Alaska Airlines
Alaska Airlines adalah sebuah maskapai penerbangan asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Seattle, Washington. Maskapai ini awalnya didirikan dengan nama McGee Airways pada tahun 1932, dan hanya melayani penerbangan dari Anchorage, Alaska. Saat ini, Alaska telah terbang ke lebih dari seratus destinasi di seluruh Amerika Serikat, serta ke Kanada, Kosta Rika, dan Meksiko. Maskapai ini mendapat sebutan "maskapai besar" dari Departemen Transportasi Amerika Serikat. Bersama dengan Horizon Air,[4] Alaska adalah anak usaha dari Alaska Air Group. J. D. Power and Associates telah menobatkan Alaska sebagai peringkat pertama dalam tingkat kepuasan pelanggan selama delapan tahun berturut-turut.[5][6]
| |||||||
Didirikan | 1932 (sebagai McGee Airways)[1] | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Mulai beroperasi | 6 Juni 1944 (sebagai Alaska Airlines)[1] | ||||||
Penghubung | |||||||
Kota fokus | |||||||
Program penumpang setia | Mileage Plan | ||||||
Lounge bandara | Board Room | ||||||
Armada | 153 | ||||||
Tujuan | 104 | ||||||
Perusahaan induk | Alaska Air Group | ||||||
Kantor pusat | SeaTac, Washington | ||||||
Tokoh utama | Brad Tilden, CEO[3] | ||||||
Karyawan | 10.239 (April 2014) | ||||||
Situs web | alaskaair.com |
Bandara Seattle–Tacoma (Sea-Tac) adalah penghubung terbesar Alaska. Walaupun penghasilannya sebagian besar didapat dari luar Alaska, maskapai ini tetap memainkan peran penting dalam menyediakan layanan transportasi udara di Alaska, dengan terbang ke banyak kota kecil disana. Maskapai ini tercatat berhasil membawa penumpang paling banyak dari Alaska ke Daratan Utama Amerika Serikat daripada maskapai lainnya.[7]
Alaska Airlines tidak bergabung dengan aliansi manapun, namun tetap mengadakan perjanjian codeshare dengan anggota aliansi oneworld, seperti American Airlines, British Airways, dan LAN Airlines, serta dengan anggota aliansi SkyTeam, seperti Air France, Korean Air dan Delta Air Lines, walaupun Delta adalah pesaing Alaska di Sea-Tac.[4] Alaska Air Group juga telah menjadi salah satu komponen di Dow Jones Transportation Average sejak tahun 2011, saat mereka mengantikan AMR Corporation.[8]
Sejarah
Tahun-Tahun Awal (1932–1945)
Alaska memulai sejarahnya dengan nama McGee Airways, yang didirikan oleh Linious "Mac" McGee pada tahun 1932. McGee pertama kali melayani rute dari Anchorage ke Bristol Bay dengan menggunakan pesawat Stinson, berkapasitas tiga penumpang.[9] Pada saat itu, penerbangan ini tidaklah terjadwal, namun hanya terbang jika ada penumpang atau kargo.[10]
Pada saat Depresi Besar, McGee mengalami kesulitan finansial, akibat terlalu banyaknya maskapai yang juga terbang dari Anchorage, namun penumpangnya tidak terlalu banyak. Pada tahun-tahun berikutnya, maskapai-maskapai ini pun melakukan penggabungan dan akuisisi, sehingga bisnis penerbangan dapat mulai berkembang. Salah satunya adalah saat McGee memutuskan untuk bergabung dengan Star Air Service pada tahun 1934, dan memilih untuk mempertahankan nama Star.[11] Dengan 22 pesawat, Star Air Service adalah maskapai terbesar di Alaska pada saat itu. Tetapi, Star juga tetap mengalami kesulitan finansial akibat biaya perawatan yang sangat tinggi.[12]
Pada tahun 1937, Star Air Service juga membeli Alaska Interior Airlines. Pada tahun yang sama, McGee pun menjual Star ke salah satu mantan penerbangnya, Don Goodman, yang lalu menamai ulang Star menjadi Star Air Lines.[10]
