Persitara Jakarta Utara
Persatuan Sepak bola Indonesia Jakarta Utara (disingkat Persitara) adalah sebuah klub sepak bola profesional yang bermarkas di Jakarta Utara. Persitara berdiri pada tahun 1985 dengan nama Persija Timur-Utara (Persijatimut). Sekarang tim yang berjuluk Laskar Si Pitung ini menjadi salah satu kontestan Divisi Utama LI 2013.
Nama lengkap | Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta Utara | |||
---|---|---|---|---|
Julukan | Laskar Si Pitung Macan Priok "Nj mania Uka City" | |||
Berdiri | 1979 | |||
Stadion | Stadion Tugu Jakarta Utara, Indonesia (Kapasitas: 10.000) | |||
Liga | Liga 3 (tahun 2017 | |||
Liga Nusantara 2016 | Liga Nusantara, | |||
| ||||
Musim ini |
Sama halnya dengan tim asal Jakarta lainnya, Persitara hidup dari sokongan dana APBD DKI Jakarta. Hanya saja, sejak berdirinya, Persitara tidak mendapatkan kucuran dana rakyat sama seperti yang diterima saudara tuanya Persija Jakarta.
Puncaknya ketika tampuk kepemimpinan di ibu kota dipegang Sutiyoso selama dua periode. Persitara sama sekali tidak diperhitungkan dan hanya dianggap sebagai tim pelengkap. Terlebih dengan munculnya wacana "Jakarta Satu". Yakni hanya satu tim sepak bola yang tampil mewakili Jakarta. Itu dilihat dari dana APBD yang diperoleh. Persija mendapat dana APBD sekitar Rp22 miliar, sementara Persitara hanya kebagian Rp3 miliar.
Namun, semangat juang dan pantang menyerah tim yang sampai saat ini masih dipimpin mantan Walikota Jakarta Utara Effendi Anas itu tidak pernah kendur. Termasuk melawan wacana "Jakarta Satu" itu, meski dengan keterbatasan dana yang dimiliki. Itu pula yang membuat beberapa tim lain di Jakarta, seperti Persija Barat, Persija Selatan, tidak tidak bisa bertahan.
Tak kunjung mendapat perhatian dari Pemprov DKI, prestasi Persitara pun terjun bebas, hingga berada di kasta terendah divisi dua pada musim 2002. Dari situlah tim yang diterima menjadi anggota PSSI sejak 1980 ini mulai merajut prestasi, hingga akhirnya bisa menembus Superliga, yang kali ini merupakan musim keduanya digelar.
Yang paling tragis tentunya adalah Persijatimur, yang merupakan pecahan dari Persitara. Karena merasa kurang mendapat perhatian di ibukota akhirnya tim ini dijual ke Pemprov Sumatera Selatan, yang kemudian berubah nama menjadi Sriwijaya Football Club (SFC).
Di era perserikatan, prestasi terbaik Persitara terjadi pada musim 1985/86, ketika sukses menembus divisi utama. Sayang, Mansyur Lestaluhu dan kawan-kawan kala itu hanya mampu bertahan satu musim di level atas kompetisi sepak bola nasional dan kembali ke divisi satu.
Badan Hukum
Persitara Jakarta Utara memiliki badan hukum dengan nama PT. Batavia Union Sportindo Tbk.
Sponsor
- Mikasa Apparel
- ACC (aditya citra cemerlang)
Tahun Kejuaraan & Prestasi
- 1994/1995 : Divisi I
- 1995/1996 : Divisi I
- 1996/1997 : Divisi I
- 1997/1998 : Kompetisi dihentikan
- 1998/1999 : Semi-final Divisi I
- 1999/2000 : Peringkat ke-5 Divisi I Grup Tengah II
- 2001 : Peringkat ke-5 Divisi I Grup Tengah II
- 2002 : Degradasi ke divisi II
- 2003 : Peringkat ke-3 Divisi II Grup C
- 2004 : Delapan Besar Divisi II (Promosi ke Divisi I karena penambahan klub)
- 2005 : Peringkat ke-4 Divisi I (Promosi ke Divisi Utama)
- 2006 : Peringkat ke-8 Wilayah Barat
- 2007 : Peringkat ke-6 Wilayah Timur (Promosi ke Superliga)
- 2008/2009 : Peringkat ke-14 Superliga
- 2009/2010 : peringkat ke-18 superliga (Terdegradasi)
- 2010/2011 : Divisi utama
- 2011/2012 : Peringkat ke-5 Divisi Utama Liga Indonesia
- 2012/2013 : Juara ke-3 Divisi Utama Indonesia Premier League / Peringkat ke-5 Divisi Utama Liga Indonesia
Skuat
Skuat Persitara:
- Asep Mulyana (Persisko Jambi)
- Rizal Bakri (Persisko Jambi).
- Sahrul Roji (PSKB Binjai)
- Fajar (Martapura FC)
- Samsuardi (PSM Makassar)
- Nur Ichsan (Barito Putera)
- Irfan Rosadi (Persitara Jakarta Utara U-21)
- Imer Sontani (Persiba Bantul).
- Pemain Asing
- Kamda (Persikab Bandung)
- Mbengge (PSCS Cilacap)
Persitara juga pernah memiliki pemain yang hebat:
- Prince Kabir Bello (Striker)
- Kenji Adacihara (Striker)
- Maurivio Matezzi (Bek)
- Sutikno (Winger)
- Diva Tarkas (Gelandang)
- Amarzukih (Bek/Gelandang)
- Supriyadi (Bek)
- Shinori Takeda (Kiper)