Jack the Ripper
"Jack the Ripper" (bahasa Indonesia: "Jack sang Pencabik") adalah julukan paling terkenal yang diberikan kepada pembunuh berantai tak dikenal yang aktif di kawasan miskin di sekitar distrik Whitechapel, London, pada tahun 1888. Julukan ini berasal dari sebuah surat yang ditulis oleh seseorang yang mengaku sebagai pembunuh, yang kemudian disebarkan di media. Surat tersebut secara luas diyakini adalah tipuan, dan kemungkinan ditulis oleh seorang jurnalis yang berupaya untuk meningkatkan minat publik terhadap misteri tersebut. Julukan lainnya yang digunakan untuk sang pembunuh pada saat itu adalah "Pembunuh Whitechapel" dan si "Kulit Apron".
Jack the Ripper | |
---|---|
Latar belakang | |
Nama lahir | Identitas tidak diketahui |
Nama lain | "Pembunuh Whitechapel" "Kulit Apron" |
Pembunuhan | |
Jumlah korban | Tidak diketahui (lima resmi) |
Waktu pembunuhan | 1888–? |
Negara | Britania Raya |
Pembunuhan yang dilakukan Ripper umumnya melibatkan wanita tunasusila yang berasal dari daerah kumuh dengan cara memotong tenggorokan kemudian memutilasi perut mereka. Hilangnya organ-organ dalam dari tiga korban Ripper memunculkan dugaan bahwa pelaku memiliki pengetahuan anatomi atau bedah. Desas-desus yang menyatakan bahwa pembunuhan ini saling berhubungan merebak pada bulan September dan Oktober 1888, dan beberapa surat yang dikirimkan oleh seseorang yang mengaku sebagai pembunuh diterima oleh media dan Scotland Yard. Surat "From Hell", yang diterima oleh George Lusk dari Whitechapel Vigilance Committee (Komite Kewaspadaan Whitechapel), juga berisikan separo ginjal manusia yang diawetkan, diduga ginjal tersebut merupakan milik salah seorang korban. Karena teknik pembunuhan yang luar biasa brutal, dan karena tingginya penafsiran media terhadap misteri ini, masyarakat semakin percaya bahwa pembunuhan ini merupakan pembunuhan berantai tunggal yang dilakukan oleh "Jack the Ripper".
Luasnya liputan surat kabar terhadap misteri ini menyebabkan Ripper meraih ketenaran internasional. Serangkaian penyelidikan mengenai pembunuhan lainnya yang dikenal sebagai Pembunuhan Whitechapel hingga tahun 1891 tidak mampu menghubungkan peristiwa pembunuhan ini dengan pembunuhan pada tahun 1888, namun legenda Jack the Ripper tetap dipercayai. Karena misteri pembunuhan ini tidak pernah terungkap, legenda tersebut semakin kuat, yang turut diiringi dengan penelitian sejarah asli, desas-desus, cerita rakyat, dan sejarah semu. Istilah "ripperologi" diciptakan untuk menggambarkan kajian dan analisis mengenai kasus Ripper. Hingga saat ini, terdapat lebih dari seratus teori mengenai identitas Ripper, dan misteri pembunuhan ini juga telah mengilhami lahirnya berbagai karya fiksi.
Latar belakang
Pada pertengahan abad ke-19, Inggris menerima gelombang imigran Irlandia yang memengaruhi jumlah populasi di kota-kota besar di Inggris, termasuk East End, London. Sejak 1882, pengungsi Yahudi dari Eropa Timur dan Ketsaran Rusia juga berdatangan ke kawasan yang sama.[1] Hal ini menyebabkan paroki sipil Whitechapel di East End, London, menjadi semakin penuh sesak. Kondisi pekerjaan dan perumahan memburuk, dan perekonomian kelas bawah mulai berkembang di kawasan ini.[2] Perampokan, kekerasan, dan ketergantungan alkohol sudah menjadi hal yang lumrah di Whitechapel, dan kemiskinan memicu banyak perempuan untuk bekerja di bidang prostitusi. Pada bulan Oktober 1888, Metropolitan Police Service (Layanan Kepolisian Metropolitan) London memperkirakan bahwa terdapat sekitar 1.200 wanita tunasusila dan 62 rumah bordil di Whitechapel.[3] Permasalahan ekonomi ini juga disertai dengan peningkatan ketegangan sosial. Antara tahun 1886 dan 1889, berbagai aksi demonstrasi terjadi, seperti pada tanggal 13 November 1887, yang menyebabkan semakin meluasnya campur tangan polisi dan kerusuhan massa.[4] Rasisme, kriminalitas, kerusuhan sosial, dan kemiskinan memunculkan persepsi publik bahwa Whitechapel merupakan sarang imoralitas utama di London.[5] Pada tahun 1888, persepsi ini semakin diperkuat dengan terjadinya serangkaian pembunuhan keji dan mengerikan yang dikaitkan dengan "Jack the Ripper", mendapat liputan luas dari media yang belum pernah terjadi sebelumnya.[6]
Pembunuhan
Banyaknya serangan terhadap perempuan di East End yang terjadi selama era tersebut menambah ketidakpastian terhadap berapa banyak korban yang dibunuh oleh pelaku yang sama.[7] Sebelas pembunuhan terpisah, yang dimulai pada tanggal 3 April 1888 hingga 13 Februari 1891, disertakan dalam investigasi Metropolitan Police Service London, dan dikenal secara kolektif sebagai "Pembunuhan Whitechapel".[8][9] Terdapat berbagai opini mengenai pembunuhan ini; apakah saling berkaitan satu sama lainnya, namun lima dari sebelas korban pembunuhan Whitechapel, yang dikenal dengan "lima kanonis", diyakini merupakan hasil karya Ripper.[10] Sebagian besar korban memiliki garis luka miring di tenggorokan, dimutilasi di perut dan daerah kelamin, pengambilan organ dalam, dan mutilasi wajah, kesemuanya ini dipercaya sebagai modus operandi khas Jack the Ripper.[11] Dua kasus pertama dalam pembunuhan Whitechapel, dengan korban Emma Elizabeth Smith dan Martha Tabram, tidak termasuk dalam lima kanonis.[12]
Smith dirampok dan dianiaya secara seksual di Osborn Street, Whitechapel, pada tanggal 3 April 1888. Sebuah benda tumpul dimasukkan ke dalam vaginanya, memecahkan peritoneumnya. Ia menderita peritonitis, dan meninggal dunia pada hari berikutnya di London Hospital.[13] Sebelum meninggal, Smith bersaksi bahwa ia diserang oleh dua atau tiga pria, salah satunya adalah remaja.[14] Pembunuhan ini lalu dikaitkan dengan pembunuhan setelahnya oleh media,[15] namun sebagian besar penulis berpendapat bahwa peristiwa ini merupakan kekerasan geng dan tidak berhubungan dengan kasus Ripper.[8][16][17]
Tabram dibunuh pada 7 Agustus 1888; ia menderita 39 luka tusukan. Kebiadaban pembunuhan, kurang jelasnya motif, kedekatannya dengan lokasi pembunuhan sebelumnya (George Yard, Whitechapel), serta upaya untuk memperkirakan pembunuhan Ripper berikutnya, membuat polisi menghubungkan kedua kasus ini.[18] Namun, pembunuhan ini berbeda dari pembunuhan kanonis; Tabram tewas ditusuk, bukannya dimutilasi di bagian tenggorokan dan perut. Kebanyakan ahli saat ini tidak mengaitkan pembunuhan Tabram dengan pembunuhan setelahnya karena adanya perbedaan dalam pola luka.[19]
