Sunarna

Sunarno Wibowo SH
Revisi sejak 8 November 2016 03.25 oleh Adhieyz (bicara | kontrib)

H. Sunarna, SE, M.Hum (lahir 24 September 1973) adalah bupati Klaten yang menjabat pada dua periode yakni 2005-2010 dan 2010-2015. Pada pilkada Klaten 2005 ia berhasil memperoleh 221.262 suara bersama wakilnya Samiadji.[1] Sedangkan pada pilkada Klaten 2010, dengan pasangannya Sri Hartini ia berhasil memperoleh suara sebesar lebih dari 65 persen.[2] Ia menjadi bupati yang menangani Klaten saat terkena dampak dari Gempa Bumi Yogyakarta 2006 dan erupsi Gunung Merapi 2010.

Sunarna
ꦯꦸꦤꦂꦤ
Berkas:Sunarna klaten.jpg
Bupati Klaten
Masa jabatan
2005–2015
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Joko Widodo
GubernurMardiyanto
Ali Mufiz
Bibit Waluyo
Ganjar Pranowo
[[Wakil Bupati Klaten|Wakil]]Samiadji (2005)
Sri Hartini (2010)
Sebelum
Pengganti
Jaka Sawaldi (Pj.)
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir24 September 1973
Indonesia Klaten, Jawa Tengah
KebangsaanIndonesia Indonesia
Partai politikBerkas:PDIPLogo.png PDI-P
Suami/istriSri Mulyani
AnakAbimanyu Suryo Baskoro
Sherly Kusuma Wardani
Kusumo Tirto Anggoro
Calista Nur Azizah
AlmamaterUniversitas Borobudur
Universitas Gadjah Mada
PekerjaanPengusaha
Politikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Masa Kecil

Prihatin Sejak Kecil

Bayangan bocah bersarung dan berpeci yang paling sering mengajak teman-temannya berangkat mengaji dan menginap di musala Al Huda di Barengan Jambakan Bayat Klaten itu masih belum lekang di ingatan Sri Mawardi,68. Padahal, peristiwa itu sudah berlalu puluhan tahun lalu.

Sunarna adalah bocah yang digambarkan Sri Mawardi yang menjadi guru mengaji Sunarna. “Makanya kalau sekarang jadi bupati ya pantas,” ujarnya saat dijumpai Espos di rumahnya Barengan Jambakan Bayat RT 9/RW IV, Kamis (21/10).

Terlebih, kata Sri yang menjadi guru mengaji Sunarna hingga Sunarna duduk di bangku SMP, sejak kecil, Sunarna memang sudah dilatih prihatin. Seperti rajin puasa Senin-Kamis maupun banyak melakukan kegiatan di musala. “Dulu kalau ada acara takjilan di musala, Mas Narna juga paling semangat,” kenangnya.

Itu semua lantaran kondisi ekonomi keluarga Sunarna saat itu tak terlalu bagus. “Bahkan demi bisa sekolah sampai ada kakak Mas Narna yang tidak sekolah demi sekolah adik-adiknya. Keluarganya memulai usaha dari nol,” ungkapnya.

Namun demikian, kini kata Sri laku keprihatinan itu terbayar sudah. Karena selain menjadi pebisnis yang andal, Sunarna juga bisa menjadi orang nomor satu di Klaten. “Semoga setelah selesai jadi Bupati bisa jadi gubernur,” harapnya.

Gemar Nonton Wayang

Andai diminta menyebutkan nama anak pada medio 1980-an di Desa Jambakan Klaten yang paling gemar menonton wayang kulit, sudah pastilah Daryono,40, menyebut Sunarna sebagai nominasi utamanya.

Tak berlebihan, karena hobinya menonton wayang kulit menurut mantan kepala desa Jambakan ini begitu membuncah sejak duduk di bangku SD. “Kalau ada wayang kulit di Gunung Kidul pun ya berangkat. Dan kalau Mas Narna tidak berangkat, lainnya tidak berangkat,” ujar pengrajin lurik ini saat dijumpai Espos di rumahnya Barengan Jambakan Bayat Klaten, Kamis (21/10).

Namun, selain menonton wayang sejumlah kegemaran lain Sunarna kecil juga tak kalah menarik jika diurai. Sebutlah seperti bermain gambar umbul dan karambol.

Menurut Daryono, Sunarna paling jago jika memainkan dua permainan itu. Uniknya, meskipun permainan sederhana di desa, Sunarna sudah menerapkan hal-hal ilmiah di sana.

Seperti saat bermain gambar umbul, lanjut Saryono, Sunarna memerhitungkan betul dari teori matematika tentang peluang. Demikian pula saat bermain karambol. Sunarna kecil mampu memerhitungkan sudut-sudut yang pas untuk menembak. “Pokoknya banyak sekali kenangan dengan Mas Narna. Apalagi dulu sering tidur di rumah saya. Termasuk saat mau nyalon jadi bupati,” pungkasnya.

Hobi

Sunarna memelihara puluhan burung kicauan, bermain gitar dan organ, tenis maupun mengutak-atik sekuter lawas. “Sekarang sekuter sudah tinggal beberapa. Sudah banyak diminta teman,” ujarnya.

Kalau soal musik, Sunarna mengaku selalu terkesima dengan tembang jawa. Lebih-lebih yang menonjolkan suara gendhing. Karena bukan hanya enak didengar, tetapi karena menyusupkan filosofi yang dalam dan indah. “Pop juga suka. Tapi kebanyakan lagunya Broery,” ungkapnya.

Selain itu Sunarna yang mempunyai suara merdu pernah mengikuti rekaman dengan menyanyikan Serat Kalatidha dalam album yang dibuat Kantor Pariwisata Klaten sebagai upaya untuk mensosialisasikan obyek pariwisata di Klaten.

Pendidikan

Sekolah

  1. SD Negeri Jambakan Bayat, lulus 1986
  2. SMP Negeri 2 Bayat, lulus 1989
  3. SMA Negeri Cawas, lulus 1992
  4. Strata 1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur Jakarta, lulus 1987
  5. Strata 2 Hukum Bisnis Universitas Gadjah mada (UGM), lulus 2009

Kursus

  1. Forum Konsolidasi Pimpinan Pemerintahan Daerah Lemhannas RI, 2008

Referensi

Didahului oleh:
Haryanto Wibowo
Bupati Klaten
2005 - 2015
Diteruskan oleh:
Jaka Sawaldi (Pj.)