Pemerintahan Sementara Republik Tiongkok

Revisi sejak 15 Maret 2016 21.36 oleh Wagino Bot (bicara | kontrib) (Referensi: minor cosmetic change)

Premerintah Sementara Republik Tiongkok (Hanzi tradisional: 中華民國臨時政府; Hanzi sederhana: 中华民国临时政府; Pinyin: Zhōnghuá Mínguó Línshí Zhèngfǔ atau Jepang: Chūka Minkoku Rinji Seifu) adalah pemerintahan sementara Tiongkok yang dilindungi oleh Jepang yang ada dari tahun 1937 hingga 1940 selama Perang Tiongkok-Jepang Kedua.[2]

Pemerintah Sementara Republik Tiongkok

中華民國臨時政府
Zhōnghuá Mínguó Línshí Zhèngfǔ
Chūka Minkoku Rinji Seifu
1937–1940
Bendera China
StatusNegara boneka Jepang
Ibu kotaBeiping
Bahasa yang umum digunakanTionghoa
PemerintahanRepublik
Ketua (sementara) 
Era SejarahPeriode antar perang
Juli 1937
• Didirikan
14 Desember 1937
• Digabungkan dengan Republik Tiongkok-Nanjing
30 Maret 1940
Didahului oleh
Digantikan oleh
Republik Tiongkok (1912–1949)
Dewan Otonom Timur Hebei
Republik Tiongkok-Nanjing
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Tanda pemerintah diresmikan di Zhongnanhai, Beijing pada 14 Desember 1937.
Tanda-tanda di Gerbang Tiananmen tentang berdirinya pemerintah pada tahun 1937.
Peta Pemerintah Reformasi, Sementara dan Mengjiang

Sejarah

Setelah penaklukan Tiongkok Utara, Markas Umum Kekaisaran Jepang membuat sebuah rezim kolaborator sebagai bagian dari strategi untuk membuat daerah penyangga otonom (buffer zone) antara Tiongkok dan Manchukuo yang dikontrol Jepang. Secara nominal, pemerintahan baru ini menguasai Hopei, Shantung, Shansi, Henan dan Kiangsu.[3]

Pemerintah Sementara Republik Tiongkok diresmikan secara resmi oleh Wáng Kèmǐn, mantan menteri keuangan Kuomintang, pada 14 Desember 1937, dengan ibukotanya di Beijing.

Kegiatannya dengan hati-hati ditentukan dan diawasi oleh penasehat yang diberikan oleh Tentara Area Tiongkok Utara milik Jepang. Kegagalan Jepang memberikan otoritas yang nyata untuk Pemerintahan Sementara mendiskreditkan pemerintahan ini di mata penduduk lokal, dan membuat keberadaannya hanya menjadi alat propaganda terbatas untuk pemerintah Jepang.[4]

Pemerintahan Sementara bersama dengan Pemerintahan Reformasi Republik Tiongkok bergabung di dalam Republik Tiongkok-Nanjing yang dipimpin Wang Jingwei dan berpusat di Nanjing pada 30 Maret 1940. Tetapi dalam pratiknya sebenarnya pemerintahan ini tetap hampir independen dengan nama "Komisi Politik Masalah Tiongkok Utara" [5] (華北政務委員會) sebelum berakhirnya paerang.

Tentara Pemerintahan Sementara

Keamanan untuk Pemerintahan Sementara pada awalnya didapat dari 5,000 anggota kepolisian. Tentara Pemerintah Sementara mulai diorganisasi pada Mei 1938 dengan organisasi akademi militer yang dimiliki Jepang di Tongzhou. Bintara-bintara memulai enam bulan pelatihan pada bulan Februari 1939 dan angkatan bersenjata resmi dibentuk pada bulan September 1939. Pada awalnya Angkatan Darat harus mengisi sebagian besar anggota petugas dan slot bintara diisi dengan mantan perwira Nasionalis sampai petugas yang terlatih bisa mengambil alih.

Tentara terdiri dari 13.200 orang, yang terdiri delapan resimen infanteri yang masing-masing beranggotakan 1,650 orang. Enam resimen kemudian diorgansasi dalam tiga brigade, dimana satu brigade terdiri atas dua resimen dan diletakkan di bawah komando dari Mayor Jenderal yang merupakan orang Tiongkok dengan penasihat dari Jepang. Selain itu, 400 pria pengawal yang kuat dibentuk untuk melindungi pejabat pemerintah setelah semua pengawal Wang Kemin yang merupakan orang Jepang tewas saat bertugas.

Lihat juga

Referensi

  1. ^ China 1921-1928 at nationalanthems.info
  2. ^ Brune, Chronological History of US Foreign Relations, page 521
  3. ^ Jennings, John M.; The Opium Empire: Japanese Imperialism and Drug Trafficking in Asia, 1895-1945, pg. 92
  4. ^ Black, World War Two: A Military History, pg. 34
  5. ^ Li, Lillian M., et al; Beijing: From Imperial Capital to Olympic City, pg. 166
  • Black, Jeremy (2002). World War Two: A Military History. Routeledge. ISBN 0-415-30535-7. 
  • Brune, Lester H. (2002). Chronological History of US Foreign Relations. Routeledge. ISBN 0-415-93916-X. 
  • Jowett, Phillip S. (2004). Rays of the Rising Sun, Vol. 1. Helion and Company Ltd. ISBN 1-874622-21-3. 
  • Wasserman, Bernard (1999). Secret War in Shanghai: An Untold Story of Espionage, Intrigue, and Treason in World War II. Houghton Mifflin. ISBN 0-395-98537-4. 
  • Li, Lillian M.; Dray-Novey, Alison J.; Kong, Haili (2007). Beijing: From Imperial Capital to Olympic City. New York: Palgrave Macmillan. ISBN 0-230-60527-3.