Orange pekoe

varian teh khas Tiongkok
Revisi sejak 29 November 2017 04.55 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Orange pekoe adalah salah satu klasifikasi teh hitam berdasarkan asal daunnya. Untuk dapat diklasifikasikan sebagai pekoe, teh harus diambil dari bagian tanaman yang baru tumbuh. Bagian tanaman yang baru tumbuh ini terdiri dari kuncup bunga yang dipetik beserta dua daun yang paling muda. (Daun teh pada bagian yang lain menghasilkan teh dengan kualitas lebih rendah.) Kesalahan konsep yang sering terjadi adalah bahwa Orange Pekoe dianggap sebagai salah satu tipe teh dengan aroma jeruk, atau selalu dihubungkan dengan buah jeruk. Pada kenyataannya, Orange Pekoe tidak ada hubungannya sama sekali dengan aroma teh tersebut. Teh pertama kali diimpor ke Eropa oleh Dutch East India Company pada tahun 1610 (teh hijau dari Jepang). Segera sesudahnya, perusahaan ini juga mengimpor teh Tiongkok dan mempromosikannya dengan sukses, yang terbukti dengan tetap bertahannya istilah ‘Orange Pekoe' dalam perdagangan.

Pekoe adalah penyesuaian kata dari Bai Hao (atau Pak-Ho), bahasa Tionghoa untuk pucuk putih, yang digunakan untuk menyebut tunas daun yang tidak tergulung dan tertutup oleh lapisan putih, yang merupakan tanda yang pasti dari daun yang masih muda dan oleh karena itu merupakan teh yang paling enak. Awalnya teh dengan kualitas ini dibawa ke Belanda kemungkinan besar untuk disajikan pada keluarga kerajaan, the House of Orange, dan oleh ahli pemasaran jenius, teh dari jenis Bai Hao ini dipromosikan ke masyarakat Belanda sebagai Orange Pekoe untuk memberikan kesan adanya jaminan kualitas kerajaan.