Pangan vs. bahan bakar

Revisi sejak 27 September 2017 15.14 oleh Rachmat04 (bicara | kontrib) (rapikan)

Pangan versus bahan bakar adalah dilema terkait resiko kebun atau tanaman yang diragamkan bagi produksi biofuel yang dapat mempengaruhi suplai pangan. Debat harga pangan dan biofuel meliputi pandangan garis besar, dan panjangan kontroversial jangka panjang dalam kesusastraan.[1][2][3][4] Terdapat ketidaksepakatan tentang siginfikansi masalah tersebut, apa yang menyebabkannya, dan apa yang dapat atau harus dilakukan untuk meluruskan keadaan tersebut. Kompleksitas dan ketidakjelasan ini adalah karena sejumlah besar dampak dan timbal balik yang dapat berdampak positif atau negatif dari sistem harga. Selain itu, kekuatan relatif dari dampak positif dan negatif tersebut beragam dalam jangka pendek dan panjang, dan melibatkan dampak-dampak tertunda. Sisi akademik dari perdebatan tersebut juga tersamarkan oleh pemakaian model ekonomi berbeda dan tantangan bentuk analisis strategis.[5]

Sebuah pabrik bahan bakar ethanol sedang dibangun, Butler County, Iowa

Referensi

  1. ^ Maggie Ayre (2007-10-03). "Will biofuel leave the poor hungry?". BBC News. Diakses tanggal 2008-04-28. 
  2. ^ Mike Wilson (2008-02-08). "The Biofuel Smear Campaign". Farm Futures. Diakses tanggal 2008-04-28. 
  3. ^ Michael Grundwald (2008-03-27). "The Clean Energy Scam". Time Magazine. Diakses tanggal 2008-04-28. 
  4. ^ The Impact of US Biofuel Policies on Agricultural Price Levels and Volatility, By Bruce A. Babcock, Center for Agricultural and Rural Development, Iowa State University, for ICTSD, Issue Paper No. 35. June 2011.
  5. ^ HLPE (June 2013). "Biofuels and food security" (PDF). 

Pranala luar

Templat:Bioenergi