Friedrich Nietzsche

filsuf Jerman (1844–1900)
Revisi sejak 5 November 2005 02.27 oleh Oetjoe (bicara | kontrib)

Friedrich Nietzsche (15 Oktober 1844Weimar, 25 Agustus 1900), adalah seorang filsuf Jerman dan seorang ahli ilmu filologi yang meneliti teks-teks kuna. Filsafat Nietzsche adalah filsafat cara memandang 'kebenaran' atau dikenal dengan istilah filsafat perspektivisme.

Friedrich Nietzsche

Nietzsche juga dikenal sebagai "sang pembunuh Tuhan" (dalam Also sprach Zarathustra). Ia memprovokasi dan mempertanyakan kebudayaan Barat (Umwertung aller Werten) yang sebagian besar dipengaruhi oleh pemikiran Plato dan tradisi kekristenan (keduanya mengacu kepada paradigma kehidupan setelah kematian, sehingga menurutnya anti kehidupan). Walaupun demikian dengan kematian Tuhan, filosofi Nietzsche bukanlah sebuah filosofi nihilisme, tetapi sebaliknya yaitu sebuah filosofi untuk menaklukan nihilisme (Überwindung der Nihilismus) dengan mencintai utuh kehidupan (Lebensbejahung), sekaligus memposisikan manusia sebagai manusia purna Übermensch dengan kehendak untuk berkuasa (der Wille zur Macht).

Konsep mengenai Übermensch ini disalahgunakan semasa pemerintahan diktator Nazi Jerman (1933-1945).

Ia juga termasyur sebagai filsuf seniman (Künstlerphilosoph) dan banyak mengilhami pelukis serta penulis Eropa moderen di awal abad ke-20, diantaranya adalah Edvard Munch, Otto Dix, Francis Bacon, Giorgio de Chirico, Herman Hesse, dan Thomas Mann. Menurut Nietzsche kegiatan seni adalah kegiatan metafisik untuk melawan tragedi dan pesimisme dalam kehidupan.

Kutipan

  • "Saya bukan seorang manusia, saya adalah sebuah dinamit!"
  • "Yang penting bukanlah kehidupan kekal (das ewige Leben), melainkan kekal-nya 'yang menghidupkan' (die ewige Lebendigkeit)! "

Karya

Karya-karya Nietszche yang terpenting adalah:

  • 1872 - Die Geburt der Tragödie (Kelahiran tragedi)
  • 1873-1876 - Unzeitgemässe Betrachtungen (Pandangan non-kontemporer)
  • 1878-1880 - Menschliches, Allzumenschliches (Manusiawi, terlalu manusiawi)
  • 1881 - Morgenröthe (Merahnya pagi)
  • 1882 - Die fröhliche Wissenschaft (Ilmu yang gembira)
  • 1883-1885 - Also sprach Zarathustra (Maka berbicaralah Zarathustra)
  • 1886 - Jenseits von Gut und Böse (Melampaui kebajikan dan kejahatan)
  • 1887 - Zur Genealogie der Moral (Mengenai silsilah moral)
  • 1888 - Der Fall Wagner (Hal perihal Wagner)
  • 1889 - Götzen-Dämmerung (Menutupi berhala)
  • 1889 - Der Antichrist (Sang Antikristus)
  • 1889 - Ecce Homo (Lihat sang Manusia)
  • 1889 - Dionysos-Dithyramben
  • 1889 - Nietzsche contra Wagner

Pranala luar