Lima kanonis
Lima kanonik korban Jack the Ripper |
---|
Mary Ann Nichols |
Annie Chapman |
Elizabeth Stride |
Catherine Eddowes |
Mary Jane Kelly |
Lima korban kanonis (korban "resmi") Ripper adalah Mary Ann Nichols, Annie Chapman, Elizabeth Stride, Catherine Eddowes dan Mary Jane Kelly. Mayat Nichols ditemukan sekitar pukul 3:40 pagi pada hari Jumat, 31 Agustus 1888 di Buck's Row (sekarang Durward Street), Whitechapel. Tenggorokannya disembelih dengan dua sayatan, dan bagian bawah perutnya robek dengan luka yang dalam bergerigi. Sayatan lainnya di bagian perut diduga disebabkan oleh pisau yang sama.[20]
Mayat Chapman ditemukan sekitar pukul 6 pagi pada hari Sabtu, 8 September 1888 di dekat sebuah gerbang di halaman belakang sebuah rumah di Hanbury Street 29, Spitalfields. Sama seperti kasus Mary Ann Nichols, tenggorokannya juga digorok dengan dua sayatan.[21] Perutnya robek terbuka, dan kemudian diketahui bahwa rahimnya telah diambil.[22] Dalam pemeriksaan polisi, salah seorang saksi menyatakan bahwa ia melihat Chapman sekitar pukul 5:30 pagi bersama seorang pria berambut gelap yang berpenampilan "lusuh dan beradab".[23]
Stride dan Eddowes terbunuh pada Minggu dinihari 30 September 1888. Mayat Stride ditemukan sekitar pukul 1 pagi di Dutfield's Yard, Berner Street (sekarang Henriques Street), Whitechapel. Penyebab kematiannya adalah luka gorokan yang memutus arteri utama di sisi kiri lehernya. Muncul ketidakpastian mengenai apakah pembunuhan Stride ini terkait dengan Ripper, atau apakah ia melawan selama pembunuhan. Anggapan ini muncul karena tidak adanya mutilasi yang dilakukan di perut Stride.[24] Para saksi yang berkata bahwa sebelumnya mereka melihat Stride bersama seorang pria pada malam itu saling memberikan keterangan yang berbeda: beberapa teman Stride bersaksi bahwa pria itu berpenampilan rapi dan wajar, sedangkan yang lainnya mengatakan ia berpenampilan lusuh.[25] Mayat Eddowes ditemukan di Mitre Square, City of London, tiga perempat jam setelah penemuan mayat Stride. Tenggorokannya digorok, dan perutnya dirobek terbuka dengan luka yang dalam dan panjang bergerigi. Ginjal bagian kiri dan rahimnya juga diambil. Seorang warga setempat bernama Joseph Lawende melewati alun-alun bersama dengan dua orang temannya sebelum pembunuhan. Ia menyatakan bahwa ia melihat seorang pria berambut pirang dan berpenampilan lusuh bersama seorang wanita yang diduga adalah Eddowes.[26] Namun, teman-teman Lawende tidak bisa mengonfirmasi kesaksiannya ini.[26] Pembunuhan Eddowes dan pembunuhan Stride kemudian dijuluki dengan "pembunuhan ganda".[27] Celemek Eddowes yang berlumuran darah ditemukan di pintu masuk sebuah rumah petak di Goulston Street, Whitechapel. Terdapat tulisan di tembok tempat celemek ditemukan, yang kemudian dikenal dengan grafiti Goulston Street. Grafiti itu tampaknya ditulis oleh satu orang atau lebih Yahudi, namun tidak jelas apakah grafiti itu ditulis oleh si pembunuh sebelum ia menjatuhkan celemek, atau hanya kebetulan saja celemek itu jatuh di sana.[28] Komisaris Polisi Charles Warren takut bahwa grafiti tersebut akan memicu kerusuhan antisemit, dan memerintahkan untuk menghapusnya sebelum fajar.[29]
Tubuh Kelly yang termutilasi ditemukan terbaring di tempat tidur di kamarnya di 13 Miller's Court,[8] Dorset Street, Spitalfields, pada pukul 10:45 pagi, Jumat 9 November 1888. Lehernya digorok putus hingga tembus ke tulang belakang, dan organ-organ di perutnya hampir dikosongkan. Jantungnya juga hilang.
Kelima korban kanonis Ripper dibunuh pada malam hari, dan mendekati akhir pekan, baik pada akhir bulan atau akhir minggu, atau setelahnya.[30] Mutilasi terhadap semua korbannya sangat sadis, kecuali Stride, yang mungkin telah melakukan perlawanan terhadap penyerangnya.[31] Nichols tidak kehilangan organ apapun; rahim Chapman diambil; Eddowes kehilangan rahim dan ginjalnya dan wajahnya dimutilasi; mayat Kelly hancur tidak bisa dikenali dan wajahnya ditoreh, meskipun hanya jantungnya yang hilang dari TKP.[8]
Secara historis, keyakinan bahwa kelima kejahatan ini dilakukan oleh orang yang sama berasal dari dokumen kontemporer yang mengaitkan kasus mereka bersama-sama dengan mengesampingkan korban lainnya.[32] Pada tahun 1984, Sir Melville Macnaghten, Asisten Kepala Kepolisian dari Metropolitan Police Service London dan Kepala Departemen Investigasi Kriminal (CID), menulis sebuah laporan yang menyatakan bahwa: "pembunuhan Whitechapel memiliki 5 korban—& hanya 5 korban".[33] Selain itu, kelima korban kanonis juga saling dikaitkan dalam sebuah surat yang ditulis oleh ahli bedah kepolisian Thomas Bond kepada Robert Anderson, kepala CID London pada tanggal 10 November 1888.[34] Beberapa peneliti mengemukakan bahwa pembunuhan ini tidak diragukan lagi merupakan karya seorang pembunuh tunggal.[35] Penulis Stewart P. Evans dan Donald Rumbelow berpendapat bahwa lima kanonis hanya merupakan "mitos Ripper". Menurut mereka, tiga kasus (Nichols, Chapman, dan Eddowes) sudah pasti saling terkait, namun tidak ada kepastian mengenai keterkaitan antara kasus Stride dan Kelly dengan Ripper, dan juga dengan Tabram.[36] Sebaliknya, pakar lainnya menganggap bahwa enam pembunuhan, mulai dari Tabram hingga Kelly, adalah karya seorang pembunuh tunggal.[11] Dr Percy Clark, asisten ahli patologi George Bagster Phillips, hanya mengaitkan tiga pembunuhan, dan berpendapat bahwa yang lainnya dilakukan oleh "individu(-individu) yang berpikiran lemah... yang mencoba untuk meniru kejahatan Ripper".[37] Macnaghten tidak bergabung dengan kepolisian sampai tahun-tahun setelah pembunuhan, dan memorandumnya mengandung kesalahan faktual yang serius mengenai kemungkinan tersangka.[38]
Pembunuhan Whitechapel sesudahnya
Kelly secara umum dianggap sebagai korban terakhir Ripper, dan diasumsikan bahwa kejahatan telah berakhir karena pelakunya meninggal, dipenjara, dilembagakan, atau beremigrasi.[16] Namun, arsip pembunuhan Whitechapel mencatat empat pembunuhan lainnya yang terjadi setelah pembunuhan lima kanonis, yaitu Rose Mylett, Alice McKenzie, "mayat Pinchin Street", dan Frances Coles.
