa Piji, Kecamatan Dawe, Kudus, ternyata menyimpan legenda mengenai kisah cinta sejati istri Sunan Muria.

Cerita yang berkembang di masyarakat, di kawasan tempat tersebut terdapat sebuah gua yang dulunya menjadi tempat untuk menyembunyikan istri Sunan Muria, yang diculik oleh Maling Kopo, hingga akhirnya ada peristiwa istri Sunan Muria dibakar di tempat tersebut.

Suradi, warga sekitar Air Terjun Guamenceritakan,gua yang berada di berada di dekat air terjun kondisinya masih alami dan agak tersembunyi. “Sekitar 100-an meter dari air terjun, itu ada gua yang strukturnya bebatuan, sehingga sangat kokoh,” katanya kepada MuriaNewsCom

Dia menjelaskan, menurut sejarah, di tempat itulah Maling Kopomenyembunyikan Istri Sunan Muria. Maling Kopo nekat menculik istri Sunan Muria, karena sangat mencintai istri sunan.

Singkat cerita, setelah dilakukan pencarian dan ketemu di tempat tersebut, Sunan Muria cemburu dan khawatir, jika istrinya juga memiliki rasa suka terhadap Maling Kopo. Kemudian, Sunan bertanya kepada istrinya apakah mencintai Maling Kopo atau tidak. Istri Sunan pun menimpali, jika dirinya sama sekali tidak cinta dengan Maling Kopo, karena yang dicintainya hanya Sunan Muria.

“Akhirnya istri Sunan Muria itu bilang, kalau dia memang mencintai Kopo, maka dia akan hangus dan mati terbakar. Namun kalau tidak, api yang digunakan untuk membakar dirinya tidak bisa membakar melainkan membuatnya lebih cantik dan menawan,” ujarnya.

Akhirnya istri Sunan Muria dibakar di daerah dekat sana. Ternyata benar, api tidak dapat membakar, melainkan membuat sang istri lebih terlihat cantik.

Oleh warga sekitar, akhirnya tempat pembakaran istri Sunan Muria dinamakan dengan Dukuh Bakaran, yang diambil dari kisah tersebut.

Menurutnya, gua tersebut sangat luas dan panjang. Bahkan, konon ceritanya dapat tembus hingga Jepara. Sayangnya, hingga kini masih belum ada yang membuktikan kebenaran cerita itu.“Dalam gua juga terdapat banyak ular berbisa, sehingga akan berbahaya jika memasukinya tanpa persiapan lebih dulu. Terlebih masyarakat awam,” ungkapnya.

Meski demikian gua tersebut dibuka untuk umum, dan bebas untuk masuk. Namun sangat jarang yang berani masuk kedalam.

Referensi


Pranata Luar