Junus Effendi Habibie
Kapten TNI (Purn) Junus Effendi Habibie (11 Januari 1938 – 12 Maret 2012) adalah tokoh militer Indonesia dikenal dengan nama Fanny Habibie. Ia adalah adik dari Presiden Republik Indonesia ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie.[1] Fanny Habibie pernah menjabat sebagai Ketua Otorita Batam, yang lalu mengundurkan diri setelah kakaknya dilantik menjadi Presiden RI, menggantikan Soeharto. Jabatan terakhirnya yaitu Duta Besar Indonesia untuk Belanda.[2][3]
Junus Effendi Habibie | |
---|---|
Berkas:Junus Effendi Habibie.jpg | |
Duta Besar Indonesia untuk Belanda | |
Masa jabatan 7 November 2006 – 31 Desember 2010 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono |
Menteri Luar Negeri | Hassan Wirajuda Marty Natalegawa |
Pendahulu Mohammad Yusuf | |
Menteri untuk Britania Raya | |
Masa jabatan 1993 – 1997 (Merangkap Irlandia) | |
Presiden | Soeharto |
Menteri Luar Negeri | Ali Alatas |
Pengganti Rahardjo Jamtomo | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Junus Effendi Habibie 11 Juni 1938 Parepare, Sulawesi Selatan, Hindia Belanda |
Meninggal | 12 Maret 2012 Jakarta, Indonesia | (umur 73)
Partai politik | Lambang Partai Demokrat Partai Demokrat |
Suami/istri | Meike Mariam Habibie |
Hubungan | Bacharuddin Jusuf Habibie (Kakak) |
Anak | Nudi Habibie Rully Habibie Ade Habibie |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Laut |
Masa dinas | 1961-1993 |
Pangkat | Kapten TNI |
Sunting kotak info • L • B |
Kehidupan
Fanny pernah meniti karier sebagai tentara. Ia masuk Akademi Angkatan Laut, Surabaya, pada 1961 dan mengikuti Instructor Course United States Naval Trining Centre, San Diego, California, AS, pada 1964. Pulang dari Amerika Serikat, Fanny memutuskan berhenti dari korps Angkatan Laut pada 1965 dengan pangkat terakhir kapten.Ia kemudian meniti karier sebagai birokrat. Fanny pernah menjadi Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut. Ia juga pernah dipercaya Presiden Soeharto sebagai Duta Besar Berkuasa Penuh RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia yang berkedudukan di London. Empat tahun menjadi duta besar di Inggris, Fanny dipanggil pulang ke Tanah Air. Ia diminta menjadi Kepala Badan Otorita di Batam. Ketika kakaknya, B.J. Habibie, menjadi Presiden, ia memilih mengundurkan diri pada keesokan harinya untuk menghindari tuduhan korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Di era reformasi, Fanny terjun ke politik dengan bergabung ke Partai Demokrat yang didirikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia sempat menjadi wakil rakyat selama dua tahun, 2004-2006. Pada 2006, Presiden Yudhoyono menugaskannya menjadi Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda.[4][5]
Kematian
Fanny meninggal dunia pada tanggal 12 Maret 2012 pada usia 74 tahun, akibat serangan jantung di deritanya ia meninggalkan istrinya dan 3 putranya.
Referensi
- ^ "BJ Habibie: Cuma Fanny yang Berani Memarahi Saya". Tempo.co. 12 Maret 2012. Diakses tanggal 7 November 2014.
- ^ "Adik BJ Habibie Meninggal Dunia". Viva News. 12 Maret 2012. Diakses tanggal 7 November 2014.
- ^ "Former RI ambassador to Netherlands passes away". The Jakarta Post. 12 Maret 2012. Diakses tanggal 7 November 2014.
- ^ "Fanny Habibie, Kapten Angkatan Laut yang Jadi Birokrat". Kompas. 12 Maret 2012. Diakses tanggal 7 November 2014.
- ^ "Newsflash: Ambassador Junus Effendi Habibie in "Buitenhof"". Pelopor (Harian Indonesia di Belanda). 18 Mei 2008. Diakses tanggal 7 November 2014.