Agus Harimurti Yudhoyono

Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Indonesia ke-1
Revisi sejak 11 Desember 2016 19.44 oleh 202.80.214.19 (bicara) (Daftar Pembicara dihapus, Tidak ada sitasi)

Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., MPA., M.A. (lahir 10 Agustus 1978) adalah anak pertama dari Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herawati[1]. Ia mencalonkan diri pada Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017.

Agus Harimurti Yudhoyono
Berkas:AgusHarimurtiYudhoyonoOfficial.png
Informasi pribadi
Lahir10 Agustus 1978 (umur 46)
Indonesia Bandung, Jawa Barat
Suami/istriAnnisa Pohan
HubunganSusilo Bambang Yudhoyono (Ayah)
Kristiani Herawati (Ibu)
Edhie Baskoro Yudhoyono (Saudara)
AnakAlmira Tunggadewi Yudhoyono
Penghargaan sipilAdhi Makayasa - Tri Sakti Wiratama 2000
Tanda tangan
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas2000–2016
Pangkat Mayor
SatuanInfanteri (Kostrad)
Instagram: agusyudhoyono Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Keluarga

Agus Harimurti Yudhoyono lahir di tengah keluarga dengan latar belakang pengabdian militer. Ia adalah putra sulung dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herawati.

Tahun 2005, Agus menikah dengan Annisa Larasati Pohan, dan dikaruniai seorang putri bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono.

Pendidikan

Pendidikan dasarnya sejak 1984 dihabiskan di Bandung dan Timor Timur selama 2,5 tahun, serta Jakarta, sebelum akhirnya ia lanjutkan di Amerika Serikat pada 1990. Kala itu, Agus mengikuti penugasan ayahnya sebagai siswa Seskoad di Fort Leavenworth. Di Amerika Serikat, Agus pernah mendapatkan penghargaan dari sekolahnya dalam bidang akademik. Selepas lulus dari SMPN 5 Bandung, Agus pun masuk SMA Taruna Nusantara Magelang pada tahun 1994. Penatarama 1, anggota pleton PKS (Patroli Keamanan Sekolah) serta Ketua OSIS SMA Taruna Nusantara ini lulus dengan predikat terbaik pada tahun 1997 dan meraih medali Garuda Trisakti Tarunatama Emas. Ia masuk Akademi Militer Magelang.

Ia meraih penghargaan Tri Sakti Wiratama—pada tingkat I dan II membuat Agus terpilih menjadi Komandan Resimen Korps Taruna Akademi Militer pada tahun 1999. Pemegang alat bass drum Genderang Seruling Canka Lokananta Akmil ini, akhirnya lulus dengan predikat terbaik dan meraih penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama serta medali Adhi Makayasa pada Desember 2000. Lulus dari Lembah Tidar, ia lulus terbaik Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan lulus terbaik Kursus Combat Intel pada tahun 2001. Agus bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Pada tahun 2002, Agus sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak, jajaran Brigif Linud 17 Kostrad berpartisipasi dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh.

Agus mendapatkan gelar Master of Science in Strategic Studies dari Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University.

Agus beberapa kali ia juga memenuhi undangan Universitas Katolik Parahyangan yang berkolaborasi dengan Universitas Giessen Jerman untuk mengikuti kegiatan International Summer Course pada tahun 2008 dan 2009 dan menjadi observer pada kegiatan The Pacific Armies Management Seminar.

Pada tahun 2008, Agus dimintai kontribusinya oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan), untuk bergabung dalam tim kecil guna merealisasikan gagasan Presiden SBY dalam rangka pendirian Universitas Pertahanan. Peran Agus dalam pembentukan Universitas Pertahanan berdampak pada pemindahtugasan ke Kementerian Pertahanan sebagai Kepala Seksi Amerika di Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan.

Agus termasuk salah satu mahasiswa program Kennedy School, yaitu Edward S. Mason Fellowship, dengan Program studi Master in Public Administration/Mid Career (MPA/MC) dan lulus pada tahun 2010.

Pengabdian

Di Aceh, Agus terpilih sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus). Seiring dengan operasi tempur—menyadari pentingnya fungsi media bagi keberhasilan operasi militer—Korem Teuku Umar mendirikan media center, dengan Agus sebagai Public Information Officer (PIO). Setahun setelah kembali dari Aceh, Agus menjabat sebagai Pasiops di Yonif Linud 305/ Tengkorak, usai mengikuti Kursus Pasiops di Pusat Pendidikan Infanteri Pusat Kesenjataan Infanteri Bandung dengan predikat lulus terbaik.

