Hary Tanoesoedibjo

pebisnis dan politikus Indonesia
Revisi sejak 30 September 2016 12.45 oleh 114.120.234.152 (bicara)

Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe[2] (lahir 26 September 1965) adalah seorang pengusaha dan tokoh politik asal Indonesia. Hary adalah pemilik dari MNC Group. Di bidang politik, dia merupakan pendiri dan Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Partai Perindo). Ia pernah bergabung dalam Partai NasDem dan Partai Hanura.

Hary Tanoesoedibjo
Hary Tanoesoedibjo
Hary Tanoesoedibjo dan istri
LahirBambang Hary Iswanto Tanoesoedibjo[1]
26 September 1965 (umur 59)
Surabaya, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
AlmamaterCarleton University
Ottawa University[1]
Tempat kerjaMNC Corporation
Global Mediacom
MNC Media
Dikenal atasCEO MNC Group
Presiden Komisaris ALatief Corporation
Partai politik Nasdem (2011-2013)
Hanura (2013-2014)
Perindo (2015-Sekarang)
Suami/istriLiliana Tanaja Tanoesoedibjo[2]
AnakAngela Herliani Tanoesoedibjo
Valencia Herliani Tanoesoedibjo
Jessica Herliani Tanoesoedibjo
Clarissa Herliani Tanoesoedibjo
Warren Haryputra Tanoesoedibjo[2]
Tanda tangan
X: Hary_Tanoe Instagram: hary.tanoesoedibjo Modifica els identificadors a Wikidata

Latar belakang

Hary Tanoesoedibjo lahir dan dibesarkan di Surabaya.[4] Ia adalah anak dari Ahmad Tanoesoedibjo, seorang pengusaha.[5] Hary adalah bungsu dari tiga bersaudara, kedua kakaknya bernama Hartono Tanoesoedibjo dan Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo.[4]

Seusai menamatkan pendidikan menengahnya di SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya,[6] Hary meneruskan pendidikannya untuk mencapai gelar Bachelor of Commerce (Honours) dari Carleton University, Ottawa, Kanada (1988); serta Master of Business Administration dari Ottawa University, Ottawa, Kanada (1989).[1][2]

Hary menikah dengan Liliana Tanaja, dan memiliki lima orang anak yaitu Angela Herliani Tanoesoedibjo (1987), Valencia Herliani Tanoesoedibjo (1993), Jessica Herliani Tanoesoedibjo (1994), Clarissa Herliani Tanoesoedibjo (1996), dan Warren Haryputra Tanoesoedibjo (2000).[2][4]

Karier bisnis

Hary Tanoesoedibjo adalah pendiri, pemegang saham, dan Presiden Eksekutif Grup PT. Bhakti Investama Tbk sejak tahun 1989. Bhakti Investama bergerak dalam bisnis manajemen investasi, yang membeli kepemilikan berbagai perusahaan, membenahinya, dan kemudian menjualnya kembali. Perusahaan tersebut terdaftar dalam bursa efek sebagai perusahaan terbuka, dan seiring dengan waktu berkembang semakin besar.

Pada masa krisis ekonomi Indonesia pasca tumbangnya Orde Baru, Hary melalui perusahaannya banyak melakukan merger dan akuisisi. Pada tahun 2000, Bhakti Investama mengambil alih sebagian saham PT Bimantara Citra Tbk, dan kemudian diubah namanya menjadi PT. Global Mediacom Tbk ketika mayoritas saham sudah dimilikinya.

Sejak pengambil-alihan tersebut, Hary terjun dalam bisnis media penyiaran dan telekomunikasi. Hary kemudian menjadi Presiden Direktur Global Mediacom sejak tahun 2002, setelah sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris perusahaan tersebut. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT. Media Nusantara Citra Tbk. (MNC) dan PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) sejak tahun 2003, serta sebagai Komisaris ALatief Corporation, PT. Mobile-8 Telecom Tbk., Indovision dan perusahaan-perusahaan lainnya di bawah bendera grup perusahaan Global Mediacom dan Bhakti Investama. Selain tiga stasiun TV swasta, yaitu RCTI, MNCTV, dan Global TV, grup medianya juga mencakup stasiun radio Trijaya FM dan media cetak Harian Seputar Indonesia, majalah ekonomi dan bisnis Trust, tabloid remaja Genie.

Pada tahun 2011, Majalah Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, dan Hary menduduki peringkat ke-22 dengan total nilai kekayaan sebesar US$ 1,19 miliar.[2][7]

Karier politik

Kabar bahwa Hary Tanoesoedibjo masuk ke dunia politik mulai terdengar sejak awal bulan Oktober 2011[8], yang kemudian terkonfirmasi ketika ia secara resmi bergabung dengan Partai NasDem pada tanggal 9 Oktober 2011.[9] Pada bulan November 2011, Hary muncul pada acara Rapat Pimpinan Nasional Partai NasDem yang pertama.[10] Di partai tersebut, Hary menduduki posisi sebagai Ketua Dewan Pakar dan juga Wakil Ketua Majelis Nasional. Sejak ia berkiprah melalui Partai NasDem, Hary mendengung-dengungkan semboyan Gerakan Perubahan, suatu gerakan yang dimotori oleh kelompok angkatan muda Indonesia.[11]. Menurutnya, di dalam Partai NasDem 70% kadernya terdiri dari generasi muda.

