Wolbachia
Wolbachia | |
---|---|
Transmisi mikrograf elektron Wolbachia di dalam sel hewan. Credit:Public Library of Science / Scott O'Neill | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | Wolbachia
|
Wolbachia adalah salah satu genus bakteri yang hidup sebagai parasit pada hewan artropoda.[1] Infeksi Wolbachia pada hewan akan menyebabkan partenogenesis (perkembangan sel telur yang tidak dibuahi), kematian pada hewan jantan, dan feminisasi (perubahan serangga jantan menjadi betina).[1] Bakteri ini tergolong ke dalam gram negatif, berbentuk batang, dan sulit ditumbuhkan di luar tubuh inangnya.[2] Berdasarkan studi filogenomik, Wolbachia dikelompokkan menjadi 8 kelompok utama (A-H). Bakteri tersebut banyak terdapat di dalam jaringan dan organ reproduksi hewan serta pada jaringan somatik. Inang yang terinfeksi dapat mengalami inkompatibilitas (ketidakserasian) sitoplasma, yaitu suatu fenomena penyebaran faktor sitoplasma yang umumnya dilakukan dengan membunuh progeni (keturunan) yang tidak membawa/mewarisi faktor tersebut.[3]
Penggunaan dalam pencegahan penyakit
Bakteri alami Wolbachia dapat berperan dalam pencegahan penyakit melalui pengendalian vektor, terutama karena interaksinya dengan spesies-spesies Arthropoda seperti nyamuk. Wolbachia dapat memanipulasi perkembangbiakan nyamuk melalui fenomena yang disebut ketaksesuaian sitoplasma (cytoplasmic incompatibility, CI) serta dapat menghambat replikasi berbagai patogen dalam nyamuk, termasuk virus dengue dan chikungunya serta parasit filariasis di nyamuk Aedes aegypti, maupun parasit malaria Plasmodium dalam Aedes aegypti dan Anopheles gambiae.[4][5] Sebuah uji coba di Australia dengan kota berpenduduk 187.000 jiwa menunjukkan hilangnya dengue selama empat tahun setelah dilepaskannya nyamuk ber-Wolbachia.[6] Jurnal ilmiah Nature menyebut pada 2020 bahwa bukti terkuat dari metode ini muncul dalam uji terkontrol secara acak yang dilakukan di Yogyakarta, Indonesia selama 2016–2020. Kepala peneliti dari Indonesia untuk penelitian ini, Adi Utarini, mengumumkan pada Agustus 2020 bahwa penelitian ini menujukkan penurunan kasus dengue sebesar 77% dalam area yang diberi nyamuk ber-Wolbachia dibandingkan dengan jumlah kasus di area kontrol yang dipilih secara acak dalam rentang waktu yang sama.[7][8]
Referensi
- ^ a b (Inggris) Madigan MT, Martinko JM, (2000). Brock Biology of Microorganisms. Prentice Hall. ISBN 978-0-13-081922-2.Page.358-359
- ^ (Inggris) Marjorie A. Hoy (2003). Insect molecular genetics: an introduction to principles and applications. Academic Press. ISBN 978-0-12-357031-4.Page.302
- ^ (Inggris) Isaac Ishaaya, Rami A. Horowitz, A. Rami Horowitz (2009). Biorational Control of Arthropod Pests: Application and Resistance Management. Springer. ISBN 978-90-481-2315-5. Page.195-196
- ^ Blagrove, MS; Arias-goeta C; Failloux AB; Sinkins SP. (2012). "Wolbachia strain wMel induces cytoplasmic incompatibility and blocks dengue transmission in Aedes albopictus". Proc Natl Acad Sci U S A. 109 (1): 255–60. Bibcode:2012PNAS..109..255B. doi:10.1073/pnas.1112021108. PMC 3252941 . PMID 22123944.
- ^ Hoffmann, AA; Iturbe-Ormaetxe I; Callahan AG; Phillips BL. (2014). "Stability of the wMel Wolbachia Infection following invasion into Aedes aegypti populations". PLOS Negl. Trop. Dis. 8 (9): e3115. doi:10.1371/journal.pntd.0003115. PMC 4161343 . PMID 25211492.
- ^ Sarah Boseley (1 August 2018). "Dengue fever outbreak halted by release of special mosquitoes". The Guardian.
- ^ Callaway, Ewen (2020-08-27). "The mosquito strategy that could eliminate dengue". Nature (dalam bahasa Inggris). doi:10.1038/d41586-020-02492-1.
- ^ "Nature's 10: ten people who helped shape science in 2020". www.nature.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-19.