Pada tahun 1938, pemerintah Amerika Serikat membentuk Civil Aeronautics Board, untuk mengatur aktivitas penerbangan di seluruh Amerika Serikat. CAB pun mengijinkan Star untuk melayani rute yang diinginkannya di Alaska, tetapi rute dari Anchorage ke Seattle yang juga diinginkan Star, justru diberikan oleh CAB ke PanAm.[12]
Pada tahun 1941, Star Air Service dibeli oleh Raymond Marshall, seorang pebisnis asal New York. Pada tahun 1942, Star kembali membeli tiga maskapai lain di Alaska, yakni Lavery Air Service, Mirow Air Service, dan Pollack Flying Service. Star juga membeli sebuah hanggar di Merrill Field. Pada tahun yang sama, Star juga berganti nama menjadi Alaska Star Airlines.[12] Pada tanggal 2 Mei 1944, maskapai ini kembali berganti nama menjadi Alaska Airlines, setelah berhasil mengalahkan maskapai lain yang juga menginginkan nama yang sama.[9] Pada dekade 1940an, kantor pusat Alaska masih berada di Anchorage.[13]
Pada saat Perang Dunia II, Alaska Airlines mengalami kekurangan penerbang, serta kekurangan dana dan suku cadang, sehingga para penerbang sering kali harus menggunakan uangnya sendiri untuk membeli bahan bakar. Pada periode ini, Alaska juga kerap kali berganti kepemimpinan. Pada tahun 1943, Alaska Airlines membeli Lockheed Model 18 Lodestar, pesawat bermesin dua pertamanya. Pada tahun yang sama, Alaska juga mulai mencatatkan sahamnya di American Stock Exchange.[11][12]
Ekspansi Pasca Perang Dunia II
Pada tahun 1945, Alaska Airlines untuk pertama kalinya mulai merekrut pramugari.[12] Pada tahun 1947, James Wooten menjadi presiden maskapai ini dan mulai mengembangkan Alaska secara besar-besaran.[12][13] Di bawah kepemimpinannya, Alaska juga membeli beberapa pesawat militer yang belum sempat dipakai oleh pemerintah pada Perang Dunia II, seperti Douglas DC-3, Douglas DC-4, dan Curtiss-Wright C-46 Commando.[9] Alaska Airlines juga menjadi maskapai pertama yang mendapatkan sertifikat untuk mengoperasikan DC-3.[11]
Bisnis penerbangan sewa Alaska Airlines juga sangat menguntungkan, sehingga mereka memutuskan untuk memindahkan pusat operasinya ke Paine Field, Seattle, dengan tetap menjadikan kantor lamanya di Anchorage sebagai kantor cabang. Tetapi, bisnis penerbangan sewa Alaska ini berumur pendek. Karena pada tahun 1949, CAB memperketat peraturannya dan salah satunya melarang Alaska untuk mengoperasikan penerbangan sewa ke seluruh dunia, sehingga penerbangan sewa Alaska terpaksa dihentikan. James Wooten pun mengundurkan diri tidak lama kemudian.[11][12] Pada tahun yang sama, Alaska Air juga mulai mengoperasikan lima unit helikopter Bell 47B, untuk mendukung upaya eksplorasi minyak di bagian utara Alaska, sehingga maskapai ini menjadi maskapai pertama yang mengoperasikan helikopter di Alaska.[14]
Pada tahun 1949, Alaska berhasil mengangkut banyak orang Yahudi dari Yaman ke Israel dalam sebuah operasi bersandi Karpet Ajaib. C-46 dan DC-4 milik Alaska pun harus terbang sejauh 3000 mil dari Eritrea ke Aden dan lalu ke Teluk Aqaba, untuk akhirnya sampai ke Tel Aviv. Pesawat ini lalu harus terbang lagi ke Siprus akibat adanya pengeboman di Tel Aviv. Tercatat, lebih dari 40.000 orang Yahudi berhasil diangkut oleh Alaska Airlines dan beberapa maskapai lainnya.[15]
Pemimpin Baru (1950an)
Alaska Airlines pun memasuki dekade 1950an tanpa bisnis penerbangan sewanya, serta penerbangannya yang dibatasi hanya untuk sekitaran Alaska. Pada tahun 1950, Alaska kembali membeli maskapai lain, yakni Collins Air Service dan Al Jones Airways.[12]
