Sepatu Areni-1

Revisi sejak 17 November 2017 05.05 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Sepatu Areni-1 adalah sepatu kulit berusia 5.500 tahun yang ditemukan pada tahun 2008 dalam kondisi yang sangat baik di gua Areni-1 yang terletak di Vayots Dzor provinsi Armenia.[1] Sepatu ini merupakan sepatu kulit tertua dari sepatu kulit yang ada di dunia, sejauh yang diketahui para peneliti moderen. Penemuan tersebut dilakukan oleh tim internasional yang diketuai oleh Boris Gasparyan, seorang arkeolog dari Institut Arkeologi dan Etnografi dari akademi sains nasional Armenia (the National Academy of Sciences of Armenia), dengan dibantu rekan direktur Ron Pinhasi dari Universitas College Cork di Irlandia, dan Gregory Areshian dari UCLA).[2]

Sepatu Areni-1
Lokasi sekarangMuseum Sejarah Armenia

Penemuan

Adalah Diana Zardaryan, seorang mahasiswa pasca-sarjana yang berasal dari Armenia yang telah menemukan sepatu kulit Areni-1 dalam kegiatan penggalian yang diadakan oleh tim arkeolog Armenia, Irlandia, dan Amerika Serikat.[3] Sepatu itu ditemukan dalam keadaan terbalik di dasar lubang yang dangkal, bulat, dan terplester, dengan ukuran kedalaman 45 cm (18 in) serta lebar 44–48 cm (17–19 in), di bawah mangkuk keramik Chalcolithic rusak yang dalam keadaan terjungkir balik.[4] Sebuah pot rusak dan tanduk kambing juga ditemukan di dekatnya. Penggalian di area yang sama juga berhasil menemukan situs pembuatan anggur tertua di dunia.[5]

Penelitian ini didanai oleh masyarakat geografis nasional (National Geographic Society), yayasan Chitjian (Chitjian Foundation), yayasan Gfoeller (Gfoeller Foundation), yayasan keluarga Steinmetz (the Steinmetz Family Foundation), yayasan Boochever (Boochever Foundation) dan Institut Arkeologi Cotsen UCLA (Cotsen Institute of Archaeology).[6] Hasil mengenai penemuan tim ini dipublikasikan pada 9 Juni 2010, dalam jurnal bernama PLoS ONE.

Analisis

Sepatu Areni-1 ditemukan dalam kondisi yang hampir sempurna akibat hawa sejuk dan kering di dalam gua serta akibat adanya lapisan kotoran domba yang tebal yang menyelimuti sepatu sehingga berfungsi sebagai segel. Wadah penyimpanan besar yang ditemukan di dalam gua yang sama, ditemukan menyimpan beberapa butir gandum yang diawetkan, jelai/jewawut, aprikot, dan beberapa tanaman lainnya yang dapat dimakan. Di dalam sepatu terdapat rumput. Arkeolog tidak yakin apakah rumput tersebut digunakan sebagai bahan insulasi untuk menjaga kaki tetap hangat, atau digunakan untuk menjaga bentuk sepatu pada saat tidak digunakan. Ketua tim arkeolog Ron Pinhasi juga tidak dapat memastikan apakah sepatu itu milik seorang pria atau seorang wanita dikarenakan ukurannya yang kecil, kira-kira seukuran 7 wanita di Amerika dan Kanada, ukuran 37 Eropa, atau ukuran 6 UK. Ia menyatakan bahwa "sepatu dengan ukuran tersebut juga bisa sesuai untuk ukuran pria pada masa itu". Tali sepatu sepatu tersebut juga tersimpan dengan baik.

Kesamaan besar terdapat antara teknik pembuatan dan gaya sepatu kulit yang ditemukan di seluruh Eropa dan sepatu yang ditemukan di gua Areni-1. Hal ini menunjukkan bahwa sepatu jenis ini telah dipakai selama ribuan tahun dalam lingkungan geografis yang luas dan berbagai wilayah. Berdasarkan Pinhasi, sepatu Areni-1 mirip dengan pampooties Irlandia, gaya sepatu yang dikenakan di pulau Aran hingga tahun 1950-an.[7] Sepatu Areni-1 ini sangat mirip dengan sepatu tradisional dari Balkan yang masih dapat dilihat hingga hari ini di festival, yang dikenal dengan Opanci (Opanke).[8]

Ketika bahan dari sepatu Areni-1 itu tertanggal oleh dua radiokarbon dari laboratorium di Oxford dan California, diketahui bahwa sepatu itu berasal dari 3,500 SM. Waktu tersebut beberapa ratus tahun lebih tua dari waktu yang diberikan untuk sepatu kulit yang ditemukan pada Ötzi manusia es, 400 tahun lebih tua dari yang ditemukan di Stonehenge, serta 1.000 tahun lebih tua dari yang ditemukan di Piramida Agung Giza.[9]

Setelah dirawat untuk pelestarian, sepatu Areni-1 akan ditampilkan di Museum Sejarah Armenia.[10]

Lihat juga

  • Pengilangan anggur Areni-1

Referensi

  1. ^ Dindar, Shereen (June 9, 2010). "World's Oldest Leather Shoe Found—Stunningly Preserved". National Post. Canada. Retrieved June 11, 2010.
  2. ^ Bruce Bower (July 3, 2010). "Ancient shoe steps out of cave and into limelight". Science News. Retrieved September 8, 2010.
  3. ^ Oldest Leather Shoe A ‘Dream’ Find For Armenian Scientist, Armenia Liberty (RFE/RL), June 12, 2010.
  4. ^ Pinhasi, Ron; Gasparian, Boris; Areshian, Gregory; Zardaryan, Diana; Smith, Alexia; Bar-Oz, Guy; Higham, Thomas (June 9, 2010). "First Direct Evidence of Chalcolithic Footwear from the Near Eastern Highlands". PloS ONE. Diakses tanggal June 9, 2010. 
  5. ^ "'Oldest known wine-making facility' found in Armenia". BBC. January 11, 2011. Diakses tanggal January 11, 2011. 
  6. ^ "Oldest Leather Shoe Steps Out After 5,500 Years". Huffington Post. 
  7. ^ "5,500-year leather mocassin world's oldest shoe". AFP. June 10, 2010. Diakses tanggal June 12, 2010. 
  8. ^ National Geographic: World's Oldest Leather Shoe Found—Stunningly Preserved
  9. ^ "What's Older Than the Pyramids and Smells Worse Than a Mummy?". Fox News. June 9, 2010. Diakses tanggal June 9, 2010. 
  10. ^ Gevorgyan, Siranuysh (June 14, 2010). "Do You Have that in a Size 38?: World's oldest shoe to go on display in Yerevan". ArmeniaNow.com. Diakses tanggal June 14, 2010.