Pada tanggal 21 Januari 2013, Hary Tanoesoedibjo mengumumkan bahwa ia resmi mengundurkan diri dari Partai NasDem karena adanya perbedaan pendapat dan pandangan mengenai struktur kepengurusan partai.[12][13] Hary menyebutkan alasan bahwa "politik itu adalah idealisme",[14] dan dirinya merasa sedih dan sangat berat meninggalkan Partai NasDem yang telah tiga bulan ia besarkan;[15] apalagi Partai NasDem telah berhasil lolos verifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan resmi menjadi partai politik peserta Pemilu 2014 dengan Nomor Urutan 1.[16]

Setelah keluar dari Partai NasDem, Hary Tanoesoedibjo resmi bergabung dengan Partai Hanura pada tanggal 17 Februari 2013. Hal ini disampaikan di kantor DPP Partai Hanura di Jl. Tanjung Karang, Jakarta, dan langsung menduduki posisi Ketua Dewan Pertimbangan.[17] Ia selanjutnya menjabat Ketua Bapilu[18] dan Calon Wakil Presiden dari Hanura berpasangan dengan Wiranto.[19]

Pada 7 Februari 2015, ia mendeklarasikan Partai Politik baru, yaitu Partai Persatuan Indonesia atau biasa disebut Partai Perindo[20][21]. Pada acara deklarasi tersebut, dihadiri oleh beberapa petinggi Koalisi Merah Putih (KMP), seperti Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta, dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Djan Faridz. Selain itu juga hadir Wiranto, Ketua Umum Hanura[22]. Awalnya Perindo adalah ormas yang baru dideklarasikan pada 24 Februari 2013 di Istora Senayan, Jakarta.

Kegiatan sosial

Hary Tanoesoedibjo pernah berkecimpung dalam Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat peride 2003-2007, dengan jabatan Bendahara.[23] Selain itu, ia kerap diundang sebagai pembicara seminar atau dosen tamu di berbagai perguruan tinggi.[2][24][25][26] Ia menjabat sebagai ketua Asosiasi Futsal Indonesia periode 2014-2019.[27] Selain itu dia juga menjabat sebagai Dewan Kehormatan/Pembina Persatuan Tinju Amatir Indonesia periode 2012-2016.[28]

Referensi

  1. ^ a b c "Hary Tanoesoedibjo: Kami Akan Bertahan". tempointeraktif.com. Diakses tanggal 18 September 2013. 
  2. ^ a b c d e f g h Vizcardine Audinovic. "Hary Tanoesoedibjo". profil.merdeka.com. Diakses tanggal 18 September 2013. 
  3. ^ "Hary Tanoesoedibjo: Berfokus dan Berespons Benar di Saat Krisis". jawaban.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Januari 2014. Diakses tanggal 18 September 2013. 
  4. ^ a b c "Hary Tanoesoedibjo, Surabaya". Pusaka Jawatimuran. Diakses tanggal 23 September 2013. 
  5. ^ "Hary Tanoesoedibjo Berambisi Menjadi Raja Bisnis Media Penyiaran Dan Telekomunikasi". 2 Agustus 2012. Diakses tanggal 23 September 2013. 
  6. ^ Arief Ardliyanto (8 September 2013). "Hary Tanoe Tularkan Ilmu Bisnis - "Hidup Tidak Seperti Perhitungan Matematika"". Koran Sindo. Diakses tanggal 23 September 2013. 
  7. ^ Nurul Qomariah (24 November 2011). "Ini Dia 40 Orang Terkaya Indonesia". detiknews. Diakses tanggal 20 September 2013. 
  8. ^ Hary Tanoesoedibjo no threat, says PDI-P.
  9. ^ Hary Tanoe Disarankan Fokus Urus Bisnis.
  10. ^ Hary Tanoesoedibjo Dibebani Tanggung Jawab Besarkan NasDem.
  11. ^ Partai NasDem – Gerakan Perubahan: Visi dan Misi.
  12. ^ Pengunduran Diri Pengusaha Hary Tanoe dari Partai NasDem.
  13. ^ Ini Penjelasan Lengkap Hary Tanoe Soal Pengunduran Diri dari NasDem.
  14. ^ Hary Tanoesoedibjo: Politik Itu Idealisme.
  15. ^ Hary Tanoe: Saya dan Surya Paloh Sama-sama Sedih.
  16. ^ KPU: NasDem Harus Segera Lapor ke Kemenkum HAM
  17. ^ Tanoe resmi bergabung ke Hanura
  18. ^ Bermodal besar, Hanura pilih Hary Tanoe jadi Ketua Bappilu
  19. ^ Komentar Surya Paloh tentang Wiranto dan Hary Tanoe deklarasi Capres dan Cawapres
  20. ^ Artikel:"Setelah Gagal di Nasdem dan Hanura, Hary Tanoe Deklarasikan Partai Perindo" di Kompas.com
  21. ^ Artikel:"Deklarasi Perindo, Hary Tanoe: Permasalahan Korupsi Hanya Bagian Kecil" di detik.com
  22. ^ Artikel:"Wiranto dan Petinggi KMP Hadiri Deklarasi Perindo" di detik.com
  23. ^ Jeremy Teti; Ari Trisna (20 Maret 2003). "Susunan Pengurus KONI Pusat 2003-2007". liputan6.com. Diakses tanggal 18 September 2013. 
  24. ^ Hendrik (28 April 2013). "Hary Tanoe Jadi Pembicara Seminar INAFE". deliknews.com. Diakses tanggal 20 September 2013. 
  25. ^ Marieska Harya Virdhani (16 April 2013). "Hary Tanoe: Generasi Muda Jadi Tulang Punggung Negara". Okezone. Diakses tanggal 20 September 2013. 
  26. ^ "Seminar Kewirausahaan Bersama Hary Tanoe". uib.ac.id. Diakses tanggal 20 September 2013. 
  27. ^ http://www.goal.com/id-ID/news/1387/nasional/2014/06/22/4904496/terpilih-aklamasi-hary-tanoesoedibjo-jadi-ketua-asosiasi
  28. ^ http://pp-pertina.com/?option=pageOrganisasi&MaN=1

Pranala luar