Mylett ditemukan tewas ter/dicekik di Clarke's Yard, High Street, Poplar, pada 20 Desember 1888. Karena tidak ada tanda-tanda perlawanan, polisi percaya bahwa ia sengaja mencekik dirinya sendiri saat ia mabuk, atau berupaya untuk bunuh diri.[39] Meskipun demikian, para penyelidik tetap memvonis kasus itu sebagai pembunuhan.[39]
McKenzie dibunuh pada tanggal 17 Juli 1889, arteri karotid kirinya putus. Beberapa memar dan luka-luka kecil juga terdapat di tubuhnya, yang ditemukan di Istana Alley, Whitechapel. Salah seorang patolog yang memeriksa McKenzie, Thomas Bond, percaya bahwa ia dibunuh oleh Ripper, namun patolog lainnya, George Bagster Phillips, yang juga telah memeriksa mayat dari tiga korban sebelumnya, tidak setuju dengan pendapat Bond.[40] Pandangan para penulis juga terpecah; beberapa penulis percaya bahwa pembunuhan ini meniru modus operandi Ripper untuk membelokkan kecurigaan pada dirinya,[41] dan yang lainnya menganggap bahwa pembunuhan ini dilakukan oleh Ripper.[42]
"Mayat Pinchin Street" adalah mayat tanpa kepala dan tanpa kaki seorang wanita tak dikenal yang ditemukan di bawah sebuah lorong kereta api di Pinchin Street, Whitechapel, pada 10 September 1889. Ada dugaan bahwa pembunuhan itu dilakukan di tempat lain dan bagian-bagian tubuh yang dipotong-potong tersebut dibuang di tempat-tempat terpisah.[43]
Coles dibunuh pada 13 Februari 1891 di bawah lorong kereta api di Swallow Gardens, Whitechapel. Tenggorokannya digorok, namun tubuhnya tidak dimutilasi. Sesaat setelah pembunuhan, polisi menangkap James Thomas Sadler, yang sebelumnya terlihat sedang bersama korban. Ia didakwa atas pembunuhan dan diduga merupakan Ripper yang asli.[44] Namun, ia dilepaskan karena kurangnya bukti pada tanggal 3 Maret 1891.[44]
Korban lainnya
Selain sebelas pembunuhan Whitechapel, para penyelidik telah menghubungkan kasus lainnya dengan Ripper. Dalam salah satu kasus, yang dikenal dengan "Fairy Fay", tidak diketahui apakah kasus itu nyata atau dibuat dengan sengaja untuk membesar-besarkan misteri Ripper.[45] "Fairy Fay" (Dongeng Peri) merupakan julukan yang diberikan untuk korban yang diduga ditemukan pada tanggal 26 Desember 1887 dengan kondisi "pancang kayu ditusukkan melalui perutnya",[46][47] namun tidak ada catatan pembunuhan yang tercatat setelah hari Natal 1887 di Whitechapel.[48] "Fairy Fay" diduga diciptakan oleh media dengan memanfaatkan keterkaitan antara pembunuhan terhadap Emma Elizabeth Smith dengan serangan terpisah pada Natal sebelumnya.[45] Sebagian besar penulis sepakat bahwa "Fairy Fay" tidak pernah ada.[45][49]
Annie Millwood dirawat di panti sosial Whitechapel dengan luka tusukan di kaki dan perut bagian bawah pada tanggal 25 Februari 1888.[50] Dia pulih, namun meninggal karena sebab-sebab alamiah pada 31 Maret 1888, di usia 38 tahun.[49] Millwood kemudian ditetapkan sebagai korban pertama Ripper, namun keterkaitannya dengan Ripper tidak bisa dipastikan.[51] Korban awal lainnya adalah Ada Wilson,[52] yang dilaporkan selamat setelah ditikam dua kali di leher pada tanggal 28 Maret 1888.[53] Annie Farmer, yang tinggal di rumah sewaan yang sama dengan Martha Tabram,[54] melaporkan bahwa ia telah diserang pada tanggal 21 November 1888. Ia menderita luka dangkal pada tenggorokan, namun diduga bahwa ia sengaja melakukannya pada dirinya sendiri untuk mencari popularitas.[55]
"Misteri Whitehall" adalah istilah yang diciptakan atas penemuan mayat tanpa kepala seorang wanita pada tanggal 2 Oktober 1888 di ruang bawah tanah markas Kepolisian Metropolitan yang sedang dibangun di Whitehall. Sebuah lengan milik tubuh sebelumnya ditemukan mengambang di Sungai Thames di dekat Pimlico, dan salah satu kakinya kemudian ditemukan dikuburkan di dekat lokasi penemuan badannya.[56] Bagian kepala dan anggota tubuh lainnya tidak pernah ditemukan dan mayat tersebut tidak teridentifikasi sampai saat ini. Mutilasi ini serupa dengan kasus Pinchin Street; kaki dan kepala dipisahkan, tetapi lengannya tidak. Misteri Whitehall dan kasus Pinchin Street diduga merupakan bagian dari serangkaian pembunuhan yang disebut dengan "Misteri Thames", dilakukan oleh seorang pembunuh berantai tunggal yang dijuluki dengan "pembunuh Torso".[57] Apakah Jack the Ripper dan "pembunuh Torso" ini merupakan orang yang sama atau pembunuh berantai berbeda yang kebetulan aktif di daerah yang sama masih diperdebatkan.[57] Karena modus operandi "pembunuh Torso" ini berbeda dengan Ripper, maka polisi memutuskan bahwa tidak ada keterkaitan antara keduanya.[58] Elizabeth Jackson, seorang wanita tunasusila yang anggota tubuhnya ditemukan tercerai-berai mengambang di Sungai Thames antara 2 dan 25 Juni 1889 diduga sebagai korban lain dari "pembunuh Torso".[59]
John Gill, seorang anak tujuh tahun ditemukan terbunuh di Manningham, Bradford, West Yorkshire, pada 29 Desember 1888. Kakinya putus, perutnya terkoyak, ususnya ditarik keluar, dan jantung dan satu telinganya hilang. Kemiripan pembunuhan ini dengan pembunuhan Mary Kelly menyebabkan polisi berspekulasi bahwa Ripper-lah yang telah membunuh anak itu.[60] Majikan Gill, seorang tukang susu bernama William Barrett, dua kali ditangkap karena tuduhan pembunuhan, namun dibebaskan karena tidak terbukti.[60] Selain dia, tidak ada orang lain yang pernah ditetapkan sebagai tersangka.[60]
Carrie Brown (dijuluki "Shakespeare"; mengutip soneta Shakespeare) dicekik dengan pakaian dan kemudian dimutilasi dengan pisau pada tanggal 24 April 1891 di New York City.[61] Mayatnya ditemukan dengan luka torehan besar di daerah sekitar pangkal paha dan luka dangkal di bagian kaki dan punggung. Tidak ada organ tubuhnya yang hilang dari TKP, namun ovariumnya, entah disengaja atau tidak, telah dicopot dan ditemukan tergeletak di atas ranjang.[61] Pada saat itu, pembunuhan ini dikaitkan dengan Whitechapel, namun Kepolisian Metropolitan akhirnya menyatakan bahwa keduanya sama sekali tidak berkaitan.[61]
Investigasi
Arsip-arsip kepolisian yang selamat mengenai pembunuhan Whitechapel memungkinkan diketahuinya prosedur rinci investigasi pembunuhan pada era Victoria.[62] Sejumlah tim kepolisian diterjunkan dari rumah ke rumah untuk menyelidiki ke seluruh Whitechapel. Bahan-bahan forensik dikumpulkan dan diperiksa. Tersangka diidentifikasi, dilacak, diperiksa, atau dibebaskan jika tidak terbukti. Pekerjaan polisi sesuai dengan prosedur yang sama seperti saat ini.[62] Lebih dari 2.000 orang diwawancarai, "hampir 300 orang" diinvestigasi, dan 80 di antaranya ditahan.[63]
