Transseksual
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh RXerself (Kontrib • Log) 2879 hari 1418 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Orang transseksual memiliki identitas gender yang tidak sesuai atau yang secara tradisional tidak berasosiasi dengan seksnya yang ditunjuk serta memiliki keinginan untuk bertransisi permanen agar sesuai dengan gender yang mereka miliki. Orang transseksual biasanya mencari bantuan medis (lewat terapi penentuan ulang seks) untuk membantu tubuh mereka agar selaras dengan seks atau gender mereka. Istilah transseksual umumnya dinilai sebagai sebuah istilah turunan dari transgender,[1][2][3] namun beberapa orang transseksual menolak penggunaan istilah transgender.[4][5][6][7] Diagnosis medis dapat dilakukan jika seseorang memiliki keinginan untuk hidup dan diterima selaku orang dengan seks yang mereka identifikasi atau jika ia terganggu dan mengalami kesulitan di dalam aktivitas sehari hari.[8]
Transseksual | |
---|---|
Informasi umum |
Bagian dari seri mengenai |
Transgender |
---|
Diagnosis medis
Entri Transsexualism ("Transseksualisme") muncul di dalam International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems-10 keluaran WHO. ICD-10 menempatkan transseksualisme, transvestisme peran ganda, dan gangguan identitas gender pada anak-anak di dalam kategori gangguan identitas gender. ICD-10 mendeskripsikan transseksualisme sebagai sebuah "... keinginan untuk hidup dan diterima sebagai seorang anggota lawan jenis kelaminnya, biasanya disertai dengan ketidaknyamanan atau tidak pantasnya jenis kelamin fisik seseorang dan memiliki kehendak untuk menjalani pembedahan dan perawatan hormonal untuk membuad tubuhnya sesesuai mungkin dengan jenis kelamin yang diinginkannya."[8]
Transseksualisme juga sebelumnya dicantumkan di dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) keluaran American Psychiatric Association (APA). Dengan disahkannya DSM edisi kelima tahun 2013, transseksualisme bukanlah lagi sebuah diagnosis dan digantikan oleh diagnosis disforia gender.[9] Perubahan tersebut diambil sebagai gambaran dari hasil keputusan para anggota APA bahwa transseksualitas bukanlah sebuah gangguan dan orang transseksual tidak berhak untuk mendapatkan stigma.[10] Pemasukan diagnosis disforia gender memungkinkan orang transseksual untuk dapat memperoleh penanganan medis dalam proses transisi.
Terminologi
Sejarah penggunaan istilah transseksual
Norman Haire menulis pada tahun 1921[11] mengenai Dora R. dari Jerman yang memulai transisi pembedahan di bawah penanganan Magnus Hirschfeld dan selesai pada tahun 1930 dengan sebuah operasi penentuan ulang genitalia yang berhasil. Hirschfeld pada tahun 1930 juga terlibat pada operasi penentuan ulang genitalia yang kedua—terhadap Lili Elbe dari Denmark—yang hendak didokumentasi dan dilaporkan dalam jurnal ilmiah. Kemudian pada taun 1923, Hirschfeld memperkenalkan istilah transseksualisme (bahasa Jerman: Transsexualismus)[12] yang kemudian diperkenalkan oleh David Oliver Cauldwell ke dalam bahasa Inggris transsexualism dan transsexual pada tahun 1949 dan 1950.[13]
Cauldwell dinilai menjadi orang pertama yang menggunakan istilah tersebut untuk menyebut orang-orang yang menginginkan perubahan seks secara fisik.[14] Harry Benjamin pada tahun 1969 mengklaim sebagai orang pertama yang menggunakan istilah transseksual pada sebuah kuliah umum yang ia berikan pada bulan Desember 1953.[15] Benjamin kemudian berlanjut dengan mempopulerkan istilah tersebut pada bukunya tahun 1996 The Transsexual Phenomenon ("Fenomena Transseksual"). Di dalamnya, ia mendeskripsikan orang transseksual pada sebuah skala (yang kini disebut Skala Benjamin) dengan tiga tingkatan: "Transseksual (non-operasi)", "Transseksual (intensitas sedang)", dan "Transseksual (intensitas tinggi)".[16][17][18] In his book, Benjamin described "true" transsexualism as the following:
Transseksual yang benar merasa bahwa mereka tergolong dalam jenis kelamin lawannya, mereka ingin hidup dan berfungsi sebagai anggota dari jenis kelamin lawannya, tidak hanya ingin berpenampilan untuk menyerupai. Bagi mereka, organ genitalia, baik yang primer (testis) maupun sekunder (penis dan sebagainya) adalah kecacatan yang memuakkan dan harus diubah di bawah pisau bedah.[19]
Benjamin mengatakan bahwa orang transseksual laki-laki ke perempuan pada intensitas sedang dapat mengambil manfaat dari pengaplikasian estrogen sebagai sebuah, "... pengganti atau fase awal sebelum operasi."[16] Sementara itu, beberapa orang yang telah menjalani operasi penentuan ulang seks tidak memenuhi definisi transseksual di atas (contoh seperti Gregory Hemingway).[20][21] Adapun beberapa orang lain yang tidak menginginkan operasi penentuan ulang seks masih memenuhi beberapa bagian dari definisi Benjamin mengenai seorang "transseksual yang benar".[22] Transseksualitas dimasukkan pertama kali ke dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) keluaran American Psychiatric Association (APA) pada edisi DSM-III pada tahun 1980 serta kemudian pada DSM-III-R pada tahun 1987 dalam kategori Gangguan yang Umumnya Pertama Kali Muncul pada Masa Balita, Kanak-Kanak, atau Remaja.
Hubungan antara transseksual dan transgender
Sekitar pada waktu yang sama dengan terbitnya buku Benjamin, pada tahun 1965, istilah transgender dicetuskan oleh John Oliven.[2] Pada era 1990-an, istilah transseksual telah banyak dilihat sebagai sebuah istilah di dalam istilah transgender.[1][2][3] Istilah transgender kini lebih umum digunakan dan banyak orang transgender lebih memilih istilah tersebut ketimbang transseksual.[23][24] Akan tetapi, istilah transseksual masih tetap digunakan,[25] dan bagi beberapa orang yang mencari bantuan medis untuk mengubah karakteristik seksualnya agar sesuai dengan identitas gender mereka, kata transseksual lebih dipilih.[23][24] Salah satu pandangan dari orang transseksual yang menolak penggunaan kata transgender adalah bahwa bagi orang yang telah menjalani operasi penentuan ulang seks, anatomi seks mereka telah berubah sementara gender mereka tetap.[26][27][28]
Secara historis, salah satu alasan mengapa beberapa orang lebih memilih istilah transseksual ketimbang transgender adalah karena kalangan dunia medis pada era 1950-an hingga 1980-an mendorong pembedaan antara kedua istilah tersebut dan hanya mengizinkan adanya penanganan medis bagi kondisi transseksual.[29] Orang transseksual lainnya mengatakan bahwa orang yang tidak menjalani operasi penentuan ulang seks berbeda dengan orang yang menjalaninya dan masing-masing pun memiliki tujuan sendiri-sendiri.[18] Pendapat tersebut merupakan pendapat yang kontroversial sementara opini lain mengatakan bahwa perbedaan hanya satu prosedur tidak kemudian menggolongkan orang ke kategori yang berbeda. Tidak semua orang tidak menjalani prosedur tersebut karena tidak mau. Beberapa misalnya, karena alasan ekonomi. Alasan lain yang penolakan penggunaan kata transseksual adalah kekhawatiran bahwa istilah tersebut memberikan kesan salah bahwa itu adalah sesuatu mengenai seksualitas sementara yang dimaksud sebenarnya adalah identitas gender.[30] Christine Jorgensen, contohnya—orang pertama yang diketahui secara luas telah menjalani operasi penentuan ulang seks—menolak istilah transseksual dan lebih memilih mengidentifikasi dirinya sebagai trans-gender.[31][32]
Referensi
- ^ a b Currah, P.; Juang, R. M.; Minter, S., ed. (2006). Transgender Rights. Univesrsity of Minnesota Press. ISBN 0816643121.
