Sumber Yahwis

Revisi sejak 20 Juni 2008 16.50 oleh VolkovBot (bicara | kontrib) (bot Menambah: ar:اليهوي)

Yahwis, yang kadang-kadang juga dirujuk sebagai Jehovis, atau sekadar dengan singkatan J, adalah salah satu sumber Torah yang dipostulasikan oleh teori sumber.

Etimologi

Kata Yahwis pertama kali digunakan pada 1753 oleh seorang dokter Katolik, Jean Astruc (1684 - 1766) dalam bukunya Conjectures sur les mémoires originaux dont il paraît que Moïse s'est servi pour composer le livre de la Genèse, untuk merujuk kepada penulis dari bagian dari Kitab Kejadian yang diduga ditulis oleh seorang penulis yang berbeda dari penulis pasal pertama. Di kemudian hari istilah ini masuk ke dalam bahasa Jerman sebagai Jahvist, dan kemudian ke bahasa Inggris sebagai Jahwist, lalu ke bahasa Inggris modern, Jehovist, dalam kaitannya dengan versi Latin dari nama Allah Ibrani, yang kadang-kadang ditulis "Jehovah".

Penggunaan kata "Jehovist" oleh Astruc dalam pembentukan hipotesis sumbernya tampaknya muncul dari niatnya untuk menggambarkan penulis dari dokumen yang kemudian dikenal sebagai dokumen "J" (singkatan dari "Jahwist", 1822, Frederick Bleek; "Jehovist", 1853, Hermann Hupfeld), yang merujuk kepada orang yang menggunakan nama Yahweh dalam tulisan-tulisannya. (Dalam Alkitab bahasa Indonesia, kata ini ditulis "TUHAN", dengan huruf besar semuanya.) Kemudian kata ini digunakan untuk siapapun yang menggunakan nama "Yahweh", sebagai sebutan untuk nama Allah, baik dalam ibadah maupun dalam transimi (penulisan atau penerjemahan) Alkitab.


Pandangan Ortodoks

Pandangan Yudaisme Ortodoks ialah bahwa Torah yang Tertulis )Perjanjian Lama) ditulis sebagai teka-teki yang membutuhkan penjelasan melalui Torah Lisan (Talmud). Jadi, pemikiran dan pertimbangan-pertimbangan yang diajukan oleh pribadi-pribadi yang tidak cakap dalam Talmud dianggap relatif tidak berharga dalam kemampuannya untuk menjelaskan ayat-ayat dalam versi Perjanjian Lama manapun, baik J maupun E.

Pranala luar

Rujukan