Investigasi awalnya dilakukan oleh Divisi [H] CID Kepolisian Metropolitan Whitechapel yang dikepalai oleh Inspektur Detektif Edmund Reid. Setelah pembunuhan Nichols, Inspektur Detektif Frederick Abberline, Henry Moore, dan Walter Andrews dikirim dari Kantor Pusat Scotland Yard untuk membantu. Setelah pembunuhan Eddowes, yang terjadi di City of London, Kepolisian City di bawah pimpinan Inspektur Detektif James McWilliam juga dilibatkan.[8] Namun, secara keseluruhan penyelidikan ini terhambat karena kepala CID yang baru diangkat, Robert Anderson, sedang cuti dan ada di Swiss pada tanggal 7 Oktober hingga 6 Oktober, yang merupakan waktu terjadinya pembunuhan terhadap Chapman, Stride, dan Eddowes.[64] Hal ini membuat Komisioner Kepolisian Metropolitan, Sir Charles Warren, menunjuk Kepala Inspektur Donald Swanson untuk mengoordinasikan penyelidikan dari Scotland Yard.[65]
Karena ketidakpuasan terhadap kinerja kepolisian, beberapa warga East End, London, yang tergabung dalam kelompok relawan, membentuk Whitechapel Vigilance Committee (Komite Kewaspadaan Whitechapel) untuk berpatroli di jalan-jalan guna menemukan sosok yang mencurigakan. Mereka juga meminta pemerintah untuk menaikkan hadiah bagi yang mengetahui informasi tentang si pembunuh, dan menyewa detektif swasta untuk menyelidiki saksi secara independen.[67]
Tukang daging, tukang jagal, dokter, dan ahli bedah awalnya dicurigai sebagai tersangka karena adanya mutilasi pada para korban. Sebuah catatan dari Mayor Henry Smith, Komisaris Kepolisian City of London, menunjukkan bahwa alibi dari tukang daging dan tukang jagal setempat telah diselidiki, dan mereka tersingkir dari penyelidikan karena tidak terbukti.[68] Laporan dari Inspektur Donald Swanson kepada Kantor Pusat Kepolisian mengonfirmasikan bahwa 76 tukang daging dan tukang jagal telah diselidiki, dan penyelidikan ini juga dilakukan terhadap semua karyawan mereka yang dipekerjakan selama enam bulan terakhir.[69] Beberapa tokoh kontemporer, termasuk Ratu Victoria, berpendapat bahwa berdasarkan pola pembunuhan, pelakunya adalah seorang tukang daging atau penjual ternak yang bekerja di salah satu kapal ternak yang bepergian antara London dan daratan Eropa. Whitechapel juga dekat dengan Pelabuhan London,[70] dan biasanya kapal-kapal ternak tersebut berlabuh pada hari Kamis atau Jumat dan berangkat pada hari Sabtu atau Minggu.[71] Kapal-kapal ternak diperiksa, namun tanggal pembunuhan tidak bertepatan dengan pelayaran kapal tersebut, dan transfer awak antar kapal juga dikesampingkan.[72]
Profil kriminal
Pada akhir Oktober, Robert Anderson meminta ahli bedah kepolisian, Thomas Bond, untuk memberikan pendapatnya mengenai sejauh mana keterampilan dan pengetahuan bedah si pembunuh.[73] Bond berpendapat bahwa si "pembunuh Whitechapel" ini merupakan orang dengan profil tersangka.[74] Pendapat Bond ini didasarkan pada pemeriksaannya terhadap korban mutilasi dan catatan otopsi dari empat pembunuhan kanonis sebelumnya.[34] Ia menyatakan:
Kelima pembunuhan ini tidak diragukan lagi dilakukan oleh tangan yang sama. Dalam empat pembunuhan pertama, tenggorokan korban digorok dari kiri ke kanan. Dalam kasus terakhir, luka mutilasi yang begitu luas menjadi mustahil untuk menentukan arah potongannya, namun darah arteri ditemukan memercik di dinding tempat kepala si wanita seharusnya berbaring.
Keadaan di sekitar lokasi pembunuhan membuat saya berpendapat bahwa wanita-wanita ini dibaringkan saat dibunuh, dan dalam setiap kasus, tenggorokan korban adalah bagian yang pertama kali dipotong.[34]
Bond menentang gagasan yang menyatakan bahwa si pembunuh memiliki pengetahuan ilmiah atau anatomi, dan bahkan tidak memiliki "pengetahuan teknis seorang tukang daging atau tukang jagal".[34] Menurut pendapatnya, si pembunuh pastilah memiliki kebiasaan tersendiri, yang tergerak untuk melakukan "pembunuhan berkala dan maniak erotis", dengan karakter mutilasi yang menunjukkan "satiriasis".[34] Bond juga menyatakan bahwa "dorongan untuk membunuh mungkin berasal dari rasa dendam atau kondisi pikiran yang kacau, atau maniak agama yang memiliki penyakit bawaan, tapi saya pikir tak ada dari hipotesis ini yang mendekati".[34]
Meskipun tidak ditemukan bukti mengenai adanya aktivitas seksual si pembunuh dengan salah seorang korban,[11][75] psikolog menganggap bahwa pelaku melakukan penetrasi terhadap korban dengan menggunakan pisau dan "meninggalkan mereka dalam posisi seksual yang tidak bermartabat", yang mengindikasikan bahwa pelaku merasakan kenikmatan seksual atas aksinya.[11][76] Pandangan ini ditentang oleh pakar lainnya yang menolak hipotesis ini dan menganggap bahwa pendapat ini tidak didukung bukti.[77]
Tersangka
Pembunuhan yang dilakukan pada akhir pekan atau hari libur dan lokasinya yang saling berdekatan menunjukkan bahwa Ripper memiliki pekerjaan dan menetap di daerah setempat.[78] Pakar lainnya menduga bahwa sang pembunuh adalah seorang pria kelas atas yang berpendidikan, mungkin seorang dokter atau bangsawan, yang berkelana ke Whitechapel dari daerah yang lebih makmur.[79] Beberapa teori mengenai motif si pembunuh telah menghasilkan persepsi budaya yang beragam, seperti ketakutan terhadap profesi medis, ketidakpercayaan terhadap ilmu pengetahuan modern, atau eksploitasi orang miskin oleh orang kaya.[80] Tersangka yang dicurigai pada tahun-tahun setelah pembunuhan meliputi hampir setiap orang yang dikaitkan dengan kasus tersebut oleh dokumen-dokumen kontemporer, serta beberapa nama-nama terkenal, yang bahkan tidak pernah dipertimbangkan dalam penyelidikan kepolisian. Karena semua orang yang hidup pada saat peristiwa tersebut sekarang ini sudah meninggal, penulis modern bebas untuk menuduh siapapun sebagai tersangka, "tanpa perlu didukung oleh bukti-bukti sejarah".[81] Tersangka yang disertakan dalam dokumen polisi kontemporer di antaranya adalah tiga orang yang disebutkan dalam memorandum tahun 1894 oleh Sir Melville Macnaghten, namun bukti terhadap mereka tidak cukup mendalam.[82]
Meskipun terdapat begitu banyak teori yang beragam mengenai identitas dan profesi Jack the Ripper, pemerintah tetap tidak menyepakati solusi tunggal, dan jumlah tersangka mencapai lebih dari seratus.[83][84]
Surat
Surat-surat Jack the Ripper |
---|
Surat "Dear Boss" |
Kartu pos "Saucy Jacky" |
