Komunikasi analog

Revisi sejak 23 Juni 2019 01.50 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (Perubahan kosmetik tanda baca)

Komunikasi analog adalah komunikasi yang paling konvensional, tetapi justru paling efektif saat dilakukan. Secara sederhana, komunikasi analog dapat dikatakan sebagai komunikasi tatap muka. Di dalamnya terdapat unsur pesan (isi pembicaraan), intonasi suara dan gesture (body language).[1] Namun, sejalan dengan perkembangan teknologi, komunikasi analog mulai tergeser oleh komunikasi digital. Kini manusia hidup di era dunia maya, dan digitalisasi dianggap sebagai jawaban atas semua masalah untuk mengatasi ruang dan waktu.

Komunikasi analog bisa ditinjau dari dua aspek: psikologi komunikasi dan teknologi komunikasi.

Tinjauan teknologi komunikasi

Dari tinjauan teknologi maka komunikasi analog, atau istilahnya sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Karena didistribusikan melalui gelombang, maka seringkali data yang diterima tidak 'jernih' karena mengalami noise atau gangguan. Analog juga berarti similar (sama) atau copy.[2]

Referensi

  1. ^ Watzlawick, Paul, Janet Helmick Beavin, and Don D. Jackson. Pragmatics of Human Communication: A Study of Interactional Patterns, Pathologies, and Paradoxes, 48-54. New York: Norton, 1967.
  2. ^ Carlin, Digital Audio. 2012