Walaupun Alaska telah tumbuh signifikan di bawah kepemimpinan Raymond Marshall, CAB memaksanya untuk mundur pada tahun 1951, karena masalah finansial Alaska yang berlarut-larut. Marshall juga disebut hanya ingin menghasilkan uang dari Alaska Airlines tanpa memperhatikan keberlangsungan maskapai.[12] Pada tahun 1951, CAB memberi Alaska Airlines sertifikat sementara untuk dapat terbang dari Anchorage dan Fairbanks ke Seattle dan Portland. Sertifikat ini akhirnya menjadi permanen pada tahun 1957.[10][11]
Pada tahun 1952, CAB menunjuk Nelson David untuk menjadi presiden baru Alaska. Ia pun mulai memperbaiki kondisi finansial maskapai ini. Pada tahun 1957, saat kondisi finansial Alaska telah membaik, David mengundurkan diri dan ia pun digantikan oleh Charles Willis, Jr, seorang penerbang pada Perang Dunia II. Willis pun meluncurkan beberapa iklan yang membuat Alaska sangat menonjol dari maskapai lain pada saat itu. Di bawah kepemimpinannya, Alaska Airlines menjadi maskapai pertama yang menyediakan fasilitas tontonan film di tengah penerbangan. Alaska juga mulai menggunakan Douglas DC-6, yang dilengkapi dengan kabin bertekanan, sehingga memungkinkan DC-6 untuk terbang di atas awan dan gangguan cuaca lainnya. DC-6 milik Alaska ini juga dilengkapi dengan fasilitas Golden Nugget, dengan menyediakan piano dan sound system di dalamnya.[12]
Era Pesawat Jet (1960an)
Pada tahun 1961, beberapa maskapai lain mulai membuka penerbangan ke daerah yang juga dilayani oleh Alaska Airlines. Untuk menghadapi hal ini, Willis pun mencoba untuk berunding dengan Convair, untuk dapat membeli Convair 880 tanpa uang muka, untuk digunakan di rute dari Alaska ke Daratan Utama Amerika Serikat. Alaska pun akhirnya dapat mulai menggunakan satu unit Convair 880 pada tahun yang sama. Pada tahun 1966, Alaska menerima Boeing 727-100 pertamanya dan sekaligus mempensiunkan Convair 880 miliknya untuk dapat memenuhi persyaratan finansial dari Boeing. Beberapa 727 yang dimiliki oleh Alaska ini bernomor seri 100C, yang artinya dapat dioperasikan sebagai pesawat penumpang, pesawat kargo, ataupun pesawat terbang kombi.[16] Pada musim semi tahun 1967, meningkatnya jumlah penumpang, membuat Alaska akhirnya membeli satu unit Convair 990, yang sebelumnya dioperasikan oleh Varig. Pesawat ini tetap beroperasi bersama dengan Boeing 727-100 milik Alaska, yang nantinya juga ditambah dengan Boeing 727-200, yang menjadi pesawat khas Alaska Airlines untuk 25 tahun berikutnya. Alaska juga menjadi maskapai pertama yang mengoperasikan Lockheed L-100 Hercules, yang merupakan versi sipil dari pesawat kargo militer, C-130. L-100 ini digunakan untuk mengangkut alat-alat pengeboran minyak ke wilayah utara Alaska, dan nantinya juga ke Ekuador.[10] Alaska juga memiliki Lockheed Constellation, termasuk dua unit Lockheed L-1649A Starliner mulai tahun 1962 hingga 1968, dan tiga unit L-1049 yang sebelumnya digunakan oleh Military Air Transport Service.[17][18][19] Alaska juga mengoperasikan Convair 240, de Havilland Canada DHC-6 Twin Otter, Super Catalina, serta dua versi dari Grumman Goose, yakni yang bermesin piston dan bermesin turbo.[20]
Pada periode ini, Alaska menghadapi persaingan ketat dengan beberapa maskapai, seperti Northwest Airlines, Pan Am, dan Pacific Northern Airlines. Pacific Northern yang juga berkantor pusat di Alaska, sempat mengoperasikan beberapa Boeing 720, tetapi pada tahun 1967, maskapai ini akhirnya diakuisisi oleh Western Airlines. Sementara itu, Northwest dan Pan Am mengoperasikan Boeing 747 untuk rutenya ke Alaska, dengan Northwest melayani rute Seattle-Anchorage, dan Pan Am melayani rute Seattle-Fairbanks. Untuk membedakannya dari maskapai lain, Alaska pun meluncurkan beberapa inovasi yang menarik namun tidak mahal, seperti menyusun instruksi keselamatan sedemikian rupa sehingga membentuk rima, mengadakan pertunjukan fashion di dalam pesawat, dan juga menyediakan permainan bingo untuk dapat dimainkan selama penerbangan.[12]