Surat "From Hell" |
Surat Openshaw |
Selama pembunuhan Ripper, pihak kepolisian, surat kabar, dan yang lainnya telah menerima ratusan surat mengenai kasus tersebut.[85] Beberapa di antaranya bermaksud baik dengan memberi nasihat untuk menangkap si pembunuh, tetapi kebanyakannya hanya lelucon dan tidak berguna.[86]
Ratusan surat diklaim telah ditulis oleh sang pembunuh sendiri;[87] tiga di antaranya yang paling terkenal adalah surat "Dear Boss", Kartu pos "Saucy Jacky" dan surat "From Hell".[88]
Surat "Dear Boss", bertanggal 25 September, diposkan pada 27 September 1888. Surat tersebut diterima oleh Central News Agency, dan diteruskan kepada Scotland Yard tanggal 29 September.[89] Awalnya, surat tersebut hanya dianggap sebagai lelucon, namun, ketika Eddowes ditemukan terbunuh tiga hari kemudian, dengan salah satu telinga yang terpotong–seperti yang dituliskan dalam surat tersebut–, surat "Dear Boss" inipun mulai mendapat perhatian.[90] Akan tetapi, polisi menganggap bahwa telinga Eddowes telah diambil oleh si pembunuh secara kebetulan selama penyerangan, sama sekali tidak berhubungan dengan isi surat, dan ancaman penulis surat untuk mengirimkan telinga korbannya kepada polisi tidak pernah dilakukan.[91] Julukan "Jack the Ripper" pertama kali digunakan dalam surat ini (inisial tanda tangannya), dan memperoleh ketenaran di seluruh dunia setelah publikasi media.[92] Kebanyakan surat-surat lainnya meniru gaya penulisan surat ini.[93] Beberapa sumber mengklaim bahwa surat lainnya, yang bertanggal 17 September 1888, adalah surat pertama yang menggunakan nama "Jack the Ripper",[94] namun sebagian besar pakar percaya bahwa ini adalah pernyataan palsu yang disertakan ke dalam catatan polisi pada abad ke-20.[95]
Kartu pos "Saucy Jacky" diposkan pada tanggal 1 Oktober 1888 dan diterima pada hari yang sama oleh Central News Agency. Tulisan tangan dalam kartu pos tersebut mirip dengan surat "Dear Boss".[96] Disebutkan bahwa dua korban telah terbunuh di lokasi yang sangat dekat satu sama lainnya: "pembunuhan ganda kali ini", yang diduga merujuk pada pembunuhan Stride dan Eddowes.[97] Pada awalnya, dirumorkan bahwa kartu pos tersebut diposkan sebelum pembunuhan dipublikasikan, sehingga mustahil bagi si penulis untuk mengetahui peristiwa tersebut,[98] namun faktanya, kartu pos tersebut diposkan lebih dari 24 jam pasca terjadinya pembunuhan, lama setelah rincian kejadian diketahui oleh jurnalis dan penduduk setempat.[97]
Surat "From Hell" diterima oleh George Lusk, kepala Whitechapel Vigilance Committee, pada 16 Oktober 1888. Gaya penulisan dan tulisan tangannya tidak sama dengan surat "Dear Boss" dan kartu pos "Saucy Jacky".[99] Surat ini dikirimkan dalam sebuah kotak kecil, yang juga berisikan separo ginjal yang diawetkan dalam "botol anggur" (ethanol).[99] Hal ini segera dikaitkan dengan pembunuhan Eddowes, yang ginjal bagian kirinya telah dicuri oleh si pembunuh. Penulis surat tersebut menyatakan bahwa ia telah "menggoreng dan memakan" separo ginjal yang hilang. Ada perdebatan mengenai penemuan ginjal ini: beberapa pakar berpendapat bahwa ginjal tersebut adalah milik Eddowes, sedangkan yang lainnya berpendapat bahwa itu tidak lebih dari sekadar lelucon yang mengerikan.[8][100] Ginjal tersebut diperiksa oleh Dr Thomas Openshaw dari London Hospital, yang kemudian diketahui bahwa ginjal tersebut adalah ginjal bagian kiri manusia, namun tidak diketahui apakah ginjal tersebut milik pria atau wanita.[101] Openshaw kemudian juga menerima sebuah surat yang ditandatangani oleh "Jack the Ripper".[102]
Scotland Yard menerbitkan faksimile dari surat "Dear Boss" dan kartu pos "Saucy Jacky" pada tanggal 3 Oktober, dengan harapan bahwa seseorang akan mengenali tulisan tangan dalam surat-surat tersebut, namun harapan ini sia-sia.[103] Dalam sebuah surat yang ditujukan untuk Sekretaris Negara Godfrey Lushington, Komisioner Polisi Charles Warren menyatakan: "Saya pikir semua [surat] itu tipuan, tapi tentu saja kita terpikat untuk mencoba & memastikan siapa penulisnya dalam hal apapun".[104] Pada 7 Oktober 1888, George R. Sims menyatakan komentar pedasnya dalam surat kabar Minggu Referee, ia mengungkapkan bahwa surat-surat tersebut ditulis oleh seorang jurnalis "untuk menaikkan oplah surat kabar setinggi langit."[105] Beberapa saat kemudian, dilaporkan bahwa petugas kepolisian telah mengidentifikasi jurnalis tertentu yang dicurigai sebagai penulis surat "Dear Boss" dan kartu pos "Saucy Jacky".[106] Jurnalis tersebut kemudian diketahui bernama Tom Bullen; berdasarkan keterangan dalam surat yang ditulis oleh Kepala Inspektur John George Littlechild kepada George R. Sims pada tanggal 23 September 1913.[107] Seorang jurnalis lainnya bernama Fred Best dilaporkan juga mengaku pada tahun 1931 bahwa ia lah yang telah menulis surat-surat tersebut untuk "menjaga agar bisnis tetap hidup".[108]
Media
Kasus Ripper ini menandai awal titik penting pemberitaan kasus kriminal oleh jurnalis.[16][109] Meskipun bukan pembunuh berantai pertama, kasus Jack the Ripper menjadi kasus pembunuhan pertama yang menimbulkan hiruk-pikuk media di seluruh dunia.[16][109] Reformasi pajak di Inggris pada 1850-an menyebabkan meningkatnya jumlah penerbit-penerbit surat kabar murah dengan oplah yang lebih banyak.[110] Hal ini menyebabkan menjamurnya jumlah surat kabar dan majalah-majalah murah-populer pada era Victoria, misalnya Illustrated Police News. Akibatnya, Ripper menerima publisitas besar yang belum pernah terjadi sebelumnya.[111]
Setelah pembunuhan Nichols pada awal September, Manchester Guardian melaporkan bahwa: "Apapun informasi yang mungkin diketahui oleh polisi, yang mereka anggap perlu untuk tetap dirahasiakan ... Diyakini bahwa perhatian mereka terutama sekali diarahkan pada ... seorang karakter terkenal yang dikenal sebagai si 'Kulit Apron'".[112] Para jurnalis frustasi atas keengganan CID untuk mengungkapkan rincian penyelidikan mereka kepada publik, sehingga mereka terpaksa menulis laporan-laporan yang kebenarannya diragukan.[16][113] Deskripsi imajinatif si "Kulit Apron" ini mulai muncul di media;[114][115] John Pizer, seorang Yahudi setempat yang membuat alas kaki dari kulit, yang dikenal dengan merek "Leather Apron",[116] ditangkap oleh polisi, namun hasil investigasi melaporkan bahwa "saat ini tidak ada bukti apapun terhadap dia".[117] Pizer dibebaskan tidak lama kemudian.[116]
