Pao An Tui adalah sebuah pasukan pertahanan diri komunitas Tionghoa Indonesia saat Revolusi Indonesia (1945-1950).[1][2] Kelompok tersebut seringkali dituduh simpatisan pro-Belanda saat perjuangan kemerdekaan Indonesia dari kekuasaan kolonial Belanda.[3]

Pasukan tersebut didirikan oleh para pemimpin komunitas setelah pecahnya kekerasan melawan Tionghoa Indonesia, berpihak pada Belanda.[2] Unit-unit dibuat di Medan, Sumatra Utara pada 1946, kemudian di Jawa pada 1947, namun Komite Pusat Pao An Tui bermarkas besar di Batavia, ibukota kolonial Indonesia.[2][1] Pasukan tersebut mengklaim netralitas saat revolusi, meraih dukungan untuk pendiriannya dari Sutan Sjahrir, Perdana Menteri Indonesia revolusioner pertama, dan kaki tangan dari pasukan Sekutu pro-Belanda.[4] Pao An Tui dibubarkan pada 1949 dengan cara kekerasan dan bersamaan dengan revolusi dalam Kemerdekaan Indonesia.[2]

Referensi

  1. ^ a b Tong, Chee Kiong (2010). Identity and ethnic relations in Southeast Asia racializing Chineseness. Dordrecht: Springer. ISBN 9789048189090. Diakses tanggal 16 December 2016. 
  2. ^ a b c d Willmott, Donald E (2009). The national status of the Chinese in Indonesia 1900-1958 (edisi ke-First Equinox ed.). Jakarta: Equinox Publishing. ISBN 9786028397285. Diakses tanggal 16 December 2016. 
  3. ^ Subarkah, Muhammad (February 28, 2016). "Pao An Tui, Sisi Kelam Masyarakat Cina di Indonesia". Republika Online. Koran Republika. Diakses tanggal 16 December 2016. 
  4. ^ Setiono, Benny G. (2003). Tionghoa dalam pusaran politik. Jakarta: Elkasa. ISBN 9799688744. Diakses tanggal 16 December 2016.