Brinji emas seram

Revisi sejak 4 Mei 2017 17.55 oleh JohnThorne (bicara | kontrib) (menambahkan Kategori:Alophoixus menggunakan HotCat)
Brinji Emas
Berkas:Brinji emas.jpg
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
A. affinis
Nama binomial
Alophoixus affinis
(Hombron & Jacquinot, 1841)
Sinonim

Thapsinillas affinis


Brinji emas (Alophoixus affinis) adalah spesies burung kicau dari keluarga Pycnonotidae . Burung jenis ini menyebar terbatas (endemik) di pulau-pulau sekitar Sulawesi dan Maluku. Burung Brinji emas (Alophoixus (Hypsipetes) affinis) endemik karena hidup di wilayah kepulauan yang terisolir satu sama lain

Deskripsi

Brinji emas memiliki tubuh yang agak besar dengan ukuran 21 – 26 cm. Tubuh bagian atas diselimuti bulu zaitun-kekuningan dan tubuh bagian bawah seluruhnya atau sebagian kuning. Iris mempunyai warna coklat-tua hingga kemerahan atau jingga.

Tempat hidup dan Kebiasaan

Mudah ditemui disemua tipe habitat yang memiliki pohon rapat, termasuk hutan, semak, dan lahan budidaya (kecuali di areal perkebunan di pesisir pulau Seram) sampai ketinggian 1800 mdpl.

Persebaran dan ras

Endemik atau hanya hidup di sub kawasan Sulawesi, Kep.Sula, dan Maluku. Terdiri atas 9 sub-spesies, dengan daerah persebaran:

  • mysticalis (Wallace, 1863): P. Buru.
  • affinis (Hombron & Jacquinot, 1841): P. Seram. Memiliki bintik-kekang kuning, tubuh bagian bawah zaitun-kekuningan lebih terang, ujung bulu-bulu ekor luar kuning-terang lebar
  • flavicaudus (Bonaparte, 1850): P. Ambon. Sangat mirip dengan T. a. affinis.
  • longirostris (Wallace, 1863): Kepulauan Sula (Taliabu, Mangole dan Sanana)
  • platenae (Blasius, WH, 1888): P. Sangihe. Mirip dari T. a. longirostris tetapi memiliki bintik-kekang kuning-terang, coretan pada tangkai bulu bagian atas agak terang, dan sisi-sisinya zaitun
  • aureus (Walden, 1872): Kepulauan Togian. Warna bulu di tunggir lebih kuning dari T. a. longirostris dan bulu bagian bawah kuning-keemasan
  • harterti (Stresemann, 1912): Kepulauan Banggai (Peleng, Banggai, Labobo dan Banda). Warna bulu dada lebih zaitun dari T. a. longirostris
  • chloris (Finsch, 1867): P. Morotai, P. Halmahera, P. Bacan dan P. Kasiruta. Bulu tubuh bagian atas, dada, dan sisi-sisinya lebih hijau, kekang dan bulu bagian bawah mata agak gelap.
  • lucasi (Hartert, E, 1903): P. Obi. Warna bulu-bulunya lebih terang dan lebih kuning dari T. a. chloris, serta memiliki warna bintik-kekang kuning keemasan


Referensi

  • Brinji emas dalam daftar merah IUCN [1]

Pranala luar