Latta

Revisi sejak 25 Januari 2017 06.43 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

al-Lātta (Arab:اللات‎, al-Lāt) adalah berhala dewi yang disembah oleh bangsa Arab Jahiliyah dan dianggap sebagai salah satu anak tuhan bersama dengan Manāt dan ‘Uzzá. Al-Lātta memiliki arti "Sang Dewi". Berhala ini disebutkan di dalam Al-Qur'an surah An-Najm 53:19 yang berbunyi;

Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) mengaggap al Lata dan al Uzza,...(An-Najm 53:19)

al-Lātta
al-Lātta-Minerva

Etimologi

Lātta

Menurut riwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, Mujahid, Rabi’ bin Anas mereka membaca (الاَّتَ) dengan ditasydidkan taa (تَّ) dan mereka menafsirkannya dengan “Seseorang yang mengadoni gandum untuk para jamaah haji pada masa jahiliyyah. Tatkala dia meninggal, mereka i’tikaf di kuburannya lalu menyembahnya.” Mujahid berkata: “Al Lātta adalah orang yang dahulunya tukang mengaduk tepung gandum (dengan air atau minyak) untuk dihidangkan kepada jamaah haji. setelah meninggal, merekapun senantiasa mendatangi kuburannya.”

Imam Al-Bukhari mengatakan, Telah diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas berkata tentang firman Allah “Al-Lātta dan Al-’Uzza.”: “Al-Lātta adalah seseorang yang menjadikan gandum untuk para jamaah haji.”[1]

Syaikh Sholeh bin Fauzan Al-Fauzan berkata, Lātta dengan dobel huruf "t" sebagai isim fa’il (Lātta) berasal dari kata kerja latta-yaluttu. Dia (Lātta) adalah seorang lelaki yang shalih yang biasa mengadon tepung untuk memberi makan jama’ah haji. Ketika dia meninggal, orang-orang pun membangun sebuah rumah di atas kuburannya, dan menutupinya dengan tirai-tirai. Akhirnya mereka menyembahnya sebagai sekutu selain Allah.

Lāta

 
Allāt menunggangi unta. Relief dari Thaif, Arab Saudi, sekitar 100 Masehi

Sedangkan kata Lata tanpa dobel huruf "t", adalah nama berhala di Tha'if. Dia berupa batu yang dipahat, yang dibangun sebuah rumah di atasnya. Padanya ada tirai-tirai yang menyamai ka’bah. Di sekelilingnya ada halaman dan di mempunyai pelayan (penjaga). Berhala ini milik kabilah Tsaqif dan kabilah-kabilah yang ada disekitar mereka.

Lāta kedua ini dibuat dari batu besar yang dianggap suci, diletakkan di dalam kotak kayu berbentuk persegi dengan batu permata di dalamnya. Ia dikenal juga oleh Herodotus sebagai "Alilat". Lembah Wajj dianggap suci dan sejajar dengan berhala tersebut. Disekitar berhala itu banyak pepohonan yang tidak boleh ditebang. Para penyembahnya selalu meletakkan persembahan berupa baju, batu permata dan hadiah-hadiah lain diatas batu berhala tersebut, sebagai salah satu upacara keagamaan.

Cultus Lāta ada hari ini di persatuan keagamaan yang asal Rusia (Siberia) "Lingkaran orang berbakti kepada Dewi ALLAT"[2].


Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Tafsir Ibnu Katsir, 4/35, lihat Tafsir Al-Qurthubi, 9/66, Ighatsatul Lahfan, 1/184
  2. ^ Circle of Devotees to the Goddess ALLAT - دائرة المخلصين للإلهة ﺍﻠﻶﺕ

Referensi

Pranala luar