Tapan
Tapan adalah sebuah kota kecil di Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Tapan sebenarnya adalah sebuah Nagari (bahasa Minangkabau, Bahasa Tapan = N'ghing) yang luasnya 677,50 km² dengan jumlah penduduk 25.350 jiwa. Secara administrasi Nagari Tapan terbagi atas dua Kecamatan yaitu Basa Ampek Balai Tapan dan Ranah Ampek Hulu Tapan. Wilayah Tapan terbagi atas 20 Pemerintahan Nagari dengan 10 nagari pada masing-masing kecamatan, yaitu:
Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan
- Nagari Bukit Buai Tapan
- Nagari Ampang Tulak Tapan
- Nagari Riak Danau Tapan
- Nagari Batang Batuang Tapan
- Nagari Pasar Tapan
- Nagari Batang Arah Tapan
- Nagari Tanjung Pondok Tapan
- Nagari Koto Enau Tapan
- Nagari Tapan
- Nagari Dusun Baru Tapan
Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan
- Nagari Sungai Gambir Sako Tapan
- Nagari Limau Purut Tapan
- Nagari Talang Belarik Tapan
- Nagari Tebing Tinggi Tapan
- Nagari Binjai Tapan
- Nagari Talang Koto Pulai Tapan
- Nagari Sungai Pinang Tapan
- Nagari Kampung Tengah Tapan
- Nagari Kubu Tapan
- Nagari Simpang Gunung Tapan
Jarak Tapan ke Kota terdekat
Posisi Tapan sangat strategis karena berada pada persimpangan tiga provinsi, yaitu Sumatera Barat, Jambi dan Bengkulu. Tapan menjadi jalur utama yang menghubungkan Kota Padang dan Painan di Pesisir Selatan Sumatera Barat, Kota Sungai Penuh di Kerinci Jambi dan Kota Bengkulu dan Mukomuko di Bengkulu. Jarak Tapan dengan kota sekitarnya sebagai berikut:
Padang : ± 212 km (ke arah Selatan)
Painan : ± 140 km (ke arah Selatan)
Mukomuko Provinsi Bengkulu : ± 60 km (ke arah Utara)
Sungai Penuh Kerinci Provinsi Jambi : ± 64 km (ke arah Timur)
Batas-batas
Utara : Nagari Inderapura
Selatan : Nagari Lunang & Nagari Silaut
Timur : Kota Sungai Penuh & Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi
Barat : Samudera Indonesia, Nagari Inderapura, Nagari Lunang & Nagari Silaut
Geografis
Secara geografis, daerah Tapan berada pada dataran rendah pesisir barat Pulau Sumatera, dengan kontur wilayah beragam, mulai dari dataran bergambut di bagian barat hingga selatan dan perbukitan rendah pada bagian utara hingga tinggi di bagian timur yang merupakan bagian dari gugusan Bukit Barisan.
Dengan iklim tropis dan curah hujan tinggi, semakin ke arah timur suhu udara di Tapan semakin rendah karena semakin tinggi mengarah ke Dataran Tinggi Kerinci.
Perekonomian
Perekonomian masyarakat Tapan sebagian besar adalah pertanian, dengan bertani Padi adalah mata pencarian utama masyarakat Tapan, diikuti Jagung, Palawija serta sebagian kecil buah-buahan seperti Semangka (karamojo).
Disamping itu potensi perkebunan juga menjadi mata pencarian masyarakat Tapan, yakni perkebunan Karet (parah) dan sekarang semakin berkembangnya perkebunah Sawit dan Kakao (cokelat). Serta yang telah terkenal lama serta menjadi ikon dan oleh-oleh dari Tapan yaitu Petai (ptai) dan Jengkol (jighiang) meski sekarang produksinya semakin berkurang.
