Kepercayaan tradisional Tionghoa

artikel daftar Wikimedia

Kepercayaan tradisional Tionghoa ialah tradisi kepercayaan rakyat yang dipercayai oleh kebanyakan bangsa Tionghoa dari suku Han. Kepercayaan ini tidak mempunyai kitab suci resmi dan sering merupakan sinkretisme antara beberapa kepercayaan atau filsafat seperti Konfusianisme, Taoisme, dan Buddhisme. Kepercayaan tradisional Tionghoa ini juga mengutamakan lokalisme seperti dapat dilihat pada penghormatan pada datuk di kalangan Tionghoa di Sumatera sebagai pengaruh dari kebudayaan Melayu.

Penghormatan

Secara umum, kepercayaan tradisional Tionghoa mementingkan ritual penghormatan yaitu:

Penghormatan lelulur

Penghormatan leluhur adalah penghormatan kepada nenek moyang yang merupakan intisari dalam kepercayaan tradisional Tionghoa. Ini dikarenakan pengaruh ajaran Konfusianisme yang mengutamakan bakti kepada orang tua termasuk leluhur jauh.

Penghormatan dewa-dewi

Penghormatan dewa-dewi dalam kepercayaan tradisional Tionghoa tak terhitung jumlahnya, ini tergantung kepada popularitas sang dewa atau dewi. Mayoritas dewa atau dewi yang populer adalah dewa-dewi yang merupakan tokoh sejarah, kemudian dikultuskan sepeninggal mereka karena jasa yang besar bagi masyarakat Tionghoa pada zaman mereka hidup. Sehingga, sebenarnya, leluhur yang dihormati baik semasa hidupnya maupun setelah meninggal, dipercaya karena kekuatan sifat baiknya yang suka menolong semasa hidupnya, setelah meninggal, mendapat penghargaan dan gelar dari penguasa langit. Orang yang memperoleh gelar dari langit inilah yang kemudian disebut sebagai Dewa/Dewi. Hal ini tercermin dalam buku kuno yang bernama "Feng Shen Yen Yi", Kisah penganugrahan atas jasa jasa selama hidupnya. Dengan demikian, dapat ditemui di hampir seluruh kelenteng kepercayaan tradisional Tionghoa yang ada di Indonesia, terutama di kelenteng umat Agama Konghucu, leluhur yang di sebut "Kongco" (Lelaki) atau "Makco" (Perempuan) juga identik dengan sosok yang disebut Dewa/Dewi. Sosok yang sama, juga di puja oleh penganut ajaran Taoisme di Indonesia, yang mereka sebut sebagai Dewa / Dewi di tionghua

Galeri

Pranala luar