Setelah dipublikasikannya surat "Dear Boss", identitas "Jack the Ripper", nama yang digunakan oleh media dan publik untuk menyebut si pembunuh, menggantikan julukan "Kulit Apron".[118] Nama "Jack" sendiri sudah digunakan untuk menggambarkan legenda penjahat London lainnya, yaitu "Jack si Tumit Pegas", yang dipercaya melompati tembok untuk menyerang korbannya dan melarikan diri secepat ia datang.[119] Pemberian dan penggunaan julukan untuk pembunuh tertentu sudah menjadi tren, kebiasaan, dan standar media, misalnya Manusia Kampak dari New Orleans, penyebar gas gila dari Mattoon, Pencekik Boston, dan Penembak Beltway. Julukan-julukan lainnya yang diilhami oleh Jack the Ripper di antaranya Ripper Perancis, Ripper Düsseldorf, Ripper Camden, Ripper Blackout, Jack the Stripper, Ripper Yorkshire, dan Ripper Rostov. Pemberitaan media yang sensasional, dikombinasikan dengan fakta bahwa tidak ada seorangpun yang pernah dihukum karena pembunuhan ini, telah membingungkan analisis ilmiah dan menciptakan legenda yang mengilhami penggambaran atas pembunuh berantai lainnya di kemudian hari.[120]
Pengaruh
Pembunuhan ini telah menarik perhatian berbagai kalangan mengenai kondisi hidup yang buruk di East End.[121] Opini publik terhadap kawasan Whitechapel yang kumuh, sesak, dan tidak sehat, merebak.[122] Selama dua dekade setelah pembunuhan, kawasan-kawasan kumuh dan buruk di East End dibersihkan dan dimusnahkan,[123] namun jalan-jalan dan beberapa bangunan yang terkait dengan legenda Jack the Ripper tetap dipertahankan dan dipromosikan sebagai atraksi wisata.[124] Penginapan The Ten Bells di Commercial Street, yang setidaknya pernah dikunjungi oleh salah seorang korban, dijadikan fokus utama pariwisata Ripper selama bertahun-tahun.[125]
Setelah pembunuhan, sosok Jack the Ripper dengan cepat menjadi "momok menakutkan bagi anak-anak".[126] Ia sering digambarkan sebagai sosok yang menyeramkan dan mengerikan. Pada 1920-an dan 1930-an, Ripper digambarkan dalam berbagai film sebagai seorang pria yang mengenakan pakaian sehari-hari, dan secara diam-diam memangsa korban-korban yang tidak mencurigainya; atmosfer kejahatannya ditegaskan melalui efek pencahayaan dan bayangan hitam.[127] Pada tahun 1960-an, Ripper telah menjadi "simbol kepredatoran bangsawan",[127] dan ditampilkan sebagai sosok pria misterius yang mengenakan topi tinggi.[128] Citra Ripper digabungkan, atau meminjam simbol-simbol kisah horor lainnya, misalnya jubah Drakula atau pemanen organ Victor Frankenstein.[129] Dalam dunia fiksi, Ripper bisa menyatu dengan berbagai genre, mulai dari Sherlock Holmes hingga horor erotis Jepang.[130]
Selain dokumen-dokumen kontemporer yang kontradiktif dan tidak dapat diandalkan, upaya untuk mengidentifikasi pembunuh juga terhambat oleh kurangnya bukti forensik yang selamat.[131] Analisis DNA terhadap surat-surat yang masih ada tidak meyakinkan;[132] surat-surat tersebut telah ditangani berkali-kali dan terlalu terkontaminasi untuk memberikan hasil yang berarti.[133]
Jack the Ripper telah ditampilkan dalam ratusan karya fiksi dan nonfiksi, yang semakin mengaburkan batas antara fakta dan fiksi, termasuk surat-surat dan buku harian palsu Ripper.[134] Ripper telah muncul dalam berbagai novel, cerita pendek, puisi, buku komik, permainan, lagu, drama, opera, program televisi, dan film. Sampai saat ini, terdapat lebih dari 100 karya nonfiksi yang secara eksklusif membahas tentang pembunuhan Jack the Ripper, menjadikannya sebagai salah satu pembunuh yang paling banyak ditulis di seluruh dunia.[83] Istilah "ripperologi" diciptakan oleh Colin Wilson pada 1970-an untuk menggambarkan kajian dan studi mengenai kejahatan Ripper oleh pakar-pakar profesional maupun amatir.[135][136] Majalah-majalah berkala seperti Ripperana, Ripperologist dan Ripper Notes memublikasikan hasil penelitian tersebut.[137]
Tidak seperti pembunuh-pembunuh populer lainnya, tidak ada sosok Jack the Ripper yang ditampilkan di Kamar Horor Madame Tussauds, sesuai dengan kebijakan mereka untuk tidak memodelkan tokoh yang sosoknya tidak diketahui.[138] Sosok Ripper hanya ditampilkan dalam bentuk "bayangan".[139] Pada tahun 2006, Jack the Ripper dipilih oleh majalah BBC History dan pembacanya sebagai tokoh Britania terburuk dalam sejarah.[140][141]
Lihat juga
Catatan kaki
- ^ Kershen, Anne J., "The Immigrant Community of Whitechapel at the Time of the Jack the Ripper Murders", in Werner, hlm. 65–97; Vaughan, Laura, "Mapping the East End Labyrinth", in Werner, hlm. 225
- ^ Life and Labour of the People in London (London: Macmillan, 1902–1903) (Charles Booth on-line archive) retrieved 5 August 2008
- ^ Evans and Skinner, Jack the Ripper: Letters from Hell, hlm. 1; Police report dated 25 October 1888, MEPO 3/141 ff. 158–163, quoted in Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 283; Fido, hlm. 82; Rumbelow, hlm. 12
- ^ Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 131–149; Evans and Rumbelow, hlm. 38–42; Rumbelow, hlm. 21–22
- ^ Marriott, John, "The Imaginative Geography of the Whitechapel murders", in Werner, hlm. 31–63
- ^ Haggard, Robert F. (1993), "Jack the Ripper As the Threat of Outcast London", Essays in History, vol. 35, Corcoran Department of History at the University of Virginia
- ^ Woods and Baddeley, hlm. 20
- ^ a b c d e f g The Enduring Mystery of Jack the Ripper, London Metropolitan Police, diakses tanggal 31 January 2010
- ^ Cook, hlm. 33–34; Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 3
- ^ Cook, hlm. 151
- ^ a b c d Keppel, Robert D.; Weis, Joseph G.; Brown, Katherine M.; Welch, Kristen (2005), "The Jack the Ripper Murders: A Modus Operandi and Signature Analysis of the 1888–1891 Whitechapel Murders", Journal of Investigative Psychology and Offender Profiling, vol. 2, hlm. 1–21
- ^ Evans and Rumbelow, hlm. 47–55
- ^ Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 27–28; Evans and Rumbelow, hlm. 47–50; Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 4–7
- ^ Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 28; Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 4–7
- ^ e.g. The Star, 8 September 1888, quoted in Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 155–156 and Cook, hlm. 62
- ^ a b c d e Davenport-Hines, Richard (2004). "Jack the Ripper (fl. 1888)", Oxford Dictionary of National Biography. Oxford University Press. Subscription required for online version.
