Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo
Ngabeyan (bahasa Jawa: Ngabéan) adalah desa di kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Indonesia.
Ngabeyan | |||||
---|---|---|---|---|---|
Kantor Desa Ngabeyan | |||||
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
sukoharjo | Sukoharjo | ||||
Kecamatan | Kartasura | ||||
Kode Kemendagri | 33.11.12.2010 | ||||
Luas | - | ||||
Jumlah penduduk | 8168 | ||||
Kepadatan | - | ||||
|
ADMINISTRATIF PEMERINTAHAN
Alamat Kantor Desa: Jl.Adi Sumarmo No. 89 Kartasura Kode Pos 57165
Kepala Desa : Paryanto, S.Sos
Perkampungan di wilayah Desa Ngabeyan adalah tempat petilasan para pangeran dan pejabat tinggi jaman kraton Kartasura, antara lain Kp. Ngabeyan (Pangeran Bei), Kp. Blateran (Pangeran Blater/Blitar), Kp. Indronatan (Tumenggung Indronoto), Kp. Mangkuyudan (Tumenggung Mangkuyudo), Kp. Panularan (Pangeran Haryo Panular) dan Kp. Brontowiryan (Panji Brotosuwiryo).
Koordinat Geografis :
Latitude = -7.5483333300
Longitude = 110.7431805500
Batas - Batas Desa Ngabeyan :
Sebelah Utara : Desa Klegen Kec. Colomadu Kab. Karanganyar
Sebelah Selatan : Kelurahan Kartasura Kec. Kartasura Kab. Sukoharjo
Sebelah Timur : Desa Singopuran Kec. Kartasura Kab. Sukoharjo
Sebelah Barat : Desa Wirogunan Kec. Kartasura Kab. Sukoharjo
Luas Wilayah : 118 (Ha)
Lahan Sawah : 49 (Ha)
Bukan Lahan Sawah : 69 (Ha)
Jumlah RW / RT :
RW : 4
RT : 25
Jarak Ke Ibu Kota Kecamatan : 0,995 km
Jarak Ke Ibu Kota Kabupaten : 28,2 km
SEJARAH NAMA :
Sunan Amangkurat II wafat, digantikan oleh Putra Mahkota, bergelar Sunan Amangkurat III (Sunan Mas), bertahta di Kasunanan Kartasura.
Salah satu adik Sunan Amangkurat II yang bernama Pangeran Puger tidak setuju degan penobatan tersebut, dikarenakan dia juga berminat menjadi raja menggantikan kakaknya. Pangeran Puger menyusun rencana makar kepada raja Kartasura yang tidak lain keponakannya sendiri.
Rencana tersebut diketahui Sunan Mas, maka ditangkaplah keluarga Pangeran Puger beserta para pengikutnya. Pangeran Puger berhasil meloloskan diri ke wilayah Semarang bergabung dengan Belanda.
Mengetahui pamannya memperoleh dukungan Belanda, Sunan Mas takut kalau Belanda menyerbu Kartasura dengan dalih untuk membebaskan keluarga Pangeran Puger.
Agar Belanda tidak ikut campur tangan lebih jauh, putra sulung Pangeran Puger yg bernama Raden Suryokusumo dibebaskan dari penjara, dan diberi kedudukan menjadi Pangeran Bei, serta memperleh tempat tinggal di sebelah utara kraton Kartasura.
Sekarang tempat petilasan tersebut sudah berkembang menjadi kampung Ngabeyan, dan nama tersebut juga dipakai sebagai nama desa yakni Desa Ngabeyan. Sedangkan bekas tempat tinggal Pangeran Bei sudah berubah menjadi garasi salah satu perusahaan bis.
KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI
Seiring dengan kemajuan pembangunan, Ngabeyan berubah menjadi sebuah desa yang padat dengan pabrik industri. Mayoritas masyarakat yang dahulu hidup dengan bertani dan pedagang (bakul) pasar, sekarang banyak beralih profesi menjadi pekerja pabrik dan sebagian pegawai pemerintah.
Perkembangan wilayah ke arah perkotaan membuat Ngabeyan menjadi tujuan urbanisasi penduduk dari daerah lain. Hal ini menyebabkan perubahan komposisi penduduk yang berdampak pada pergeseran nilai sosial dan ekonomi masyarakat.