Aksi 112 merupakan aksi lanjutan dari aksi bela islam I, II, III. Aksi ini dikoordinir oleh FUI dan juga GNPF-MUI. Awalnya aksi 112 akan dilaksanakan di Lapangan Monas, Jakarta. Akan tetapi, bentuk acara diubah menjadi dzikir dan tausiah di masjid isliqlal Jakarta setelah Ketua FPI Rizieq Shihab dan pemimpin GNPF-MUI bertemu dengan Menkopolhukam Wiranto[1]. Kegiatan dimulai sejak sholat tahajud pukul 02.00, sholat shubuh berjama’ah, sholat dhuha dan kegiatan dzikir bersama dan tausyiah dari ulama nasional hingga berakhir setelah melaksanakan sholat dzuhur secara berjama’ah. Peserta berjumlah lebih dari 200 ribu jama’ah[2], karena masjid istiqlal penuh hingga ke pelataran masjid.

Berbagai isu yang simpang siur dimunculkan di media massa yang memunculkan kesan bahwa aksi 112 akan dibatalkan. Akan tetapi pada tanggal 9 februari 2017 FUI membuat press release mengenai kegiatan aksi 112 yang berisi bahwa Kegiatan aksi 112 yang awalnya berupa kegiatan long march/ jalan sehat dirubah menjadi DZIKIR & TAUSIYAH NASIONAL untuk PENERAPAN SURAT AL-MAAIDAH 51 : Wajib Pilih Pemimpin Muslim & Haram Pilih Pemimpin Kafir[3]. Tidak ada pembatalan Aksi 112 karena tidak ada satu UU pun yang dilanggar. FUI sudah menyampaikan pemberitahuan sesuai UU. Tujuan Aksi 112 tini yaitu : Tolak Penodaan Al-Qur'an, Tolak Kriminalisasi Ulama, Tolak Penghinaan thd Ulama, Jaga Pilkada yang Jujur & Adil, Wajib Pilih Gubernur Muslim.

Referensi

  1. ^ "Hadiri dzikir di Masjid Istiqlal, massa bawa spanduk 'wajib pilih pemimpin Muslim'". BBC Indonesia (dalam bahasa Inggris). 2017-02-11. Diakses tanggal 2017-02-11. 
  2. ^ Tempo.Co. "Begini Kondisi Massa Aksi 112 di Tengah Guyuran Hujan | metro_sudut | tempo.co". Tempo News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-02-11. 
  3. ^ belaquran. "[PRESS RELEASE] Pernyataan Pers Forum Umat Islam (FUI) tentang Aksi 112 Spirit 212". Media Resmi GNPF-MUI (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-02-11.