Metode resistivitas

Revisi sejak 23 Juni 2019 08.27 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (Perubahan kosmetik tanda baca)

Metode resistivitas merupakan salah satu metode geofisika aktif. Disebut aktif karena parameter yang diukur yaitu nilai resistivitas merupakan respon batuan ketika dikenai medan gangguan buatan. Resistivitas atau tahanan jenis (ρ) sendiri merupakan kemampuan suatu bahan atau medium untuk menghambat arus listrik. Nilai resistivitas untuk masing-masing jenis batuan berbeda tergantung pada beberapa hal seperti porositas, mineral penyusun, permeabilitas, dll.

Cara Pengukuran

Cara pengukurannya dengan menginjeksikan arus listrik (I) melalui elektroda arus dan mengukur beda potensial (∆V) pada elektroda beda potensial. Berdasarkan arah pengukuran, metode resistivitas dibedakan menjadi dua yaitu

1. Metode resistivitas mapping

Merupakan pengukuran resistivitas ke arah lateral (horizontal) yaitu ke arah sumbu X dan sumbu Y dengan jarak elektroda tetap (daya tembus tetap). Survei ini bertujuan untuk memperoleh harga resistivitas sebagai fungsi posisi (X,Y) dengan kedalaman (Z) tetap.

2. Metode resisitivitas sounding

Merupakan pengukuran resistivitas ke arah vertikal atau sumbu Z (kedalaman) pada suatu titik yang tetap. Sehingga untuk memperoleh daya tembus yang dalam, jarak elektroda arus harus dibuat semakin besar. Survei ini bertujuan untuk mengetahui harga resistivitas sebagai fungsi kedalaman (sumbu Z) dengan posisi titik X,Y tetap.

Konfigurasi Metode Resistivitas

Konfigurasi metode resistivitas mengacu pada tata cara pemasangan elektroda arus dan elektroda potensial dalam suatu lintasan survey metode resisitivitas. Pemilihan konfigurasi berkaitan dengan arah target resistivitas yang ingin dicari. Secara garis besar ada empat jenis konfigurasi yaitu

1. Konfigurasi Schlumberger

2. Konfigurasi Wenner

3. Konfigurasi Dipole-dipole

4. Konfigurasi Pole-dipole

Referensi

Telford, W.M., L.P. Geldart, dan R.E. Sheriff. 1990. Applied Geophysiscs. 2nd ed. Cambridge: Cambridge University Press.