Caitanya Mahaprabhu

Revisi sejak 27 Maret 2020 03.49 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (clean up, replaced: Kadangkala → Kadang kala)

Caitanya Mahaprabhu (,IASTCaitanya mahāprabhu,; juga disingkat Caitanya) (Bengali: চৈতন্য মহাপ্রভু) (1486–1534) adalah tokoh suci Hindu dan pembaru sosial di India Timur (khususnya wilayah Bangladesh pada masa kini dan negara bagian Bengal Barat, Bihar, Jharkhand dan Orissa di India) pada abad ke-16 Masehi,[1] diyakini oleh pengikut Gaudiya Waisnawa sebagai penjelmaan Kresna sepenuhnya.[2] Sri Kresna Caitanya adalah pendukung terkemuka Bhakti Yoga aliran Waisnawa (penyembahan sepenuh kasih terhadap Kresna/Tuhan) berdasarkan filsafat dari Bhagawatapurana dan Bhagawadgita.[3] Secara khusus ia menyembah Radha dan Kresna dan memopulerkan lagu Hare Krishna maha mantra,[4] dan telah menyusun Siksastakam dalam bahasa Sanskerta. Garis perguruan pengikutnya, dikenal sebagai Gaudiya Waisnawa, menghormatinya sebagai awatara Kresna dalam modus Radharani yang diramalkan untuk muncul dalam suatu sloka dalam Bhagawatapurana.[5]

Sri Caitanya dan Nityananda, tampak sedang melakukan 'kirtan' di sebuah jalan di Nabadwip, Bengal.

Kadang kala ia dijuluki Gaura (bahasa Sanskerta yang artinya "Yang Berkulit Emas") karena corak kulitnya yang cerah,[6] dan Nimai karena ia terlahir di bawah pohon Neem.[7] Ada beberapa biografi yang menjabarkan detail kehidupan Caitanya, yang terkemuka adalah Chaitanya Charitamrita karya Krishnadasa Kaviraja Goswami dan Chaitanya Bhagavata awal karya Vrindavana Dasa Thakura[8] (semua aslinya ditulis dalam bahasa Bengali namun sekarang tersedia dalam bahasa lainnya) dan Chaitanya Mangala, ditulis oleh Lochana Dasa Thakura.[9]

Catatan kaki