- ^ a b c Bevan, T. E. (2014). The Psychobiology of Transsexualism and Transgenderism. hlm. 42. ISBN 1440831270.
The term transsexual was introduced by Cauldwell (1949) and popularized by Harry Benjamin (1966) [...]. The term transgender was coined by John Oliven (1965) and popularized by various transgender people who pioneered the concept and practice of transgenderism. It is sometimes said that Virginia Prince (1976) popularized the term, but history shows that many transgender people advocated the use of this term much more than Prince. The adjective transgendered should not be used [...]. Transsexuals constitute a subset of transgender people.
- ^ a b Alegria, A. C. (2011). "Transgender identity and health care: Implications for psychosocial and physical evaluation". Journal of the American Academy of Nurse Practitioners. 23 (4): 175–182.
Transgender, Umbrella term for persons who do not conform to gender norms in their identity and/or behavior (Meyerowitz, 2002). Transsexual, Subset of transgenderism; persons who feel discordance between natal sex and identity (Meyerowitz, 2002).
- ^ Valentine, D. (2007). Imagining Transgender: An Ethnography of a Category. Duke University.
- ^ Stryker, S. (2006). "Introduction". Dalam Stryker, S.; Whittle, S. The Transgender Studies Reader. New York: Routledge. hlm. 1–17.
- ^ Winters, K. (2008). Gender Madness in American Psychiatry: Essays From the Struggle for Dignity. hlm. 198.
Some Transsexual individuals also identify with the broader transgender community; others do not.
- ^ "Transsexualism". Gender Centre. Maret 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Marret 2016. Diakses tanggal 5 Juli 2016.
Transsexualism is often included within the broader term 'transgender', which is generally considered an umbrella term for people who do not conform to typically accepted gender roles for the sex they were assigned at birth. The term 'transgender' is a word employed by activists to encompass as many groups of gender diverse people as possible. However, many of these groups individually don't identify with the term. Many health clinics and services set up to serve gender variant communities employ the term, however most of the people using these services again don't identify with this term. The rejection of this political category by those that it is designed to cover clearly illustrates the difference between self-identification and categories that are imposed by observers to understand other people.
- ^ a b "F64.0 Transsexualism ICD-10 Version: 2016". Diakses tanggal 10 Februari 2017.
- ^ American Psychiatric Association (2013). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition. American Psychiatric Publishing. ISBN 978-0-89042-554-1.
- ^ American Psychiatric Association (2013). "Gender Dysphoria in the DSM-5" (PDF). Diakses tanggal 10 Februari 2017.
- ^ Haire, N., ed. (1934). "Encyclopaedia of Sexual Knowledge".
- ^ Hirschfeld, M. (1923). "Die intersexuelle Konstitution". Jahrbuch für sexuelle Zwischenstufen.
- ^ Cauldwell, D. O. (1949). "Psychopathia Transexualis". Sexology: Sex Science Magazine. 16.
- ^ Meyerowitz, J. J. (2004). How Sex Changed: A History of Transsexuality in the United States. Harvard University Press.
- ^ Benjamin, H. (1969). "Introduction". Dalam Green, R.; Money, J. Transsexualism and Sex Reassignment. Baltimore: Johns Hopkins.
- ^ a b Benjamin 1966, hlm. 23
- ^ Schaefer, L. C.; Wheeler, T. (1983). The non-surgical true Transsexual: a theoretical rationale. Harry Benjamin International Gender Dysphoria Association VIII International Symposium, Bordeaux, France.
- ^ a b Gaughan, S. (19 Agustus 2006). "What About Non-op Transsexuals? A No-op Notion". TS-SI. Diakses tanggal 30 September 2008.
- ^ "Henry Benjamin Symposium – Chapter 2".
True transsexuals feel that they belong to the other sex, they want to be and function as members of the opposite sex, not only to appear as such. For them, their sex organs, the primary (testes) as well as the secondary (penis and others) are disgusting deformities that must be changed by the surgeon's knife.
- ^ Conway, L. (2003). "The Strange Saga of Gregory Hemingway".
- ^ Schoenberg, N. (19 November 2001). "The Son Also Falls From elephant hunter to bejeweled exhibitionist, the tortured life of Gregory Hemingway". Chicago Tribune. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 November 2001.
- ^ Miriam Rivera (2004). Excerpt of "There's Something About Miriam" (Televisi). Edemol & Brighter Picture.
- ^ a b Polly, R.; Nicole, J. (2011). "Understanding the transsexual patient: culturally sensitive care in emergency nursing practice". Advanced Emergency Nursing Journal. 33 (1): 55–64. doi:10.1097/TME.0b013e3182080ef4.
The use of terminology by transsexual individuals to self-identify varies. As aforementioned, many transsexual individuals prefer the term transgender, or simply trans, as it is more inclusive and carries fewer stigmas. There are some transsexual individuals[,] however, who reject the term transgender; these individuals view transsexualism as a treatable congenital condition. Following medical and/or surgical transition, they live within the binary as either a man or a woman and may not disclose their transition history.
- ^ a b "GLAAD Media Reference Guide". Diakses tanggal 27 Desember 2013.
- ^ Pauly, I. B. (1993). "Terminology and Classification of Gender Identity Disorders". Journal of Psychology & Human Sexuality. 5 (4): 1–12. doi:10.1300/J056v05n04_01. ISSN 0890-7064. Diakses tanggal 26 Februari 2007.
- ^ McGuinness, S.; Alghrani, A. (2008). "Gender and parenthood: the case for realignment". Medical Law Review (16): 261.
- ^ Whittle, S. (2002). Respect and Equality: Transsexual and Transgender Rights. London: Cavendish. hlm. 7.
- ^ Harris, A. (2012). "Non-Binary Gender Concepts and the Evolving Legal Treatment of UK Transsexed Individuals: A Practical Consideration of the Possibilities of Butler". Journal of International Women's Studies. 13 (6): 57–71.
- ^ D., Dallas (2006). "Chapter 9: Transgender Communities of the United States in the Late Twentieth Century". Dalam Paisley, C.; Juang, R. M.; Minter, S. P. Transgender Rights. University of Minnesota Press.
- ^ "Fenway Health Glossary of Gender and Transgender Terms" (PDF). Januari 2010. Diakses tanggal 27 Desember 2013.
- ^ Parker, J. (18 Oktober 1979). "Christine Recalls Life as Boy from the Bronx". Newsday/Winnipeg Free Press. Diakses tanggal 28 Mei 2012.
'If you understand trans-genders,' she says, (the word she prefers to transsexuals), 'then you understand that gender doesn’t have to do with bed partners, it has to do with identity.'
- ^ "News From California: 'Transgender'". Appeal-Democrat/Associate Press. 11 Mei 1982. hlm. A–10. Diakses tanggal 28 Mei 2012.
she describes people who have had such operations’ "transgender" rather than transsexual. "Sexuality is who you sleep with, but gender is who you are," she explained
Pranala luar
- (Inggris) Informasi dasar tentang Transgender/Transseksual/Interseksual - termasuk Perempuan trans yang berhasil dan Laki-laki trans yang berhasil
- (Inggris) FTM International - Informasi praktis dan medis perubahan dari perempuan menjadi laki-laki
- (Inggris) FTM Australia - Informasi lengkap untuk laki-laki yang diidentifikasikan sebagai perempuan saat kelahirannya di Australia.
- (Inggris) Hudson's FTM Resource Guide - Informasi lengkap untuk perempuan yang beralih menjadi laki-laki dan teman-teman atau pendukung mereka, berbasis di AS
- (Inggris) Gender.org - Situs Gender Education & Advocacy, sebuah perusahaan nirlaba yang menggunakan web untuk memberikan pendidikan dan advokasi untuk masalah-masalah transseksual dan transgender.