Walangsanga, Moga, Pemalang

desa di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah
Revisi sejak 2 April 2016 12.00 oleh Rachmat-bot (bicara | kontrib) (tidy up, replaced: pemukiman → permukiman)


Walangsanga adalah desa di kecamatan Moga, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia. Berpenduduk sekitar 8.000 jiwa. Sebagian besar bekerja sebagai perantau di ibu kota, sisanya lagi bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang.

Walangsanga
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenPemalang
KecamatanMoga
Kode pos
52354
Kode Kemendagri33.27.01.2003 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km²
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km²
Peta
PetaKoordinat: 7°8′37″S 109°13′5″E / 7.14361°S 109.21806°E / -7.14361; 109.21806

Desa Walangsanga adalah sebuah permukiman yang nyaman dan sejuk karena masih termasuk wilayah pegunungan dengan ketinggian +/- 3.000m di atas permukaan laut dan dekat dengan Gunung Slamet. Di desa ini ini masih bisa kita lihat adanya bukit-bukit dan persawahan yang masih membentang luas, sehingga udara sejuk dan asri sangat mudah kita rasakan. Di dukung oleh kondisi geografis yang termasuk wilayah subur sehingga akan mudah kita jumpai hutan, kebun, sawah dan ladang yang menjadi sektor utama mata pencaharian penduduknya.

Di huni oleh 99% penduduk yang beragama Islam membuat desa ini masih bisa kita rasakan nuansa religiusnya dan sangat kental dengan budaya islami sehingga setiap momen-momen tertentu mudah dijumpai adanya peringatan-peringatan hari besar keagamaan, seperti maulid, halal-bihalal, isra mi'raj, nuzulul qur'an dll. Di dukung oleh banyaknya sekolah yang bernuansa Islam sehingga nilai-nilai keagamaan sudah tertanam sejak dini, hal ini bisa kita lihat dengan adanya beberapa lembaga pendidikan yang menaungi sekolah dan Madrasah.

Di desa ini juga terkenal melalui seorang waliyullah bernama Mbah Nur yang tinggal di sebuah tempat terpencil yang bernama Blok Manggis. Dia beruzlah bukan tanpa alasan, selain karena zuhudnya yang tinggi terhadap duniawi dia juga seorang ulama yang shalih dan menjadi teladan di lingkungan sekitarnya. Saat ini makam dia banyak yang berziarah, para pengunjung biasanya tidak hanya datang dari sekitar Moga, tetapi juga dari luar Pemalang.

Nama dia kini diabadikan dalam sebuah sekolah yang bernama MTs. An-Nur Walangsanga yang didirikan awal tahun 2000 dan mulai beroperasi tahun 2002, dibawah naungan Yayasan Pendidikan Islam An-Nur yang didirikan oleh tokoh masyarakat setempat. Tujuan utama pendirian sekolah tersebut adalah untuk menyediakan sekolah lanjutan pertama yang mudah dijangkau oleh masyarakat terutama anak-anak yang orangtuanya punya keterbatasan secara ekonomi. Tokoh-tokoh pendirinya di antaranya :

1. Letkol (Purn) TNI AD Talup Istiloka (alm)

2. Ky. Rois Amin (alm)

3. Ky. Syahroni (alm)

4. Ky. Muhammad Hasyim

5. Drs. H. Syamsudin

4. Ust. Nur Kholis R.

5. Ust. Abdul Ghofur F

6. Hj. Roilah R

7. Dashori

8. serta tokoh-tokoh lainnya.

Saat ini MTs An-Nur dipimpin oleh Dra. Nur Azizah sejak tahun 2007 hingga sekarang, dan didampingi oleh Budi Martono, ST.,S.Pd, Heri Puryanto, S.Pd. dan beberapa orang guru dan staf TU.