Ketika terjadi perang 34 hari antara Israel dan Hezbollah di Lebanon Selatan pada medio 2006, Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan pasukan perdamaian bila gencatan senjata terjadi. Ketika itu, Agus berangkat sebagai bagian dari Kontingen Garuda XXIII-A pada November 2006 sebagai Pasiops Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-A

 
UN Medal Parade Lebanon
 
Lebanon UNIFIL Smart Car

Seiring dengan bertambahnya pengalaman lapangan, Agus pun mendapat promosi sebagai Komandan Kompi (Danki) di Yonif Linud 305/Tengkorak pada tahun 2007dan terpilih sebagai Danki terbaik di jajaran Divisi Infanteri 1 Kostrad pada tahun 2008. Pada tahun yang sama, Agus mengikuti kursus Scuba Divers TNI-AL di Kepulauan Seribu, 2008. Agus memperoleh penghargaan sebagai Komandan Kompi terbaik di jajaran divisi Infanteri 1 Kostrad, 2008 pada Latihan Gabungan TNI Yudha Siaga di Sangata.

 
Wisuda Harvard

Setelah terpilih sebagai peserta The Young Future Defence Leader Workshop, yang digagas Kementerian Pertahanan, Agus ditugaskan ke Amerika Serikat untuk mengikuti pendidikan Sekolah Lanjutan Perwira di Fort Benning. Ia terpilih sebagai lulusan terbaik dan mendapat sejumlah penghargaan dari sekolah tersebut.

Sampai awal 2016, Agus berdinas sebagai Kepala Seksi 2 / Operasi di lingkungan satuan elite Kostrad, Brigade Infanteri Lintas Udara 17.

Penghargaan

Beberapa tanda jasa dan penghargaan yang dimiliki Agus, antara lain; Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun, Satya Lencana Dharma Nusa, Satya Lencana Santi Dharma, Medali PBB, Medali Penghargaan dari pemerintah dan Angkatan Bersenjata Lebanon, Medali Kepeloporan, serta medali penghargaan dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat: Distinguished Honor Graduate dan Commandant's List of the Maneuver Captain Career Course dari the US Army Maneuver Center of Excellence dan The Order of Saint Maurice dari the US National Infantry Association.

 
Graduation

Agus tampil sebagai perwakilan Generasi Muda TNI di Mata Najwa Metro TV, Obrolan Optimis TVRI, dan Jurnal Utama Berita Satu. Panglima Angkatan Bersenjata Australia, Jenderal David Hurley, mengundang Agus dan beberapa perwira TNI lainnya ke Australia, dalam program The Young Future Leader.

Pada 12 Oktober 2013, Agus dianugerahi penghargaan Nanyang Outstanding Alumni Award dari almamaternya sewaktu menempuh pendidikan di S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University (NTU). Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi NTU terhadap Agus atas kontribusinya dalam bidang militer kepada masyarakat, dalam kategori alumni yang berprestasi dan berusia di bawah 40 tahun. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Presiden NTU, Prof Bertil Andersson dan Menteri Kebudayaan dan Kepemudaan Singapura, Mr. Lawrence Wong.

Pada bulan Juni 2014, Agus menempuh tugas pendidikan militer setingkat Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) di Command and General Staff College (CGSC) di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat. Ia menuntaskan tugas pendidikannya selama satu tahun dan lulus pad 12 Juni 2015 dengan hasil sempurna yaitu dengan IPK 4.0. Di samping menempuh pendidikan militer, Agus juga menyelesaikan program Master dalam Kepemimpinan dan Manajemen (MA in Leadership and Management) dari George Herbert Walker School di Webster University dengan IPK 4.0.[2]

Riwayat jabatan

  • Pama Pussenif (2000)
  • Pama Kostrad (2001)
  • Pama Divif 1 Kostrad (2002)
  • Danton III/C Yonif Linud 305/Tengkorak (2002)
  • Danton II/C Yonif Linud 305/Tengkorak (2003)
  • Pasi 2/Ops Yonif Linud 305/Tengkorak (2004)
  • Dankipan C Yonif Linud 305/Tengkorak (2005)
  • Pasiops Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-A (2006)
  • Pama Mabes TNI (2008)
  • Ps. Kasi Amerika Kemhan RI (2008)
  • Pama Ditjen Strahan Kemhan (2009)
  • Pamen Mabes TNI/Suslapa (USA) (2010)
  • Kasi 2/Ops Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad (2011)
  • Pamen Mabes TNI (2013)
  • Kasubbag Kerja sama Dalam Negeri Universitas Pertahanan (2014)
  • Pamen Denma Mabesad (Dik Sesko LN) (2014)
  • Danyonif Mekanis 203/Arya Kemuning (2015)[3]

Referensi

Pranala luar