Pada bulan Desember 1962, Air Guinée menandatangani sebuah kontrak dengan Alaska Airlines, sehingga Alaska dapat menyediakan kemampuan manajerialnya dan juga dua unit Douglas DC-6, untuk membantu Air Guinée. Kontrak ini semestinya berlangsung selama tujuh tahun, namun akhirnya berhenti setelah hanya enam bulan. USAID pun akhirnya membayar hutang Air Guinée senilai US$700.000 ke Alaska Airlines.[21]
Pada tahun 1965, Alaska Airlines menyerahkan beberapa rutenya ke kota kecil di Alaska dan beberapa pesawat kecilnya, ke Wien Air Alaska. Hal inipun memungkinkan Alaska untuk lebih fokus ke rute yang padat penumpang.[11]
Selama dekade 1960an, Alaska Airlines juga gencar mempromosikan pariwisata di Daratan Utama Amerika Serikat kepada Alaska, dengan menawarkan penerbangan sewa kesana. Sebagai bagian dari upayanya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Alaska, Alaska Airlines juga sempat mengadakan promosi di Jepang pada tahun 1963. Pada tahun 1967, saat Alaska sedang merayakan hari jadinya ke-100, Alaska Airlines memperkenalkan tema Gay Nineties di seluruh pesawatnya, dengan para pramugarinya memakai baju khas Era Edward. Pada tahun yang sama, Alaska Airlines juga membuka rute baru ke wilayah tenggara Alaska, yakni ke Sitka. Pada tahun 1968, Alaska kembali membeli dua maskapai kecil lain, yakni Alaska Coastal Airlines dan Cordova Airlines.[12]
Kesulitan Ekonomi (1970an)
Pada awal dekade 1970an, Alaska Airlines juga mulai melayani penerbangan sewa ke Siberia di Uni Soviet. Hal ini adalah hasil dari negosiasi rahasia antara Alaska Airlines dan pemerintah Soviet, dimana Departemen Luar Negeri Amerika Serikat enggan melarang Alaska, karena dikhawatirkan akan menimbulkan respon negatif dari Soviet. Alaska pun berhasil mendapatkan ijin untuk terbang kesana hingga lebih dari dua belas kali, dari tahun 1970 hingga tahun 1972.[11][12] Alaska Airlines juga mengoperasikan Boeing 707, Boeing 720, dan Boeing 720B dari awal hingga pertengahan dekade 1970an.[22]
Seperti banyak maskapai lain, Alaska juga disulitkan dengan naiknya harga bahan bakar dan biaya operasional, sehingga Alaska tidak dalam kondisi finansial yang baik pada saat itu, dan hampir bangkrut.[9] Pendapatan Alaska juga menurun drastis akibat ditundanya pengerjaan Sistem Pipa Trans-Alaska, dimana Alaska lah yang menjadi pengangkut utama peralatan-peralatannya. Alaska juga mengalami kerugian akibat pada tanggal 4 September 1971, satu unit Boeing 727-100 miliknya, jatuh saat hendak mendarat di Juneau, 111 orang pun tewas akibat kecelakaan ini. Karena masalah-masalah inilah, akhirnya dewan direksi Alaska memberhentikan Charles Willis sebagai CEO dan Presiden. Ia pun digantikan oleh Ronald Cosgrave, yang langsung dihadapkan dengan hutang sebesar US$22 juta. Cosgrave pun mulai melakukan beberapa upaya penghematan. Bisnis kargo Alaska pun ditutup, sehingga sejumlah pegawai harus dirumahkan. Untuk memperbaiki citra Alaska, Cosgrave juga mengganti logo Alaska, dengan menampilkan seorang Eskimo yang tersenyum, logo inilah yang terus dipakai hingga saat ini. Hasilnya, Alaska pun dapat kembali mencatatkan keuntungan pada tahun 1973.[12]
Referensi
- ^ a b Norwood, Tom; Wegg, John (2002). North American Airlines Handbook (edisi ke-3rd). Sandpoint, ID: Airways International. ISBN 0-9653993-8-9.
