Lalibela
Lalibela adalah sebuah kota di Ethiopia utara yang terkenal akan gereja-gerejanya yang dipahat pada batuan monolit. Lalibela adalah salah satu kota suci Ethiopia, nomor dua setelah Aksum, dan merupakan sebuah pusat peziarahan. Tidak seperti Aksum, hampir semua penduduk Lalibela adalah umat Kristen Ortodoks Ethiopia. Ethiopia adalah salah satu bangsa terawal yang menganut agama Kristen pada paruh pertama abad ke-4, dan sejarahnya berakar pada zaman [[Keduabelas Rasul |para rasul]].
Lalibela
ላሊበላ | |
---|---|
Negara | Ethiopia |
Daerah | Daerah Amhara |
Zone | Zone Semien Wollo |
Populasi (2007) | |
• Total | 17.367 |
Zona waktu | UTC+3 (EAT) |
Sejarah
Pada masa pemerintahan Santo Gebre Mesqel Lalibela (dari Wangsa Zagwe, yang memerintah Ethiopia pada penghujung abad ke-12 dan permulaan abad ke-13), kota Lalibela dikenal dengan nama Roha. Raja saleh ini menamakannya demikian, konon karena sekerumunan lebah beterbangan di sekelilingnya tatkala dilahirkan, yang dianggap oleh ibundanya sebagai pertanda bahwa ia kelak akan menjadi Kaisar Ethiopia. Nama beberapa tempat di Lalibela sekarang ini dan tata letak gereja-gereja pahatan itu sendiri konon meniru nama-nama dan letak tempat yang dilihat Lalibela tatkala tinggal di Yerusalem dan Tanah Suci pada masa mudanya.
Lalibela, yang dihormati sebagai orang suci, konon pernah melihat Yerusalem, dan karena itu berusaha mendirikan sebuah Yerusalem baru sebagai ibu kota kerajaannya menggantikan Yerusalem lama yang jatuh ke tangan kaum Muslim pada 1187. Masing-masing gereja dipahat dari batu masif utuh, perlambang kerohanian dan kerendahan hati. Iman Kristen menginspirasi penamaan berbagai hal dengan nama-nama Alkitabiah – bahkan sungai di Lalibela pun dinamakan Sungai Yordan. Lalibela menjadi ibu kota Ethiopia sejak akhir abad ke-12 sampai dengan abad ke-13.
Orang Eropa pertama yang melihat langsung gereja-gereja itu adalah pengelana Portugis, Pêro da Covilhã (1460–1526). Padri Portugis, Francisco Álvares (1465–1540), menyertai Duta Besar Portugal saat berkunjung ke Lebna Dengel pada 1520s. Ia mencatat tentang bangunan-bangunan gereja yang unik itu sebagai berikut:
Saya penat menulis lebih banyak lagi tentang bangunan-bangunan ini, karena menurut saya agaknya orang tidak akan mempercayai saya jikalau saya menulis lebih banyak lagi...Demi Tuhan, yang berkat kuasa-Nya saya ada, saya bersumpah bahwa semua yang telah saya tulis adalah kebenaran[1]
Lain-lain
Lalibela juga memiliki sebuah bandar udara (ICAO kode HALL, IATA LLI), sebuah pasar besar, dua buah sekolah dan sebuah rumah sakit.
Demografi
Berdasarkan data sensus 2007, populasi Lalibela berjumlah 17.367 jiwa, terdiri atas 8.112 laki-laki dan 9.255 perempuan.[2] Berdasarkan data sebelumnya yang dikeluarkan Central Statistical Agency pada 2005, populasi Lalibela diperkirakan berjumlah 14.668 jiwa, terdiri atas 7.049 laki-laki dan 7.619 perempuan.[3] Berdasarkan hasil sensus nasional 1994, populasi Lalibela berjumlah 8.484 jiwa, terdiri atas 3.709 laki-laki dan 4.775 perempuan.
Galeri
-
Bete Medhane Alem
-
Bete Amanuel
-
Tambur upacara di salah satu sudut Bete Giyorgis
-
Bete Abba Libanos
-
Bete Maryam
Lihat pula
Referensi
- ^ Francisco Alvarez, The Prester John of the Indies, diterjemahkan oleh C.F. Beckingham dan G.W.B. Huntingford (Cambridge: Hakluyt Society, 1961), hal. 226. Beckingham dan Huntingford menambahkan sebuah appendiks yang membahas penggambaran Alvarez tentang gereja-gereja ini, hal. 526–42.
- ^ "The 2007 Population and Housing Census of Ethiopia: Statistical Report for Amhara Region"" (PDF). Central Statistical Agency. 31 May 2010. Diakses tanggal 29 September 2016.
- ^ CSA 2005 National Statistics, Table B.3
Bacaan lebih lanjut
- David W. Phillipson, Ancient Churches of Ethiopia (New Haven: Yale University Press, 2009). Bab 5, "Lalibela: Eastern Complex and Beta Giyorgis"; Bab 6, "Lalibela: Northern Complex and Conclusions"
- Sylvia Pankhurst, "Ethiopia: a cultural history" (Lalibela House, Essex, 1955). Bab 9, "The monolithic churches of Lalibela"
- Paul B. Henze, "Layers of time: a history of Ethiopia" (Shama Books, Addis Ababa, 2004). Bab 3: "Medieval Ethiopia: isolation and expansion"
- Hancock, Graham, Carol Beckwith & Angela Fisher, African Ark – Peoples of the Horn, Bab I: Prayers of Stone/The Christian Highlands: Lalibela and Axum. Harvill, An Imprint of HarperCollinsPublishers, ISBN 0-00-272780-3
Pranala luar
- Kunjungi Lalibela dalam 360° photosphere
- Khazanah Ethiopia – Wangsa Zagwe, Gereja-gereja yang terpahat dari batu – Lalibela
- Lalibela, kota yang terpahat dari legenda
- www.imperialethiopia.org/history2.htm
- Sejarah gereja-gereja Lalibela
- Situs Warisan Dunia UNESCO
- Halaman situs Lalibela dalam perpustakaan digital Aluka
- Ethiopia – Perayaan Timkat di Lalibela
- Perekaman Bet Giorgis, gereja abad ke-12 yang terpahat dari batu di Ethiopia
- Dari Abba Salama sampai Raja Lalibela