Kang Biauw Tjwan (Indonesia, 1932 - Boston, Amerika Serikat, 2 Februari 2008) adalah seorang ilmuwan tanah, agronomis, dan agroforestri yang lahir dan dibesarkan di Indonesia. Dr. Kang terkenal sebagai pelopor sistem budidaya lorong (alley cropping) di negara tropis. Ia mendapat gelar insinyur dalam jurusan ilmu tanah di Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1958. Ia melanjutkan studinya di tingkat doktoral dan mendapat gelar PhD in Agronomy dari Universitas Purdue, di Purdue, Indiana, AS pada 1962. Disertasinya berjudul: The reactions and tolerance mechanisms of partial root systems of corn seedlings to high salt concentrations in liquid and solid media. Kemudian ia menjabat sebagai dosen di IPB sampai 1965.

Dr. Kang Biauw Tjwan

Setelah peristiwa 1965 ia meninggalkan Indonesia, dan menjabat posisi sebagai Principal Soil Scientist and Agroforester di International Institute of Tropical Agriculture (IITA) di Ibadan, Nigeria selama lebih dari 20 tahun.

Dr. Kang berjasa dalam mengembangkan sistem budidaya atau pola tanam lorong (alley cropping) sebagai alternatif dari pertanian tebang dan bakar (slash-and-burn). Alley cropping merupakan sistem budidaya di mana tanaman pangan ditanam di lorong di antara pohon atau semak/ rumput pagar atau kombinasi keduanya. Sistem pertanian ini membentuk lorong-lorong di antara pohon/ tanaman pagar, lorong tersebut dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman panagn seperti palawija dan hortikultura. Sistem ini memberikan kesuburan tanah seperti penambahan bahan organik darai pohon.

Dr. Kang juga mengembangkan agroforestri Arboreta pertama di benua Afrika tropis. Beliau menulis lebih dari 170 publikasi ilmiah dalam bidang ilmu tanah dan agroforestri. Dalam karier profesionalnya, ia memberikan ceramah di berbagai universitas dan institut penelitian di dunia.

Budidaya Lorong (Alley Cropping)

Dr. Kang menerima penghargaan Swedish Innovations for Development Association Honourable Mention di Swedia tahun 1990 atas berhasilnya menerapkan sistem budidaya lorong (alley cropping) di Nigeria, Filipina, and Indonesia. Penghargaan tersebut menyebutkan: "Dr.Kang telah berhasil menerapkan sistem pengolahan tanah yang permanen dan berkesinambungan, walaupun kerapatan populasi meningkat."

Ia juga mendapatkan penghargaan International Soil Science Award dari American Soil Science Society tahun 1995. Selain penghargaan profesional, ia juga mendapatkan penghargaan berupa gelar Babaleye Agbe dari desa Alabata di Nigeria atas kontribusi dalam perkembangan pertainian.

Setelah pensiun, ia menetap di Haverhill, Amerika Serikat. Selain tetap mengikuti perkembangan ilmiah, ia mengembangkan hobinya dalam ukiran kayu.

Dr. Kang meninggal pada 2 Februari 2008 pada usia 76 tahun, di Massachusetts General Hospital, Boston.

Pranala luar