Anseung
Anseung (안승, 安勝) (fl. 668-683), alias Ansun (안순, 安舜), diperkirakan kalau bukan sebagai keponakan mungkin adalah anak haram raja Bojang dari Goguryeo, raja terakhir Goguryeo. Ia ditunjuk sebagai raja baru Goguryeo oleh Jenderal Geom Mojam, namun kemudian ia dibunuh oleh Geom dan menyerah kepada kerajaan Korea, Silla, mengambil sebuah tempat tinggal di ibu kota Silla, Gyeongju.
Latar Belakang
Go Anseung merupakan keponakan Raja Bojang, dan seorang pangeran Goguryeo sebelum runtuh. Di dalam sebuah sumber asal Tiongkok, Go Anseung dicatat sebagai cucu Bojang, raja terakhir kerajaan kuno Korea, Goguryeo.
Pemimpin Goguryeo Yang Baru
Pada tahun 668, Pangeran Anseung berada di Silla, di mana ia dipegang sebagai seorang tawanan selama bertahun-tahun. Setelah mendengar kekalahan dan keruntuhan kerajaannya, ia mencari orang yang selamat dan pertama-tama meminta izin untuk membangkitkan kerajaannya. Anseung bertemu dengan pejabat tinggi Goguryeo Geom Mojam, yang juga sedang bergelut. Bersama-sama mereka menempa sebuah aliansi untuk membangkitkan kerajaan Goguryeo. Anseung dimahkotai sebagai pemimpin Goguryeo yang baru, pusatnya di kota Hansung, yang sekarang merupakan provinsi Hwanghae Selatan, Korea Utara. Utusan segera dikirim ke Silla mencari restitusi dari beberapa wilyaha untuk membangkitkan kerajaan Goguryeo kembali juga sebagai aliansi pertahanan dengan "Negara Yang Hebat" (misalnya Silla). Silla, berhasrat untuk memutuskan ikatannya dengan Tang, yang diikuti dengan kekalahan Goguryeo dan Baekje yang sekarang mengancam untuk memaksakan hegemoninya atas bekas wilayah Baekje dan Goguryeo, setuju untuk mendirikan kembali dan bersekutu, kebangkitan Goguryeo dibawah Raja Anseung.
Raja Munmu kemudian menganugerahinya sebuah gelar Raja Bodeok (보덕국왕, 報德國王), dan memberinya sebuah wilayah kecil di lingkungan yang sekarang kota Iksan dekat bekas ibu kota Baekje di Buyeo, berpura-pura untuk melayani sebagai penghalang usaha Tang yang berharap untuk mengontrol wilayah itu.
Runtuhnya Goguryeo Yang Baru Dan Demolisi Bodeok
Bangkitnya wilayah Goguryeo, Bodeok segera menjadi surga untuk sisa-sisa populasi Goguryeo. Tak lama setelah itu pada tahun 672, dan dalam keadaan tidak diketahui namun bukti dari gejolak internal di dalam kerajaan baru, Geom dibunuh atas perintah Anseung.
Pada tahun ketiga pada masa pemerintahan Raja Sinmun (683), atas munculnya rencana pemberontakan oleh para aristokrat Silla yang menentang Raja Sinmun (rencana yang juga melibatkan Jenderal Daemun (대문, 大文), kerabat Anseung), Silla meruntuhkan kerajaan kecil Bodeok dan Anseung diberikan sebuah tempat tinggal di ibu kota Silla, Gyeongju, di mana ia diberikan sebuah gelar resmisopan (소판, 蘇判), dianugerahkan dengan nama klan Kim (金), dan diberikan sebuah tanah yang luas dan hunian yang megah. Kerajaan Bodeok berakhir dan sisa-sisa populasi Goguryeo tersebar di beberapa bagian selatan lokal.
Tanggal dan penjelasan tentang kematian Anseung tidak diketahui.
Referensi