Kota Cimahi
Kota Cimahi adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak di sebelah barat Kota Bandung. Cimahi dahulu bagian dari Kabupaten Bandung, yang kemudian ditetapkan sebagai kota administratif pada tanggal 29 Januari 1976. Pada tanggal 21 Juni 2001, Cimahi ditetapkan sebagai kota otonom. Kota Cimahi terdiri atas 3 kecamatan, yang dibagi lagi atas 15 kelurahan.
Kota Cimahi | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Saluyu ngawangun jati mandiri | |
Koordinat: 6°52′48″S 107°32′19″E / 6.8800382°S 107.5385202°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Barat |
Tanggal berdiri | 21 Juni 2001 |
Dasar hukum | Undang Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2001 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | M. Itoc Tochiya |
Luas | |
• Total | 48,42 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
Populasi | |
• Total | 483,000 (2.003) |
• Kepadatan | 9,70/km2 (2,500/sq mi) |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 022 |
Kode Kemendagri | 32.77 |
DAU | Rp. 223.858.380.000,00 (2006) |
Situs web | http://www.cimahikota.go.id |
Sejarah
Cimahi mulai dikenal ketika pada tahun 1811, Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels membuat jalan Anyer-Panarukan, dengan dibuatnya pos penjagaan di alun-alun Cimahi sekarang. Tahun 1874–1893, dilaksanakan pembuatan jalan kereta api Bandung-Cianjur sekaligus pembuatan stasiun kereta api Cimahi. Tahun 1886 dibangun pusat pendidikan militer beserta fasilitas lainnya seperti Rumah Sakit Dustira dan rumah tahanan militer. Pada tahun 1935, Cimahi ditetapkan sebagai kecamatan.
Setelah kemerdekaan Indonesia, Cimahi menjadi bagian dari Kabupaten Bandung Utara. Pada tahun 1962, dibentuk Kawedanan Cimahi yang meliputi Kecamatan Cimahi, Padalarang, Batujajar, dan Cipatat. Berdasarkan PP Nomor 29 Tahun 1975, Cimahi ditingkatkan statusnya menjadi kota administratif pada tanggal 29 Januari 1976, dan menjadi kota administratif pertama di Jawa Barat.Pertumbuhan kota cimahi menjadi kotamadya yang mandiri tidak terlepas dari jasa nya daerah industri yg ada disekitar kota cimahi, wilayah industri telah menyumbang pendapatan daerah yang begitu besar, tak mengherankan apabila bapak walikota cimahi saat ini dapat tersenyum lega mengingat pertumbuhan daerah industri tidak tergantung secara langsung pada musim hujan ataupun kemarau. yang perlu beliau khawatirkan hanyalah jika sampai pada musim Pilkada, karena banyak sekali yg menginginkan posisi walikota cimahi yg subur industri ini. Mulai 21 Juni 2001 status Cimahi menjadi kota.
Kini Cimahi menjadi salah satu kawasan pertumbuhan Kota Bandung di sebelah barat. Jumlah penduduknya pada 483.000 jiwa, meningkat dari 290.000 pada tahun 1990. Pertumbuhan rata-rata 2,12% per tahun.
Kota tentara
Kota Cimahi mendapat julukan sebagai "Kota Tentara" karena di kota ini banyak pusat pendidikan untuk tentara, diantaranya:
- Pusat pendidikan artileri (pusdik art)
- Pusat pendidikan artileri medan (pusdik armed)
- Pusat pendidikan guru militer (pusdik gumil)
- Pusat pendidikan infanteri (pusdik in)
- Pusat pendidikan jasmani (pusdik jas)
- Pusat pendidikan pal (pusdik pal)
- Pusat pendidikan perbekalan dan angkutan (pusdik bekang)
- Pusat pendidikan polisi militer (pusdik pom)
Dengan banyaknya pusat pendidikan tentara dan fasilitas kemiliteran lainnya maka sekitar 60% wilayah Kota Cimahi digunakan oleh tentara. Mungkin karena itulah, kota Cimahi juga mendapat julukan "Kota Hijau", sesuai dengan warna seragam yang digunakan tentara khususnya dari angkatan darat (TNI-AD).
Namun keadaan demikian juga menimbulkan kesulitan tersendiri bagi pemerintah kota Cimahi. Ini disebabkan karena tanah dan bangunan yang digunakan oleh militer tersebut tidak dibayar pajak bumi dan bangunannya (PBB), sehingga pemerintah kota tidak mendapat masukan dari sebagian besar wilayahnya.
Perguruan Tinggi di Cimahi
- Akademi Fisioterapi Rumah Sakit Dustira di Jalan Rumah Sakit No. 1 Cimahi 40533
- Akademi Kebidanan Tri Dharma Bandung di Jalan Raya Barat No. 817 Cimahi 40511
- Akademi Keperawatan RS Dustira di Jalan Rumah Sakit No. 1 Cimahi 40533
- Politeknik TEDC di Jalan Pesantren KM 2 Cibabat Cimahi 40513
- Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Cimahi di Jalan Cibeber 148 Cimahi 40531
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Budhi Luhur Cimahi di Jalan Kherkhof No. 243 Leuwigajah Cimahi 40532
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani di Terusan Jalan Jenderal Sudirman Cimahi 40533
- Sekolah Tinggi Teknologi Cimahi di Jalan Citeureup No. 93 Cimahi 40512
- STKIP Pasundan di Jalan Permana No. 32 B Cimahi 40512
- STKIP Siliwangi di Terusan Jalan Jenderal Sudirman Cimahi 40526
- Universitas Jenderal Achmad Yani di Terusan Jalan Jenderal Sudirman Cimahi 40533
Perubahan Nama Jalan
Sejak tanggal 10 November 2006, yang bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, sepuluh jalan di Kota Cimahi mengalami perubahan nama menjadi nama pahlawan dari Kota Cimahi. Kesepuluh jalan tersebut adalah:
Sebelumnya | Nama Baru |
---|---|
Jalan Raya Cibeureum - Jalan Alun-alun | Jalan Daeng Muhammad Ardiwinata |
Jalan Alun-alun - Jalan Padasuka | Jalan H. Amir Machmud |
Jalan Babakan | Jalan Wiganda Sasmita |
Jalan Pasar Atas | Jalan Dra. Hj. Julaeha Karmita |
Jalan SMP | Jalan Rd. Embang Artawidjaja |
Jalan Cisangkan Hilir | Jalan H. Usman Damiri |
Jalan Akses Tol Baros | Jalan H. M. S. Mintaredja, S.H. |
Jalan Balai Kota Cimahi | Jalan Rd. Demang Hardjakusumah |
Jalan Citeureup | Jalan Encep Kartawiria |
Jalan Cimindi-Leuwigajah | Jalan Mahar Martanegara |