- ^ a b c d Alaska Airline Fact Sheet
- ^ Associated Press – Thu, February 16, 2012 (February 16, 2012). "Alaska Air CEO retiring; insider to replace him - Yahoo! News". News.yahoo.com. Diakses tanggal May 17, 2012.
- ^ a b Wilhelm, Steve (July 2, 2015). "Alaska Airlines logs big boost in passengers as it combats rival Delta". Puget Sound Business Journal. Diakses tanggal 2015-07-03.
- ^ "J.D. Power Study Ranks Alaska Airlines Highest in Traditional Carrier Satisfaction for Seventh Straight Year". The Wall Street Journal. May 14, 2014.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaalaska-awards
- ^ "Company Facts". Alaska Airlines. June 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 9, 2012. Diakses tanggal May 9, 2012.
- ^ Hwang, Inyoung (November 30, 2011). "Alaska Air to Replace AMR in Dow Jones Transportation Average". Bloomberg Businessweek. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 9, 2012. Diakses tanggal May 9, 2012.
- ^ a b c d Crowley, Walt (February 1, 2000). "HistoryLink Essay: Alaska Airlines". Historylink.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 17, 2012. Diakses tanggal May 17, 2012.
- ^ a b c d "Alaska Airlines History by Decade". Alaska Airlines. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 17, 2012. Diakses tanggal May 17, 2012.
- ^ a b c d e f g Glab, Jim (December 1, 2007). "Alaska Airlines 75th Anniversary". Air Transport World. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 17, 2012. Diakses tanggal May 17, 2012.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n "Alaska Air Group, Inc. – Company History". Funding Universe. Diakses tanggal April 16, 2011.
- ^ a b Alaska Airlines Gets New Chief. St. Petersburg Times. June 3, 1947. Section 2, Page 11. Retrieved on Google News (12 of 59) on February 18, 2010.
- ^ "Alaska Airlines" by Cliff & Nancy Hollebeck, http://www.hollenbeckproductions.com
- ^ "Operation Magic Carpet". AlaskaAir.
- ^ http://www.airliners.net, photos of Alaska Airlines Boeing 727-100 aircraft
- ^ California Classic Propliners – L-1649A Starliners; Gibson, Tom – Retrieved 11/5/10
- ^ Lockheed Constellation Survivors – N7316C c/n 1018; Petersen, Ralph M. – Retrieved 11/5/10
- ^ Lockheed Constellation Survivors – N8083H c/n 1038; Petersen, Ralph M. – Retrieved 11/5/10
- ^ http://www.timetableimages.com, June 1, 1967; June 1, 1969 & Sept. 14, 1970 Alaska Airlines system timetables
- ^ Guttery, Ben R. (1998). Encyclopedia of African airlines. New York City, New York: Ben R. Guttery. hlm. 78–79. ISBN 0-7864-0495-7.
- ^ http://www.airliners.net, terdapat foto dari Boeing 707 dan Boeing 720 yang bertuliskan Alaska Airlines, sedang berada di Anchorage (ANC) dan Seattle (SEA)
Pranala luar