Sosial Budaya
Menurut Adat N’ghing Tapan, masyarakat Tapan dibagi atas 4 (empat) Suku, yakni Suku : Malayu Kcik, Malayu Gdang, Caniago, dan Sikumbang. Masing-masing suku dipimpin oleh Datuk Penghulu Suku yang dikenal dengan Basa Ampek Balai dengan Machudum Sati sebagai Orang Tua Adat Nagari (Ughang Tuo Adat N’ghing) Tapan. Tiap-tiap suku dibagi atas beberapa kaum yang masing-masing kaum dipimpin oleh seorang Ninik Mamak (Pamakung) yang berbeda Gelar Nobat/Gelar Kebesaran. Gelar Nobat/Gelar Kebesaran tersebut sebagai berikut :
- Suku Malayu Kcik Basa IV Balai Tapan. Suku Malayu Kcik ada enam kaum dengan Gelar Nobat/Gelar Kebesaran sebagai berikut:
- Datuk Dewa Pahlawan
- Datuk Rajo Dibandar
- Datuk Syahbandar
- Datuk Rindang Pincalang
- Datuk Sangguno Dirajo
- Datuk Semanggun Dirajo
- Suku Malayu Gdang Basa IV Balai Tapan dengan kaum Gelar Nobat/Gelar Kebesaran :
- Datuk Maharaja Besar
- Datuk Suka Dano
- Datuk Rajo Indo
- Datuk Permai Duaso
- Suku Caniago Basa IV Balai Tapan dengan Gelar kaum Gelar Nobat/Gelar Kebesaran :
- Datuk Suri Maha Rajo di Kubu
- Datuk Maha Rajo Lelo di Pasar 60
- Datuk Gedang Dirajo di Nilau
- Datuk Rajo Lebih di Nilau
- Datuk Rajo Sati di Nilau
- Suku Sikumbang Basa IV Balai Tapan dengan Gelar kaum Gelar Nobat/Gelar Kebesaran :
- Datuk Rajo Nan Kayo di Tanjung Pondok
- Datuk Benu Sutan
- Datuk Sri Gagah di Kubu
Saat ini yang memegang jabatan Penghulu di Tapan antara lain:
- Suku Malayu Kcik: H. Bakhtarudin, SE. Dt. Dewa Pahlawan
- Suku Malayu Gdang: Bustami Pasry Dt. Permai Duaso
- Suku Caniago: Novrial Bahrun, SH., M.Kn., Dt. Suri Maha Rajo
- Suku Sikumbang: Ir. Nasution Dt. Rajo Nan Kayo
Bahasa yang digunakan masyarakat Tapan adalah Bahasa Minangkabau dalam Dialek Tapan, yakni dialek yang juga digunakan oleh Masyarakat Sekitarnya seperti Inderapura, Muko-muko (dengan perbedaan sekitar 5%), Lunang, Silaut, Lubuk Pinang,(dengan perbedaan sekitar 10 %).
Pemekaran Kabupaten
Sejak tahun 2003, masyarakat di tiga kecamatan paling selatan di kabupaten ini telah memperjuangkan sebuah kabupaten baru yang meliputi daerah Renah Indojati yaitu Inderapura, Tapan, Lunang dan Silaut. Usaha pemekaran ini pada awalnya tidak direspon Pemerintah daerah Pesisir Selatan, namun saat ini perjuangan ini telah membuahkan hasil. Pada tahun 2012 ini telah dilaksanakan pemekaran tiga kecamatan di Renah Indojati menyusul pemekaran nagari yang telah dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan administratif sebuah kabupaten baru. Usulan pemekaran telah disampaikan ke DPR RI dan sudah diterbitkan RUUnya dan masuk prioritas untuk dimekarkan. Diharapkan dalam waktu dekat Kabupaten Renah Indojati yang diidamkan masyarakat akan terbentuk. Kabupaten Renah Indojati terdiri atas 6 kecamatan yaitu:
- Basa Ampek Balai Tapan
- Lunang, perubahan nama dari Kecamatan Lunang Silaut
- Pancung Soal
- Air Pura, Pemekaran dari Kecamatan Pancung Soal
- Ranah Ampek Hulu Tapan, Pemekaran dari Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan
- Silaut, Pemekaran dari Kecamatan Lunang Silaut
Dengan Ibukota Kabupaten berada di Bukit Buai, Nagari Bukit Buai Tapan, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan.[1]