Gom alami
Gum alami adalah polisakarida dari alam yang mampu meningkatkan viskositas secara drastis pada sebuah larutan, bahkan dalam konsentrasi yang sedikit. Dalam industri makanan, gum alami digunakan sebagai bahan pengental, pengemulsi, dan penstabil (lihat aditif makanan). Dalam industri lain, gum alami juga digunakan sebagai perekat, eksipien, pencegah pembentukan kristal, bahan penjernih pada industri bir, pembuat kapsul, bahan flokulasi, dan sebagainya. Gum alami banyak ditemukan sebagai getah pada batang tanaman berkayu. dan pada kulit biji.
Gum alami diklasifikasikan berdasarkan sumbernya dan sifat elektrolitnya (bermuatan atau berion (polielektrolit)) Gum alami memiliki nomor E tertentu karena digunakan sebagai bahan tambahan makanan:
- Gum alami yang didapatkan dari rumput laut:
- Polielektrolit:
- Agar (E406);
- Asam alginat (E400) dan Sodium alginat (E401);
- Karagenan (E407);
- Polielektrolit:
- Gum alami yang didapatkan dari sumber non-laut:
- Polielektrolit:
- Gom arab (E414), dari getah pohon Acacia
- Anogeissus latifolia
- Tragacanth (E413), dari getah semak Astragalus
- Gum karaya (E416), dari getah pohon Sterculia
- Tidak bermuatan:
- Guar gum (E412), dari kacang guar
- Gum kacang locust (E410), dari biji pohon Ceratonia siliqua
- Beta-glucan, dari bekatul oat dan barley
- Manilkara chicle
- Dammar, dari getah pohon Dipterocarpaceae
- Glucomannan (E425), dari tanaman konnyaku
- Gum dari Pistacia lentiscus,
- Kelobot biji psyllium, dari tanaman Plantago
- Gum spruce, dari pohon spruce
- Gum dari Caesalpinia spinosa (E417)
- Polielektrolit:
- Gum alami diproduksi dari fermentasi bakteri:
- Polielektrolit:
- Gum gellan (E418)
- Tidak bermuatan:
- Gum xanthan (E415)
- Polielektrolit: