Said Aqil Siroj
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, M.A. atau sering dikenal Said Aqil Siroj (lahir 3 Juli 1953) adalah Ketua Umum (Tanfidziyah) Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama periode 2010-2020.
Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj M.A | |
---|---|
Berkas:Said Aqil.jpg | |
Lahir | 3 Juli 1953 Cirebon, Jawa Barat |
Kebangsaan | Indonesia |
Pendidikan |
|
Pekerjaan |
|
Organisasi |
|
Dikenal atas | Ketua Umum (Tanfidziyah) Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama Periode 2015-2020 |
Suami/istri | Hj. Nur Hayati Abdul Qodir |
Anak | Muhammad Said Aqil Nisrin Said Aqil Rihab Said Aqil Aqil Said Aqil |
Pemilihan sebagai Ketua Umum PBNU
Said Aqil Siroj terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) periode 2010-2015 dalam Muktamar ke-32 Nahdlatul 'Ulama (NU) di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Sulawesi Selatan. Said unggul dengan perolehan 294 suara dari rivalnya Slamet Effendi Yusuf yang mendapat 201 suara. Sebelumnya, KH Sahal Mahfudz, terpilih menjadi Rais Aam PBNU. Said Aqil Siradj Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) 2010-2015. Said Aqil Siraj dan Slamet maju ke putaran kedua setelah memperoleh masing-masing 178 suara dan 158 suara. Keduanya dianggap memenuhi syarat untuk maju dalam putaran kedua pemilihan calon ketua umum PBNU. Dalam tata tertib muktamar seorang calon harus mengumpulkan 99 suara untuk ditetapkan sebagai calon ketua umum. Sementara itu, Sholahuddin Wahid (Gus Solah) hanya mendapatkan 83 suara, Ahmad Bagja (34), Ulil Absar Abdala (22), Ali Maschan Moesa (8), Abdul Aziz (7), Masdar Farid Mas’udi (6). Mereka gagal memperoleh angka 99 suara dari muktamirin sehingga tidak bisa mengikuti putaran kedua.
Pada Muktamar NU Ke 33 di Jombang, Said Aqil Siroj kembali terpilih sebagai Ketua Umum PBNU untuk periode kedua (2015-2020). Said Aqil Siroj meraih kemenangan dengan mengumpulkan 287 suara dari 412 suara muktamirin. Kandidat lainnya As'ad Said Ali meraih 107 suara, dan Salahudin Wahid 10 suara. Said Aqil Siroj kembali berjanji untuk konsisten tak akan menggunakan NU untuk kepentingan politik. Said mengatakan, agenda yang menjadi prioritasnya adalah pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Di kalangan Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siroj bukanlah orang baru. Ayahnya, Aqil Siroj Kempek adalah seorang kiai di Cirebon dan termasuk dalam jejaring ulama di Karesidenan Cirebon, seperti Benda Kerep, Buntet, Gedongan dan Babakan. Bahkan ternyata silsilah Said Aqil Siroj tersambung kepada Nabi Muhammad saw., sebuah fakta yang selama ini mungkin sengaja ia tutup-tutupi mengingat baru akhir-akhir ini hal tersebut terungkap ke publik. Berikut silsilahnya:
1. Sayyidina Muhammad Saw. --> 2. Sayyidatina Fatimah --> 3. Sayyidina Husain --> 4. Ali Zaenal Abidin --> 5. Muhammad Al Baqir --> 6. Jakfar Al Shadiq --> 7. Ali Al Uraidhi --> 8. Muhammad Al Naqib --> 9. Muhammad Isa Al Naqieb --> 10. Ahmad Al Muhajir Ilallah --> 11. Abdullah 12. Alawi --> 13. Muhammad --> 14. Alawi --> 15. Ali Khali' Qasm --> 16. Muhammad Sohib Marbath --> 17. Alawi --> 18. Abdul Malik Adzmatkhan --> 19. Abdullah Khan Syah --> 20. Ahmad Syah Jalaluddin --> 21. Al Husain Jamaluddin Akbar --> 22. Ali Nurul Alam --> 23. Abdullah Umdatuddin --> 24. Syarif Hidayatullah --> 25. Muhammad Arifin --> 26. Pangeran Dipati --> 27. Pangeran Panembahan (Ratu Cirebon Awal) --> 28. Pangeran Dipati --> 29. Pangeran --> Panembahan (kang seda ing Girilaya) --> 30. Pangeran Sutajaya (kang seda ing Tambak) --> 31. Pangeran Sutajaya (kang seda ing Grogol) --> 32. Pangeran Kebon Agung --> 33. Pangeran Dalem Anom --> 34. Pangeran Sutajaya (Sultan Matangaji) --> 35. Raden Bagus Penghulu Kasepuhan --> 36. Raden Punjul --> 37. Raden Ali --> 38. Nuruddin --> 39. Muridin --> 40. Murtasim --> 41. Muhammad Said --> 42. Siroj --> 43. Aqil --> 44. Said
Referensi
Jabatan organisasi Islam | ||
---|---|---|
Didahului oleh: KH. Hasyim Muzadi |
Ketua Umum Tanfidziyah PBNU 2010–2015 |
Petahana |