- ^ Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 29–31; Evans and Rumbelow, hlm. 47–50; Marriott, hlm. 5–7
- ^ Evans and Rumbelow, hlm. 51–55
- ^ Evans and Rumbelow, hlm. 51–55; Marriott, hlm. 13
- ^ Evans and Rumbelow, hlm. 60–61; Rumbelow, hlm. 24–27
- ^ Rumbelow, hlm. 42
- ^ Marriott, hlm. 26–29; Rumbelow, hlm. 42
- ^ Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 153; Cook, hlm. 163; Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 98; Marriott, hlm. 59–75
- ^ Cook, hlm. 157; Marriott, hlm. 81–125
- ^ Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 176–184
- ^ a b Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 193–194; Chief Inspector Swanson's report, 6 November 1888, HO 144/221/A49301C, quoted in Evans and Skinner, hlm. 185–188
- ^ e.g. Evans and Skinner, Jack the Ripper: Letters from Hell, hlm. 30; Rumbelow, hlm. 118
- ^ Cook, hlm. 143; Fido, hlm. 47–52; Sugden, hlm. 254
- ^ Letter from Charles Warren to Godfrey Lushington, Permanent Under-Secretary of State for the Home Department, 6 November 1888, HO 144/221/A49301C, quoted in Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 183–184
- ^ e.g. Daily Telegraph, 10 November 1888, quoted in Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 339–340
- ^ Macnaghten's notes quoted by Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 584–587; Fido, hlm. 98
- ^ Cook, hlm. 151; Woods and Baddeley, hlm. 85
- ^ Macnaghten's notes quoted by Cook, hlm. 151; Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 584–587 and Rumbelow, hlm. 140
- ^ a b c d e f Letter from Thomas Bond to Robert Anderson, 10 November 1888, HO 144/221/A49301C, quoted in Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 360–362 and Rumbelow, hlm. 145–147
- ^ e.g. Cook, hlm. 156–159, 199
- ^ Evans and Rumbelow, hlm. 260
- ^ Interview in the East London Observer, 14 May 1910, quoted in Cook, hlm. 179–180 and Evans and Rumbelow, hlm. 239
- ^ Marriott, hlm. 231–234; Rumbelow, hlm. 157
- ^ a b Evans and Rumbelow, hlm. 245–246; Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 422–439
- ^ Evans and Rumbelow, hlm. 208–209; Rumbelow, hlm. 131
- ^ Evans and Rumbelow, hlm. 209
- ^ Marriott, hlm. 195
- ^ Evans and Rumbelow, hlm. 210; Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 480–515
- ^ a b Evans and Rumbelow, hlm. 218–222; Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 551–568
- ^ a b c Evans, Stewart hlm.; Connell, Nicholas (2000). The Man Who Hunted Jack the Ripper. ISBN 1-902791-05-3
- ^ Fido, hlm. 15
- ^ The name "Fairy Fay" was first used by Terrence Robinson in Reynold's News, 29 October 1950, "for want of a better name".
- ^ Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 3
- ^ a b Begg, Jack the Ripper: The Facts, hlm. 21–25
- ^ The Eastern Post and City Chronicle, 7 April 1888
- ^ Beadle, William (2009), Jack the Ripper: Unmasked, London: John Blake, ISBN 978-1-84454-688-6, hlm. 75
- ^ Beadle, hlm. 77; Fido, hlm. 16
- ^ e.g. East London Advertiser, 31 March 1888
- ^ Beadle, hlm. 207
- ^ Beadle, hlm. 207; Evans and Rumbelow, hlm. 202; Fido, hlm. 100
- ^ Evans and Rumbelow, hlm. 142–144
- ^ a b Gordon, R. Michael (2002), The Thames Torso Murders of Victorian London, Jefferson, North Carolina: McFarland & Company, ISBN 978-0-7864-1348-5
- ^ Evans and Rumbelow, hlm. 210–213
- ^ Gordon, R. Michael (2003), The American Murders of Jack the Ripper, Santa Barbara, California: Greenwood Publishing, ISBN 978-0-275-98155-6, hlm. xxii, 190
- ^ a b c Evans and Skinner, Jack the Ripper: Letters from Hell, hlm. 136
- ^ a b c Vanderlinden, Wolf (2003–04). "The New York Affair", in Ripper Notes part one No. 16 (July 2003); part two No. 17 (January 2004), part three No. 19 (July 2004 ISBN 0-9759129-0-9)
- ^ a b Canter, David (1994), Criminal Shadows: Inside the Mind of the Serial Killer, London: HarperCollins, hlm. 12–13, ISBN 0-00-255215-9
- ^ Inspector Donald Swanson's report to the Home Office, 19 October 1888, HO 144/221/A49301C, quoted in Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 205; Evans and Rumbelow, hlm. 113; Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 125
- ^ Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 675
- ^ Begg, hlm. 205; Evans and Rumbelow, hlm. 84–85
- ^ Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 57
- ^ e.g. Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 245–252
- ^ Rumbelow, hlm. 274
- ^ Inspector Donald Swanson's report to the Home Office, 19 October 1888, HO 144/221/A49301C, quoted in Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 206 and Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 125
- ^ Marriott, John, "The Imaginative Geography of the Whitechapel murders", in Werner, hlm. 48
- ^ Rumbelow, hlm. 93; Daily Telegraph, 10 November 1888, quoted in Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 341
- ^ Robert Anderson to Home Office, 10 January 1889, 144/221/A49301C ff. 235–6, quoted in Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 399
- ^ Evans and Rumbelow, hlm. 186–187; Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 359–360
- ^ Canter, hlm. 5–6
- ^ Woods and Baddeley, hlm. 38
- ^ See also later contemporary editions of Richard von Krafft-Ebing's Psychopathia Sexualis, quoted in Woods and Baddeley, hlm. 111
- ^ Evans and Rumbelow, hlm. 187–188, 261; Woods and Baddeley, hlm. 121–122
- ^ Marriott, hlm. 205; Rumbelow, hlm. 263
- ^ Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 43
- ^ Woods and Baddeley, hlm. 111–114
- ^ Evans and Rumbelow, hlm. 261
- ^ e.g. Frederick Abberline in the Pall Mall Gazette, 31 March 1903, quoted in Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 264
- ^ a b Whiteway, Ken (2004). "A Guide to the Literature of Jack the Ripper", Canadian Law Library Review, vol. 29 hlm. 219–229
- ^ Eddleston, hlm. 195–244
- ^ Donald McCormick memperkirakan "mungkin paling sedikit 2000" (quoted in Evans and Skinner, Jack the Ripper: Letters from Hell, hlm. 180). The Illustrated Police News of 20 October 1888 berkata bahwa sekitar 700 surat telah diselidiki oleh polisi (quoted in Evans and Skinner, Jack the Ripper: Letters from Hell, hlm. 199). Lebih dari 300 surat disimpan di London Records Office (Evans and Skinner, Jack the Ripper: Letters from Hell, hlm. 149).
- ^ Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 165; Evans and Skinner, Jack the Ripper: Letters from Hell, hlm. 105; Rumbelow, hlm. 105–116
- ^ Lebih dari 200 surat disimpan di Public Record Office (Evans and Skinner, Jack the Ripper: Letters from Hell, hlm. 8, 180).
- ^ Fido, hlm. 6–10; Marriott, hlm. 219 ff.
