Separatisme
Separatisme politis adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain (atau suatu negara lain). Istilah ini biasanya tidak diterima para kelompok separatis sendiri karena mereka menganggapnya kasar, dan memilih istilah yang lebih netral seperti determinasi diri.
Gerakan separatis sering merupakan gerakan yang politis dan damai. Telah ada gerakan separatis yang damai di Quebec, Kanada selama tiga puluh tahun terakhir, dan gerakan yang damai juga terjadi semasa perpecahan Cekoslowakia dan Uni Soviet. Singapura juga lepas dari Federasi Malaysia dengan damai.
Separatisme juga sering merupakan tindak balas yang kasar dan brutal terhadap suatu pengambilalihan militer yang terjadi dahulu. Di seluruh dunia banyak kelompok teroris menyatakan bahwa separatisme adalah satu-satunya cara untuk meraih tujuan mereka mencapai kemerdekaan. Ini termasuk kelompok Basque ETA di Perancis dan Spanyol, separatis Sikh di India pada 1980-an, IRA di Irlandia pada masa pergantian abad dan Front de Libération du Québec pada 1960-an. Kampanye gerilya seperti ini juga bisa menyebabkan perang saudara seperti yang terjadi di Chechnya.
Motivasi untuk separatisme
Gerakan separatis biasanya berbasis nasionalisme atau kekuatan religius. Selain itu, separatisme juga bisa terjadi karena perasaan kurangnya kekuatan politis dan ekonomi suatu kelompok.
Daerah Basque di Spanyol, yang belum merdeka selama berabad-abad lamanya, mengembangkan kelompok separatis yang kasar sebagai reaksi terhadap aksi penindasan yang kasar oleh rezim Francisco Franco. Hal yang sama terjadi di Ethiopia di mana para pemberontak Eritrea lebih marah terhadap despotisme dan korupsi daripada sebuah negara Eritrea yang tidak mempunyai sejarah yang panjang.
Negara-negara yang telah pecah belum lama ini karena gerakan separatis
- Cekoslowakia — menjadi Republik Ceko dan Slowakia
- Ethiopia — pemisahan Eritrea
- Timor Leste — pemisahan Indonesia
- Yugoslavia — menjadi Bosnia-Herzegovina, Kroasia, Makedonia, Slovenia, Serbia, Montenegro, dan Kosovo
- Uni Soviet — menjadi Armenia, Azerbaijan, Belarus, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirgizia, Latvia, Lithuania, Moldova, Rusia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan
- Sudan Selatan — pemisahan Sudan
Daerah kekuasaan yang telah memproklamasikan kemerdekaan namun tidak dikenal oleh dunia sebagai negara merdeka
Negara-negara dengan gerakan separatis
- Afrika Selatan — daerah Zulu
- Amerika Serikat — Alaska, Hawaii dan Puerto Riko
- Angola — Cabinda
- Belgia — Flandria, Walonia
- Bosnia-Herzegovina — bangsa Serbia, Kroasia dan Bosnia
- Britania Raya — Irlandia Utara (IRA, Sinn Féin, Partai Buruh dan Sosial Demokratik), Skotlandia, Wales, dan Cornwall
- Cina — Taiwan, Mongolia Dalam, Tibet, Xinjiang (Gerakan Muslim Turkestan Timur)
- Filipina — separatis Muslim di selatan (Moro)
- India — Kashmir, Sikh, Bodoland, Assam (atau "Asom") dan Nagaland
- Indonesia — Aceh (Gerakan Aceh Merdeka}, Papua bagian barat (Organisasi Papua Merdeka), Maluku (Republik Maluku Selatan), (Borneo United Nations), (Front Nasional Pembebasan Rakyat Jawa), GRRJM (Gerakan Revolusi Rakyat Jawa)
- Irak — Kurdi dan Syi'ah
- Iran — Kurdi, Arab dan Azeri
- Israel — bangsa Palestina
- Italia — Padania, (Lega Nord), Tyrol Selatan, Sisilia
- Jerman — Bavaria, Separatisme Alemannik
- Kanada — Quebec, Kanada bagian Barat
- Republik Demokratik Kongo - daerah Katanga
- Nigeria
- Maroko — front Polisario di Sahara Barat
- Myanmar — suku Karen dan Kachin.
- Pakistan — Kashmir
- Perancis — Corsica, Brittany, dan Savoy
- Rusia — Chechnya
- Serbia — Kosovo (Tentara Pembebasan Kosovo)
- Senegal — Casamance
- Somalia — Somaliland
- Spanyol — Basque (daerah ETA), Catalonia (Esquerra Republicana de Catalunya), dan Galicia
- Sri Lanka — Tamil (Macan Tamil)
- Sudan — daerah selatan yang penduduknya kebanyakan pemeluk animisme dan Kristen
- St. Kitts dan Nevis — Nevis
- Suriah — Kurdi
- Thailand — Pattani
- Turki — Kurdi