- ^ Cook, hlm. 76–77; Evans and Rumbelow, hlm. 137; Evans and Skinner, Jack the Ripper: Letters from Hell, hlm. 16–18; Woods and Baddeley, hlm. 48–49
- ^ Cook, hlm. 78–79; Marriott, hlm. 221
- ^ Cook, hlm. 79; Evans and Skinner, Jack the Ripper: Letters from Hell, hlm. 179; Marriott, hlm. 221
- ^ Cook, hlm. 77–78; Evans and Rumbelow, hlm. 140; Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 193; Fido, hlm. 7
- ^ Cook, hlm. 87; Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 652
- ^ Eddleston, hlm. 155; Marriott, hlm. 223
- ^ Marriott, hlm. 223
- ^ Marriott, hlm. 219–222
- ^ a b Cook, hlm. 79–80; Fido, hlm. 8–9; Marriott, hlm. 219–222; Rumbelow, hlm. 123
- ^ e.g. Cullen, Tom (1965), Autumn of Terror, London: The Bodley Head, hlm. 103
- ^ a b Evans and Rumbelow, hlm. 170; Fido, hlm. 78–80
- ^ Wolf, Gunter (2008). "A kidney from hell? A nephrological view of the Whitechapel murders in 1888". Nephrology Dialysis Transplantation vol. 23 hlm. 3343–3349 (Subscription required)
- ^ Cook, hlm. 146; Fido, hlm. 78
- ^ Jack the Ripper 'letter' made public, BBC, 19 April 2001, retrieved 2 Januari 2010
- ^ Evans and Skinner, Jack the Ripper: Letters from Hell, hlm. 32–33
- ^ Letter from Charles Warren to Godfrey Lushington, 10 October 1888, Metropolitan Police Archive MEPO 1/48, quoted in Cook, hlm. 78; Evans and Rumbelow, hlm. 140 and Evans and Skinner, Jack the Ripper: Letters from Hell, hlm. 43
- ^ Quoted in Evans and Skinner, Jack the Ripper: Letters from Hell, hlm. 41, 52 and Woods and Baddeley, hlm. 54
- ^ Cook, hlm. 94–95; Evans and Skinner, Jack the Ripper: Letters From Hell, hlm. 45–48; Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 624–633; Marriott, hlm. 219–222; Rumbelow, hlm. 121–122
- ^ Quoted in Cook, hlm. 96–97; Evans and Skinner, Jack the Ripper: Letters from Hell, hlm. 49; Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 193; and Marriott, hlm. 254
- ^ Professor Francis E. Camps, August 1966, "More on Jack the Ripper", Crime and Detection, quoted in Evans and Skinner, Jack the Ripper: Letters from Hell, hlm. 51–52
- ^ a b Woods and Baddeley, hlm. 20, 52
- ^ Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 208
- ^ Curtis, L. Perry, Jr. (2001). Jack the Ripper and the London Press. Yale University Press. ISBN 0-300-08872-8
- ^ Manchester Guardian, 6 September 1888, dikutip dari Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 98
- ^ Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 214
- ^ e.g. Manchester Guardian, 10 September 1888, and Austin Statesman, 5 September 1888, quoted in Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 98–99; The Star, 5 September 1888, quoted in Evans and Rumbelow, hlm. 80
- ^ Leytonstone Express and Independent, 8 September 1888, quoted in Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 99
- ^ a b e.g. Marriott, hlm. 251; Rumbelow, hlm. 49
- ^ Report by Inspector Joseph Helson, CID 'J' Division, in the Metropolitan Police archive, MEPO 3/140 ff. 235–8, quoted in Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 99 and Evans and Skinner, The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook, hlm. 24
- ^ Evans and Skinner, Jack the Ripper: Letters from Hell, hlm. 13, 86; Fido, hlm. 7
- ^ Ackroyd, Peter, "Introduction", in Werner, hlm. 10; Rivett and Whitehead, hlm. 11
- ^ Marriott, John, "The Imaginative Geography of the Whitechapel murders", in Werner, hlm. 54
- ^ Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 1–2; Rivett and Whitehead, hlm. 15
- ^ Cook, hlm. 139–141; Vaughan, Laura, "Mapping the East End Labyrinth", in Werner, hlm. 236–237
- ^ Dennis, Richard, "Common Lodgings and 'Furnished Rooms': Housing in 1880s Whitechapel", in Werner, hlm. 177–179
- ^ Rumbelow, hlm. xv; Woods and Baddeley, hlm. 136
- ^ Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 19
- ^ Dew, Walter (1938). I Caught Crippen. London: Blackie and Son. hlm. 126, quoted in Begg, hlm. 198
- ^ a b Bloom, Clive, "Jack the Ripper – A Legacy in Pictures", in Werner, hlm. 251
- ^ Woods and Baddeley, hlm. 150
- ^ Bloom, Clive, "Jack the Ripper – A Legacy in Pictures", in Werner, hlm. 252–253
- ^ Bloom, Clive, "Jack the Ripper – A Legacy in Pictures", in Werner, hlm. 255–260
- ^ Cook, hlm. 31
- ^ Marks, Kathy (18 May 2006). "Was Jack the Ripper a Woman?" The Independent, retrieved 5 May 2009
- ^ Meikle, hlm. 197; Rumbelow, hlm. 246
- ^ Begg, Jack the Ripper: The Definitive History, hlm. 299; Marriott, hlm. 272–277; Rumbelow, hlm. 251–253
- ^ Woods and Baddeley, hlm. 70, 124
- ^ Evans, Stewart hlm. (April 2003). "Ripperology, A Term Coined By ...", Ripper Notes, Diarsipkan 20080321211934 di www.rippernotes.com Galat: URL arsip tidak dikenal, copy at Casebook, retrieved 13 June 2010
- ^ Creaton, Heather (May 2003) "Recent Scholarship on Jack the Ripper and the Victorian Media", Reviews in History, no. 333, Institute of Historical Research, retrieved 28 January 2010
- ^ Chapman, Pauline (1984). Madame Tussaud's Chamber of Horrors. London: Constable. hlm. 96
- ^ Warwick, Alexandra (2006), "The Scene of the Crime: Inventing the Serial Killer", Social and Legal Studies, vol. 15, hlm. 552–569
- ^ "Jack the Ripper is 'worst Briton'", 31 January 2006, BBC, retrieved 4 December 2009
- ^ Woods and Baddeley, hlm. 176
Referensi
- Begg, Paul (2003). Jack the Ripper: The Definitive History. London: Pearson Education. ISBN 0-582-50631-X
- Begg, Paul (2006). Jack the Ripper: The Facts. Anova Books. ISBN 1-86105-687-7
- Cook, Andrew (2009). Jack the Ripper. Stroud, Gloucestershire: Amberley Publishing. ISBN 978-1-84868-327-3
- Curtis, Lewis Perry (2001). Jack The Ripper & The London Press. Yale University Press. ISBN 0-300-08872-8
- Eddleston, John J. (2002). Jack the Ripper: An Encyclopedia. London: Metro Books. ISBN 1-84358-046-2
- Evans, Stewart hlm.; Rumbelow, Donald (2006). Jack the Ripper: Scotland Yard Investigates. Stroud, Gloucestershire: Sutton Publishing. ISBN 0-7509-4228-2
- Evans, Stewart hlm.; Skinner, Keith (2000). The Ultimate Jack the Ripper Sourcebook: An Illustrated Encyclopedia. London: Constable and Robinson. ISBN 1-84119-225-2
- Evans, Stewart hlm.; Skinner, Keith (2001). Jack the Ripper: Letters from Hell. Stroud, Gloucestershire: Sutton Publishing. ISBN 0-7509-2549-3
- Fido, Martin (1987), The Crimes, Detection and Death of Jack the Ripper, London: Weidenfeld and Nicolson, ISBN 0-297-79136-2
- Marriott, Trevor (2005). Jack the Ripper: The 21st Century Investigation. London: John Blake. ISBN 1-84454-103-7
- Meikle, Denis (2002). Jack the Ripper: The Murders and the Movies. Richmond, Surrey: Reynolds and Hearn Ltd. ISBN 1-903111-32-3
- Rivett, Miriam; Whitehead, Mark (2006). Jack the Ripper. Harpenden, Hertfordshire: Pocket Essentials. ISBN 978-1-904048-69-5
- Rumbelow, Donald (2004). The Complete Jack the Ripper. Fully Revised and Updated. Penguin Books. ISBN 978-0-14-017395-6
- Sugden, Philip (2002). The Complete History of Jack the Ripper. Carroll & Graf Publishers. ISBN 0-7867-0276-1
- Werner, Alex (editor, 2008). Jack the Ripper and the East End. London: Chatto & Windus. ISBN 978-0-7011-8247-2
- Woods, Paul; Baddeley, Gavin (2009). Saucy Jack: The Elusive Ripper. Hersham, Surrey: Ian Allan Publishing. ISBN 978-0-7110-3410-5
Pranala luar
Media tentang Jack the Ripper di Wikimedia Commons
- (Inggris) The National Archives: foto dan transkrip surat yang diklaim ditulis oleh Jack the Ripper.
- (Inggris) Casebook: Jack the Ripper
- (Inggris) Rossmo, D. K., "Jack the Ripper", Pusat Intelijen Geospatial dan Investigasi, Texas State University.
- (Inggris) Jack the Ripper 1888: Penelitian sejarah pembunuhan dan penempatannya dalam konteks era sosial.
- (Inggris) File FBI atas Jack the Ripper, ratusan penyelidikan pada tahun 1988